Muncul Klaster Virus Corona Perusahaan Migas dan BUMN di Semarang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Semarang beberapa hari terakhir disumbang dari klaster perusahaan. Melansir dari laman siagacorona.semarangkota.go.id, per Rabu (8/7/2020), pukul 16.00 WIB, ada 919 pasien positif COVID-19 yang sedang dirawat, dimana 33 persennya berasal dari klaster perusahaan.
1. Lonjakan kasus positif COVID-19 di Semarang dari klaster perusahaan
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, lonjakan kasus positif virus corona belakangan ini dari klaster perusahaan.
‘’Klaster industri atau pabrik jadi yang terbesar sejauh ini, karena awalnya kasus positif COVID-19 di angka 500-600, sekarang tiba-tiba sudah 900. Maka, itu akan kami jadikan fokus untuk diputus mata rantainya,’’ ungkapnya dalam rekaman resmi yang diterima IDN Times, Rabu (8/7/2020).
Baca Juga: Muncul Klaster Baru di Semarang dari Perusahaan, Ratusan Kasus!
2. Pemkot Semarang fokus patroli ke klaster-klaster penyebaran virus corona
Editor’s picks
Adapun, penyebaran virus corona dari klaster tersebut diketahui berasal dari beberapa perusahaan atau industri di Kota Semarang.
"Ada di industri garmen, BUMN, dan migas,’’ tutur lelaki yang akrab disapa Hendi itu.
Saat ini Pemkot Semarang berupaya untuk fokus memantau dan berpatroli di klaster-klaster penyebaran COVID-19, baik yang sudah lama maupun yang baru-baru saja muncul atau terjadi.
3. Tim pos pantau perbatasan akan ditarik untuk tim patroli COVID-19
Hendi menuturkan, pihaknya akan melakukan pantauan berdasarkan histori klaster seperti klaster pasar, tenaga medis, rumah sakit, puskesmas, pernikahan, dan yang terakhir pabrik.
‘’Kami bersama TNI dan Polri akan fokus patroli di sana. Misalnya di pabrik, kami akan awasi orang yang mau masuk harus diperiksa, tempat makan untuk pekerja harus diatur. Bahkan, untuk menggiatkan patroli di klaster-klaster itu kami akan menggeser tim pos pantau di perbatasan dan dilebur untuk memperkuat personel,’’ tandasnya
Baca Juga: Cegah COVID-19 Klaster Perusahaan Meluas, Shift Makan Pekerja Diatur