Klaster Pembelajaran Tatap Muka di Solo, 4 Sekolah Ditutup Satu Bulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - Empat sekolah di Kota Surakarta ditutup karena warga sekolah tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. Kasus aktif virus corona dari klaster pembelajaran tatap muka (PTM) itu ditemukan saat Pemkot Surakarta melakukan testing ke sekolah-sekolah.
1. Sekolah yang ditemukan kasus COVID-19 ditutup
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya menutup empat sekolah lantaran warga sekolah terpapar COVID-19 pada kegiatan PTM.
"Tadi sudah dirapatkan dengan forum koordinasi pimpinan daerah (forkompimda). Kami putuskan sekolah yang ada temuan-temuan kasus COVID-19 akan ditutup sementara," ungkapnya dalam rekaman resmi yang diterima IDN Times, Senin (18/10/2021).
Sesuai dengan aturan yang berlaku, Pemkot Surakarta akan menutup sekolah selama dua minggu hingga satu bulan.
Baca Juga: Terdampak Pandemik COVID-19, Kaum Difabel Solo Diajari Bisnis Online
2. Penutupan sekolah berlaku 2 minggu hingga satu bulan
Editor’s picks
Meski demikian, ada kemungkinan akan ada perlakuan khusus bagi satuan pendidikan tersebut.
"Seperti di SD Kristen Manahan itu bisa satu bulan karena disitu banyak ditemukan kasus COVID-19," tutur Gibran.
Sebagai tindak lanjut, pemkot akan terus melakukan pengetesan COVID-19 di kalangan sekolah. Adapun, testing akan dilaksanakan secara random sampling. Upaya itu termasuk penelusuran di sekolah-sekolah yang ditemukan kasus COVID-19.
"Tetap tenang, testing-nya harus muter terus. Itu ada SOP (standar operasional prosedur), semua sekolah wajib melakukan testing, ada random sampling juga," katanya.
3. Ada 28 kasus positif COVID-19 di SD Kristen Manahan
Untuk diketahui, hingga saat ini ada puluhan kasus COVID-19 yang sudah ditemukan untuk klaster PTM. Adapun, kasus terkonfirmasi positif terbanyak ada di SD Kristen Manahan yakni sebanyak 28 kasus.
"Itu masih sedikit-sedikit, yang paling banyak SD Kristen Manahan. Ini kami evaluasi dan cek identitasnya. Banyak juga yang dari Karanganyar," imbuh Gibran.
Sementara, empat sekolah yang ditemukan kasus COVID-19, yakni SD Kristen Manahan, SDN Mangkubumen Kidul, SDN Semanggi Lor, dan SD Islam 1 Jamsaren.
Baca Juga: Kisah UMKM Buket Bunga Solo, Ekspor Hingga Negara Tetangga