Petani di Jateng Dapat Asuransi Rp6 juta per Hektare Jika Gagal Panen

Petani direkomendasikan untuk menerapkan sistem tanah methuk

Semarang, IDN Times - Upaya mempertahankan dan meningkatkan ketahanan pangan di tengah pandemik virus corona (COVID-19) di Provinsi Jawa Tengah terus didorong. Salah satunya melalui percepatan tanam padi di kabupaten/kota penghasil beras.

1. Aktivitas tanam padi dipercepat menjelang musim kemarau

Petani di Jateng Dapat Asuransi Rp6 juta per Hektare Jika Gagal Panenlustrasi petani. IDN Times/Wayan Antara

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Suryo Banendro mengatakan, strategi percepatan tanam padi ini dilakukan demi efisiensi waktu dan meningkatkan produksi padi.

‘’Efisiensi waktu ini akan meningkatkan aktivitas tanam padi. Sehingga, tidak ada jeda waktu tanah nganggur. Selain itu, juga dalam rangka efisiensi penggunaan air, karena beberapa daerah sudah memasuki musim kemarau,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (27/5).

Baca Juga: Stimulus Gerakan Menanam, 40.000 Bibit Sayuran Dibagikan ke Masyarakat

2. Rekomendasi tanah methuk diterapkan

Petani di Jateng Dapat Asuransi Rp6 juta per Hektare Jika Gagal PanenPeneapan Mindikoda oleh petani di Tabanan. Dok.IDN Times

Rekomendasi percepatan olah tanah dan tanam itu disebut tanah methuk atau menjemput tanah yang akan diolah untuk ditanami padi.

"Sehingga, kami imbau kepada penyuluh untuk mendampingi petani dalam hal tersebut agar begitu selesai panen, tanah bisa diolah dan siap ditanami lagi," tutur Suryo.

Kemudian, untuk mengamankan produksi bagi tanaman padi yang sudah ditanam perlu diamankan dari gangguan hama dan penyakit. 

3. Asuransi usaha tani padi diberikan jika gagal panen

Petani di Jateng Dapat Asuransi Rp6 juta per Hektare Jika Gagal PanenSudi, petani asal Kulon Progo, Yogyakarta. Dok.IDN Times

Suryo menjelaskan, gerakan pengendalian hama wereng di lapangan menjadi bagian dari usaha budidaya tanaman di Pemprov Jateng.

"Kami menyediakan asuransi usaha tani padi. Kalau mereka (petani) gagal karena banjir, kekeringan, atau hama, kami sediakan asuransi klaim senilai Rp6 juta per hektare jika gagal panen. Untuk program asuransi (usaha tani) kuotanya untuk 35 ribu hektare lahan yang kami sediakan, tapi semoga tidak tercapai asuransi usaha tani padi tersebut," jelasnya. 

Sementara, saat ini kondisi stok pangan khusus beras masih cukup hingga akhir tahun. Bulan Mei 2020 ketahanan pangan Jateng masih ada di angka 310 ribu ton dan Juni 2020 surplus sebanyak 136 ribu ton. 

Baca Juga: Gerakan Menanam, Mandiri Atasi Krisis Pangan saat Pandemik COVID-19

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya