Dituding Mencovidkan Pasien Meninggal, PPNI : Nakes Korbankan Nyawa

Sudah 1.710 perawat di Indonesia terpapar corona

Semarang, IDN Times - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Semarang merasa prihatin dengan tudingan pejabat negara bahwa rumah sakit telah mempermainkan vonis COVID-19 kepada pasien meninggal demi mendapatkan anggaran perawatan. Sebab, para tenaga kesehatan (nakes) sudah memberikan pelayanan terbaik, bahkan rela mengorbankan nyawa.

1. PPNI prihatin terhadap pernyataan pejabat yang melemahkan tenaga kesehatan dalam penanganan COVID-19

Dituding Mencovidkan Pasien Meninggal, PPNI : Nakes Korbankan NyawaKepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di Kantor Staf Presiden (Dok. IDN Times/Istimewa)

Kepala DPD PPNI Kota Semarang, Junait mengatakan, berdasarkan prinsip organisasi pihaknya senantiasa mendukung upaya pemerintah baik pusat maupun daerah dalam upaya penanganan, pelayanan dan keperawatan kesehatan kepada pasien. Upaya itu termasuk dalam penanganan pasien COVID-19 seperti sekarang. Pihaknya punya tugas dan tanggung jawab sesuai sumpah profesi perawat.

‘’Namun, jika kemudian ada pernyataan dari pejabat negara yang menuduh rumah sakit, dokter atau tenaga kesehatan bahwa kami telah memanipulasi status pasien meninggal demi mendapat biaya perawatan tentu ini sangat memprihatinkan. Sebab, perjuangan kami dari awal penanganan COVID-19 sudah didera dengan stigma negatif,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Selasa (6/10/2020).

Baca Juga: Arti Hari Perawat Internasional Bagi Perawat Indonesia saat Pandemik

2. Banyak perawat yang mendapat stigma negatif selama menangani dan merawat pasien COVID-19

Dituding Mencovidkan Pasien Meninggal, PPNI : Nakes Korbankan NyawaIlustrasi tenaga kesehatan. (IDN Times/Bagus F)

Untuk diketahui, perjuangan para tenaga kesehatan atau perawat dalam merawat pasien COVID-19 dan non COVID-19 sangat berat. Berbagai kejadian terjadi mulai dari perawat ditampar, perawat diusir dari tempat tinggalnya karena takut menulari warga, banyak perawat yang terkonfirmasi positif COVID-19, ada perawat yang meninggal terpapar virus corona, hingga penolakan jenazah perawat untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU).

‘’Meski demikian tidak melemahkan semangat kami untuk terus melayani dan merawat pasien. Namun, yang disayangkan pernyataan pejabat itu bisa menggiring opini dan persepsi, sehingga menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap tugas tenaga kesehatan yang sudah berjuang sebagai garda terdepan,’’ kata Junait.

3. Ada 93 perawat meninggal terpapar COVID-10 dan 1.710 perawat terkonfirmasi positif virus corona

Dituding Mencovidkan Pasien Meninggal, PPNI : Nakes Korbankan NyawaIlustrasi petugas medis melakukan perawatan terhadap pasien terinfeksi virus corona (COVID-19) di instalasi khusus (ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun)

Berdasarkan data dari DPD PPNI Kota Semarang, sepanjang pandemik hingga sekarang secara nasional ada 93 perawat yang meninggal dunia karena COVID-19, sebanyak 1.710 perawat terkonfirmasi positif virus corona. Sedangkan, di Jawa Tengah ada 15 perawat meninggal dunia, kemudian di Kota Semarang ada lebih dari 100 perawat positif COVID-19 dan 5 perawat meninggal dunia karena terpapar virus corona. 

‘’Sehingga, kalau dituding mengcovidkan pasien meninggal silakan saja diusut jika memang ada kasus seperti itu. Sebab, tidak mudah melakukan upaya itu, karena untuk klaim saja prosesnya berlapis-lapis dan memanipulasi status pasien pun susah. Sudah ada diagnosis dan data-datanya dari tenaga medis, ada petunjuk dan pedoman atau SOP-nya. Semua ada acuannya sehingga tidak bisa main,’’ tandasnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir.  Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus.  Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Sedang Hamil 7 Bulan, Perawat di Kudus Meninggal Akibat Virus Corona

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya