Glenn Fredly, Kemanusiaan dan Selawat Badar

Glenn Fredly dikenal luas bukan cuma karena musik-musiknya yang mampu menemani kegalauan remaja hingga dewasa selama 25 tahun karyanya. Lebih dari itu, Glenn dikenal sebagai pegiat kemanusiaan. Kecintaannya pada Indonesia adalah mata air yang tak pernah berhenti mengucur, hingga akhir hayatnya.

Dalam berbagai kesempatan, Glenn Fredly tak ragu untuk menyuarakan persatuan. Ia juga aktif di berbagai aksi kemanusiaan. Hingga detik-detik terakhir hidupnya, Glenn masih aktif membantu sesama.

Di tengah sakitnya, Glenn masih ikut konser #DiRumahAja yang digagas Najwa Shihab bersama belasan musisi lainnya untuk menggalang dana melawan virus corona.

"Belakangan saya baru tahu ketika menyanyikan dan membuat video ini Kakak Glenn sedang menahan sakit kepala luar biasa. Tapi dia memang orang yang tidak pernah mau mengecewakan orang lain," tulis Najwa dalam unggahannya yang membuat banyak netizen mengaku terisak mengetahui fakta tersebut.

Glenn juga konsisten menyuarakan persatuan dan kesatuan. Kecintaannya pada NKRI tak perlu diuji. Seperti lirik, "Malaikat juga tahu, siapa yang jadi juaranya," lagu Dewi Lestari yang dinyanyikan ulang oleh musisi 44 tahun tersebut.

'Cahaya dari Timur: Beta Maluku' adalah salah satu bentuk usaha Glenn menunjukkan bagaimana persatuan itu lebih indah dari sekadar perbedaan agama, suku, maupun ras. Film tentang sepak bola itu diproduseri oleh Glenn dan rilis tahun 2014.

"Bagi kami @visinemaid ini lebih dari sebuah film, karya yang rilis di tahun 2014 ini adalah potret hidup identitas sebuah masyarakat yang berjuang untuk menemukan rasa persaudaraan dan perdamaiannya kembali setelah terkoyak dan hancur lebur karena konflik sosial berlatar belakang agama," tulis Glenn dalam unggahannya Maret 2019 lalu.

Glenn tak pernah ragu untuk berada di barisan depan membantu siapa saja yang tertindas. Tahun 2011, Glenn hadi di acara Natal di GKI Yasmin, Bogor. Saat itu, gereja tersebut menghadapi masalah penghadangan ibadah. Glenn lantang menyuarakan dukungannya untuk GKI Yasmin. Tahun 2016, sebagai kritik intoleransi terhadap minoritas Glenn merayakan Paskah di depan Istana Merdeka.

Menilik sikap berani Glenn dalam bersuara, tak heran jika Gus Dur adalah sosok yang sangat diidolakan pelantun lagu Januari ini. Dalam berbagai kesempatan Glenn mengungkapkan bagaimana kagumnya ia dengan sosok Gus Dur.

"Gus Dur adalan presiden yang punya hati. Gus Dur adalah seorang yang selalu memberi inspirasi,” komentar Glenn Fredly saat tampil pada peringatan seribu hari wafat Gus Dur di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jumat malam, (28/9), dikutip dari NU.or.id.

Glenn yang juga lantang menyuarakan tentang masalah Papua memuji sikap Gus Dur yang menggunakan pendekatan dialog dalam meredam konflik di Papua.

Kekagumannya pada Gus Dur menginspirasi Glenn untuk merilis album bernuansa islami berjudul Hidayah sebelum Ramadan tahun 2016. Menurut Glenn dalam interview peluncuran albumnya, di Maluku ada istilah pela gandong di mana muslim sebagai kakak dan kristiani sebagai adik. Lagu itu, dianggap Glenn sebagai persembahan adik tehadap kakaknya.

Sesaat setelah Glenn meninggal dunia, Rabu (8/4/2020), sebuah video di mana Glenn tengah berselawat Badar viral di Twitter. Selawat itu dilantunkan Glenn sebagai ucapan selamat menyambut Ramadan untuk teman-teman muslim.

Tak sedikit netizen yang memperdebatkan agama Glenn. Salah satu netizen meminjam potongan sajak Joko Pinurbo pun menjawab, "Agama Glenn adalah air yang membersihkan pertanyaanmu."

Seperti kata Gus Dur, "Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu."

Dan Glenn adalah contoh paling nyata bagaimana ia selalu berbuat baik dan membantu mereka yang tertindas tanpa melihat agama maupun suku.

Selamat jalan Glenn, terima kasih atas karya-karya dan aksi kemanusiaanmu yang akan selalu hidup di hati kami.

Baca Juga: 11 Lagu Terakhir Glenn Fredly dalam Album Romansa ke Masa Depan