Makam COVID-19 di Semarang Sisa 300 Lubang, Sehari 10 Jenazah Dikubur

Sudah 570 jenazah dimakamkan di TPU Jatisari Semarang

Semarang, IDN Times - Lonjakan kasus COVID-19 di Kota Semarang berdampak terhadap ketersediaan makam bagi jenazah yang meninggal dunia karena virus corona. Khusus di pemakaman COVID-19 di TPU Jatisari Mijen Semarang, per Kamis (24/6/2021) hanya tersisa sekitar 300 lubang makam.

1. Setiap hari ada 5--10 jenazah COVID-19 dimakamkan

Makam COVID-19 di Semarang Sisa 300 Lubang, Sehari 10 Jenazah DikuburIlustrasi proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU. IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati

Sepanjang pandemik COVID-19, sudah 570 makam jenazah COVID-19 yang dikuburkan di TPU Jatisari Semarang. Namun dalam beberapa hari terakhir, setiap hari ada 5--10 jenazah yang harus dimakamkan seiring melonjaknya kasus virus corona.

Saban hari, Disperkim menyiapkan sedikitnya 16 lubang kubur baik untuk jenazah muslim maupun nonmuslim. Jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan sejak bulan April--Juni 2021 sekarang.

‘’Melihat keadaan sekarang kita memang masih mampu untuk menerima jenazah COVID-19 untuk dikubur disana. Dalam kondisi lonjakan kasus virus corona ini setiap hari ada 5--10 jenazah yang dimakamkan di TPU Jatisari,’’ ungkap Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali saat dihubungi IDN Times, Kamis (24/6/2021).

Baca Juga: 5 Kecamatan di Semarang Masuk Zona Merah, Layanan Vaksinasi Dibuka

2. Hanya tersisa 300 liang lahat untuk pasien COVID-19

Makam COVID-19 di Semarang Sisa 300 Lubang, Sehari 10 Jenazah DikuburFoto aerial makam jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Rabu (16/9/2020) (IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati)

Ali menjelaskan, lonjakan pemakaman tersebut mulai terjadi setelah Lebaran 2021. Sebelumnya, pihaknya hanya menyediakan 10 lubang kubur bagi jenazah COVID-19. Itu pun tidak seluruh lubang terpakai setiap harinya.

‘’Jadi sebelum Lebaran saat kasus COVID-19 sudah mulai turun di angka 300an, liang lahat yang kami sediakan belum tentu habis terpakai. Kadang seminggu hanya satu liang lahat yang dipakai untuk memakamkan jenazah COVID-19. Beda dengan sekarang, kok luar biasa banyak,’’ tuturnya.

Melihat kondisi tersebut area pemakaman khusus jenazah COVID-19 seluas lebih dari 12 hektar itu, kini hanya mampu digunakan untuk memakamkan kurang lebih 300 jenazah yang meninggal akibat virus corona.

‘’Untuk saat ini memang masih cukup untuk menampung para pasien COVID-19 yang meninggal. Kemarin saya sempat tanya ke anak buah jika dihitung secara kasar masih bisa untuk lebih dari 300 lubang kubur,’’ kata Ali.

3. Penggali kubur bekerja bergantian selama 24 jam

Makam COVID-19 di Semarang Sisa 300 Lubang, Sehari 10 Jenazah DikuburIlustrasi. Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 (16/9/2020). IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati

Ihwal tenaga yang memakamkan jenazah dituntut siap selama 24 jam. Ali menyatakan pihaknya terpaksa memberlakukan sistem bergiliran atau sif. Disperkim juga memperbantukan tenaga pemakaman di 16 UPTD Pemakaman yang ada di Kota Semarang.

‘’Kami gilir, misalnya tenaga pemakaman dari TPU Sompok, Bergota, Trunojoyo kami minta untuk membantu di Jatisari, karena di sana harus ada tenaga yang siap 24 jam untuk memakamkan pasien COVID-19. Adapun, setiap pemakaman membutuhkan minimal 4 orang. Apalagi sekarang ada komitmen dengan rumah sakit kalau jenazah sudah sampai ke makam, yang bertanggung jawab menurunkan dari ambulance hingga pemakaman adalah tenaga kami,’’ tandasnya.

Baca Juga: Corona Semarang Tembus 2.173 Kasus: RS Darurat Dibuka, Tambah 400 Bed

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya