Anies, Ganjar, Emil, Raih Keuntungan Pilpres 2024 dari COVID-19?

Elektabilitas Prabowo dan Sandiaga menurun karena COVID-19

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, melihat pandemik COVID-19 sebagai ajang mendulang dukungan elektoral jelang Pilpres 2024. Dari survei yang ia lakukan selama 16-18 Mei 2020, aktor politik yang diuntungkan secara elektoral adalah kepala daerah.

“COVID-19 bisa mempengaruhi elektoral kepala daerah karena mereka bisa menunjukkan taringnya. Karena dua bulan terakhir medan penanganan COVID-19 bergeser tidak hanya di pusat, tapi juga di daerah,” kata Burhan ketika memaparkan hasil temuannya, Minggu (7/6).

1. Dari Ganjar Pranowo, Anies Baswedan hingga Ridwan Kamil berada di tiga besar

Anies, Ganjar, Emil, Raih Keuntungan Pilpres 2024 dari COVID-19?Tangkapan layar hasil survei Indikator Politik Indonesia (Dok. IDN Times/Istimewa)

Salah satu pertanyaan yang diajukan dalam survei adalah jika Pilpres digelar hari ini, maka siapa yang Anda pilih? Sebenarnya, Prabowo Subianto masih menempati urutan pertama. Namun, angkanya hanya 14,1 persen, berkurang jauh bila dibandingkan dengan Februari lalu yaitu 22,2 persen.

Tren sebaliknya terjadi pada kepala daerah. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menempati urutan kedua dengan angka 11,8 persen, naik dari Februari lalu 9,1 persen. Urutan kedua disusul oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan angka 10,4 persen, turun dari Februari lalu 12,1 persen. Disusul oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang juga meningkat pada Mei 2020 menjadi 7,7 persen dari sebelumnya 3,8 persen Februari 2020 silam.

Selain Anies, kepala daerah yang turun adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,3 persen pada Mei 2020.

Baca Juga: Warga Berpendidikan Tidak Puas Kinerja Pemerintah Tangani COVID-19

2. Sandiaga Uno hingga AHY mengalami penurunan

Anies, Ganjar, Emil, Raih Keuntungan Pilpres 2024 dari COVID-19?Sandiaga Beri Bantuan Sembako ke Kuli Panggul dan Buruh Cuci Terimbas COVID-19 (Dok. Istimewa)

Salah satu tokoh politik lainnya yang sempat diunggulkan pada Pilpres 2024 adalah Sandiaga Salahuddin Uno. Namun, dukungannya menurun dari yang sebelumnya 9,5 persen menjadi 6 persen. Tren serupa terjadi pada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sebelumnya 6,5 persen menurun jadi 4,8 persen.

Menurut Burhanuddin, penurunan pada Prabowo hingga AHY disebabkan oleh visibilitas di ruang publik yang berkurang. “Artinya, yang bukan kepala daerah visibility-nya berkurang.”

3. Tren untuk menjadikan kepala daerah sebagai bakal capres dan cawapres

Anies, Ganjar, Emil, Raih Keuntungan Pilpres 2024 dari COVID-19?IDN Times/Uni Lubis

Menanggapi tingginya dukungan kepada kepala daerah, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philips J. Vermonte, melihat survei tersebut sebagai pertanda apabila pemilih di Indonesia sudah mulai rasional.

Pemilih sudah mulai menjadikan rekam jejak kepala daerah sebagai alasan untuk memilihnya bakal presiden atau wakil presiden.

Senada dengan Philips, politikus PDIP Maruarar Sirait menganggap, rekam jejak selama menjabat kepala daerah guna mencegah masyarakat membeli “kucing dalam karung”.

“Saya pikir COVID-19 ini ujian bagi siapapun yang akan maju ke depan, apakah menteri atau politisi. Bagaimana tanggung jawabnya, sikap kenegaraan dia. Ini jadi ujian bahwa pemimpin ke depan gak boleh lahir dari gelap, dari spekulasi, apa karyanya?” kata dia.

4. Metode survei Indikator Politik Indonesia

Anies, Ganjar, Emil, Raih Keuntungan Pilpres 2024 dari COVID-19?Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jajak pendapat yang dilakukan sepanjang 16-18 Mei 2020 ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh provinsi. Adapun metodenya adalah wawancara melalui telepon, karena survei tatap muka tidak memungkinkan di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Sementara, tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen, dengan toleransi kesalahan (margin of error) kurang lebih 2,9 persen. Acuan (base line) pada survei ini adalah survei politik dan ekonomi yang dilakukan secara tatap muka pada Februari 2020. 

Baca Juga: Survei: Kepuasan Demokrasi di Era Jokowi Terburuk selama 16 Tahun

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya