Pandemik Belum Usai, Pasar Imlek Semawis 2022 Semarang Gak Digelar

Kopi Semawis tetap lakukan tradisi selamatan dan ketuk pintu

Semarang, IDN Times - Perayaan menjelang tahun baru Imlek di Kota Semarang, Pasar Imlek Semawis kembali tidak digelar di tahun 2022 ini. Situasi pandemik COVID-19 menjadi salah satu alasannya. 

1. Sudah 2 tahun Pasar Imlek Semawis tidak digelar

Pandemik Belum Usai, Pasar Imlek Semawis 2022 Semarang Gak DigelarPertunjukkan barongsai mewarnai acara doa bersama, selamatan dan ketuk pintu jelang Imlek di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Minggu (23/1/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sudah dua tahun ini sejak pandemik COVID-19 melanda Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) memang tidak menyelenggarakan Pasar Imlek Semawis. Adapun, perayaan itu biasanya digelar tiga hari menjelang Imlek di Kawasan Pecinan Semarang.

Ketua Kopi Semawis, Harjanto Halim mengatakan, Pasar Imlek Semawis terpaksa kembali ditiadakan mengingat sekarang masih pandemik COVID-19.

"Kami mohon maaf Pasar Imlek belum bisa diadakan. Sebab, kalau diselenggarakan pasti akan dikunjungi banyak orang dan sulit untuk memberlakukan protokol kesehatan. Sehingga, takutnya malah jadi klaster baru COVID-19,’’ ungkapnya di sela acara selamatan dan ketuk pintu jelang Imlek, Minggu (23/1/2022).

Baca Juga: 3 Jurus Tangkal COVID-19 Omicron di Semarang, Jangan Lengah Lur! 

2. Kopi Semawis masih gelar tradisi jelang Imlek

Pandemik Belum Usai, Pasar Imlek Semawis 2022 Semarang Gak DigelarKomunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) menggelar doa bersama, selamatan dan ketuk pintu sebelum Imlek di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Minggu (23/1/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Acara rutin tahunan ini memang selalu dinantikan baik masyarakat Semarang maupun luar kota. Sebab, banyak sekali acara mulai bazaar kuliner, pertunjukkan wayang potehi, hingga tuk panjang.

Kendati tidak menyelenggarakan Pasar Imlek Semawis, Kopi Semawis tetap menyelenggarakan doa bersama, selamatan dan tradisi ketuk pintu di Kelenteng Tay Kak Sie di Jalan Gang Lombok Semarang.

‘’Hal ini kami dilakukan demi kelancaran kegiatan Kopi Semawis ke depan. Harapannya, pandemik segera berakhir supaya tahun depan bisa menggelar Pasar Imlek Semawis,’’ tutur Harjanto.

3. Akan dilakukan upacara pergantian patung shio

Pandemik Belum Usai, Pasar Imlek Semawis 2022 Semarang Gak DigelarKomunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) menggelar doa bersama, selamatan dan ketuk pintu sebelum Imlek di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Minggu (23/1/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sementara, untuk merayakan Imlek di Kota Semarang sebagai ganti Pasar Imlek Semawis, Kopi Semawis akan menyelenggarakan upacara pergantian patung shio di Gang Gambiran Kawasan Pecinan pada 30 Januari 2022.

“Karena pandemik, supaya ada penanda bahwa meskipun tak ada Pasar Imlek, tetapi perayaan Imlek serta semangatnya tetap terjaga. Selain itu, kami juga mengadakan ritual ketuk pintu di Kelenteng Tay Kak Sie,’’ katanya.

Untuk diketahui, ritual ketuk pintu yang biasanya digelar jelang Pasar Imlek Semawis itu sarat nilai keberagaman. Tidak hanya diikuti Kopi Semawis tapi juga melibatkan pemerintah dan masyarakat dengan agama yang berbeda.

Pada acara selamatan meskipun berlokasi di kelenteng juga dilakukan doa Islam dan disertai sajian nasi tumpeng, ayam ingkung, bubur merah putih yang syarat tradisi Jawa. Setelah itu, baru dilanjutkan berdoa secara Konghucu.

4. Maknai Imlek dengan kebersamaan dan keberagaman

Pandemik Belum Usai, Pasar Imlek Semawis 2022 Semarang Gak DigelarKomunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) menggelar doa bersama, selamatan dan ketuk pintu sebelum Imlek di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Minggu (23/1/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Acara diakhiri dengan pementasan barongsai di Tay Kak Sie serta keliling klenteng lain di Pecinan untuk meminta restu kelancaran serangkaian perayaan Imlek 2573 yang jatuh pada 1 Februari 2022.

“Indonesia Indahnya ya seperti ini. Karena niatnya bagus, tujuannya bagus. Jadi menurut saya ini menjadi sebuah contoh bagaimana keberagaman dipraktikkan di Kota Semarang,” tandas Harjanto

Sementara, Camat Semarang Tengah, Aniceto Magno Da Silva yang turut hadir mengatakan, keputusan Kopi Semawis meniadakan sementara kegiatan Pasar Imlek Semawis sudah tepat karena mengingat pandemik belum berakhir.

‘’Meskipun kasus COVID-19 di Kota Semarang sudah semakin landai tapi jangan sampai lengah. Apalagi varian Omicron sudah masuk Kota Semarang,’’ katanya.

Baca Juga: Omicron Sedang Merebak, Wisatawan Tetap Asyik Liburan ke Jateng

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya