Miris! Sehari Limbah Masker Medis di Semarang Capai 3,2 Ton 

Yuk! Pakai masker kain biar sampahnya gak tambah banyak

Semarang, IDN Times -   Penggunaan masker medis atau sekali pakai pada masa pandemik COVID-19 berdampak pada menumpuknya limbah atau sampah tersebut. Adapun, berdasarkan survei yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, limbah masker medis mencapai 3,2 ton per hari. 

1. Limbah masker yang masuk ke TPA hanya sekian kilogram

Miris! Sehari Limbah Masker Medis di Semarang Capai 3,2 Ton Ilustrasi Sampah Medis (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Bambang Suranggono mengatakan, limbah masker dari 1,7 juta penduduk Kota Semarang mencapai 3,2 ton per hari.

‘’Limbah itu berasal dari masker orang sehat, suspek, dan yang positif COVID-19. Namun, jumlah sampah masker yang masuk ke TPA Jatibarang hanya sekian kilogram per hari. Limbah itu masih berbentuk masker lembaran utuh,’’ ungkapnya saat talkshow Maskermu Bukan Untukku di Atrium Mal Ciputra Semarang, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga: 50 Persen ASN Semarang Kembali WFH, Masih Ada Kasus COVID-19 di Sekolah

2. Tekan limbah masker sekali pakai dengan masker kain

Miris! Sehari Limbah Masker Medis di Semarang Capai 3,2 Ton Ibu-ibu PKK Kota Semarang membuat masker kain di acara ''Maskermu Bukan Untukku'' di Mal Ciputra Semarang, Selasa (16/3/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Menurutnya, limbah yang tidak masuk TPA Jatibarang sudah dikelola sendiri atau didaur ulang oleh warga. Hingga saat ini DLH terus mensosialisasikan ke warga melalui RT dan RW untuk mengumpulkan masker bekas pakai di plastik tersendiri.

‘’Masker sekali pakai itu bisa dipotong menjadi dua bagian terus dimasukkan ke plastik sendiri. Nanti masker-masker itu akan dimusnahkan. Adapun, tempat pemusnahan masker medis bekas pakai itu di Semarang baru ada di RS Bhakti Wira Tamtama,’’ jelasnya.

Dalam upaya mengurangi jumlah limbah masker medis, DLH menyarankan kepada masyarakat untuk menggunakan masker kain secara dobel di masa pandemik COVID-19.

3. Stimulasi dengan lomba hias masker

Miris! Sehari Limbah Masker Medis di Semarang Capai 3,2 Ton Ilustrasi memakaikan masker pada anak (Pexels/Ketut Subiyanto)

Pada kesempatan itu sebagai penyelenggara Mal Ciputra Semarang juga menggelar lomba menghias masker.

Kegiatan diikuti oleh 17 kelompok yang merupakan perwakilan PKK dari tiap kecamatan ditambah dengan tim pengurus PKK Kota Semarang. Masing-masing kelompok beranggotakan dua orang diberi waktu 45 menit untuk menghias masker yang disiapkan panitia.

Berbagai aksesoris digunakan oleh peserta untuk mempercantik masker masing-masing.

“Kami memberikan ruang bagi para ibu untuk menampilkan kreasinya dalam menghias. Harapan kami, dengan melihat banyaknya kreasi yang dibuat ini masyarakat kembali melirik masker kain untuk digunakan kesehariannya. Dengan demikian, bisa sedikit menekan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah masker yang tidak terkelola dengan baik,” jelas Mall Manager Ciputra Semarang, Ani Suyatni.

4. Tingkat kepatuhan prokes di angka 75 persen

Miris! Sehari Limbah Masker Medis di Semarang Capai 3,2 Ton Ibu-ibu PKK Kota Semarang membuat masker kain di acara ''Maskermu Bukan Untukku'' di Mal Ciputra Semarang, Selasa (16/3/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, saat ini tingkat kepatuhan protokol kesehatan di Kota Semarang di angka 75 persen bahkan hampir mencapai 80 persen.

‘’Meski tingkat kepatuhan protokol kesehatan tergolong tinggi, tapi kami tetap mengimbau agar masyarakat tetap disiplin prokes. Kalau pakai masker harus menutup hidung hingga dagu, lalu harus rutin mengganti masker paling tidak dua kali sehari. Di samping itu, juga harus rajin cuci tangan dan jaga jarak plus lakukan vaksinasi booster,’’ tandasnya.

Baca Juga: BOR COVID-19 di Semarang Merangkak Naik, Ini Aturan PPKM Level 3 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya