Profil Bupati Batang Wihaji, Bangun KIT Sebagai Magnet Investasi  

Realisasi investasi ungguli daerah lain di Jateng

Batang, IDN Times - Kabupaten Batang akhir-akhir ini menjadi sorotan nasional karena mampu menjadi magnet investasi di Tanah Air, khususnya Provinsi Jawa Tengah. Dua perusahaan raksasa dari Korea Selatan dan Swiss menanamkan modal di kabupaten tersebut.

Ini adalah buah dari pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) hingga berhasil menarik investor datang dan mampu memulihkan ekonomi dari dampak pandemik COVID-19. Hal tersebut tidak lepas dari kepemimpinan Bupati Batang, Wihaji yang menjabat untuk periode 2017-2022. 

Siapakah Wihaji? Bagaimana rekam jejak dan karirnya? IDN Times merangkum profil Bupati Batang, Wihaji sebagai berikut. 

1. Memulai karir politik sebagai Staf Ahli Anggota DPR RI Dapil Sumatra

Profil Bupati Batang Wihaji, Bangun KIT Sebagai Magnet Investasi  Bupati Batang, Wihaji melakukan interaksi dengan masyarakat. (dok. Pemkab Batang)

Melansir dari laman batangkab.go.id dan wihaji.blogspot.com, lelaki kelahiran Desa Ngrombo, Plupuh, Sragen, 22 Agustus 1976 ini mengawali karir politiknya dari bawah, yakni sebagai Staf Ahli anggota DPR RI Golkar dari Dapil Sumatra Selatan I, Kahar Muzakir. Kemudian, politisi ini juga duduk dalam kepengurusan di DPP Golkar sebagai Wakil Sekretaris Jenderal. 

Putra pertama dari empat bersaudara pasangan Parjiyo dan Parmiatun ini merupakan cucu dari salah satu Abdi Dalem Mangkunegaran Solo. Sejak kecil dia memang sangat menyenangi dunia organisasi. Wihaji sudah menjadi pengurus OSIS di saat sekolah di MTsN dan MAN 1 Surakarta. 

Melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) STAIN Salatiga dia juga aktif di berbagai organisasi, mulai dari organisasi intra kampus maupun organisasi ekstra kampus. Bahkan, dia pernah menjadi Ketua Kelompok Studi Mahasiswa Fakultas (KSMF) yang pada waktu itu sebagai wahana untuk mengapresiasi dunia intelektual bagi mahasiswa.

Baca Juga: Pabrik Kaca Korsel di Batang Akan Dipasok Listrik 31 Mega Watt 

2. Gagal jadi anggota DPR RI malah menang jadi Bupati

Profil Bupati Batang Wihaji, Bangun KIT Sebagai Magnet Investasi  Wihaji dan Suyono terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kabupaten Batang untuk periode 2017-2022. (dok. Pemkab Batang)

Setelah lulus sebagai sarjana, Wihaji merantau ke Jakarta dan tetap beraktivitas sebagai di organisasi mahasiswa tingkat pusat. Pada tahun 2004, Wihaji menikah dengan Uni Kuslantasi dan pada tahun 2008 dia berhasil menyelesaikan studi S2 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). 

Ayah dari tiga anak ini sempat berpartisipasi dalam pemilihan legislatif pada Pemilu 2014 sebagai caleg DPR RI Golkar Dapil Jateng IV (Sragen-Karanganyar-Wonogiri). Namun, usaha itu pupus atau belum berhasil membawa dia ke Senayan duduk di kursi DPR RI, karena kalah dalam perolehan suara. 

Hingga akhirnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Batang, Wihaji maju sebagai bakal calon Bupati Batang tahun 2017 bersama bakal calon wakil bupati, Suyono yang menjabat sebagai Ketua DPC PPP Batang. Mereka berdua diusung koalisi Partai Golkar, Hanura, dan PPP. 

Hasil pilkada tersebut diluar dugaan pasangan calon Wihaji dan Suyono, karena memperoleh suara mencapai 56,6 persen. Pasangan itu mengungguli tiga paslon lain termasuk dari koalisi parpol besar, yakni PDIP dan Gerindra yang hanya meraih 26 persen suara.

3. Empat tahun menjabat bawa kemajuan untuk Kabupaten Batang

Profil Bupati Batang Wihaji, Bangun KIT Sebagai Magnet Investasi  Bupati Batang, Wihaji (paling kiri) hadir dalam grounbreaking pembangunan pabrik kaca terbesar dari Korea Selatan di Kawasan Industri Terpadu Batang, belum lama ini. (dok. Pemkab Batang)

Setelah dilantik pada tahun 2017, kini sudah genap empat tahun Wihaji menjabat sebagai Bupati Batang. Dia terbilang berhasil menjadikan Kabupaten Batang sebagai harapan masa depan Jawa Tengah dan bahkan Indonesia, karena telah menarik investasi dari dalam dan luar negeri melalui pembangunan  Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). 

Kemudahan izin investasi dan transparansi menjadi satu strategi kerja, sehingga realisasi investasi di Batang mampu mengungguli daerah lain di Jawa Tengah. Berdasarkan data realisasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) oleh perusahaan yang tercatat di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang, nilai investasi mencapai Rp9.082.784.523.841,00 atau 1.753,01 persen dari target Rp1 triliun. Itu mencatatkan Kabupaten Batang masuk dalam peringkat pertama di Jawa Tengah meski di masa pandemik COVID-19. 

Pencapaian lain Wihaji, Badan Pusat Statistik mencatat Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Batang mulai tahun 2017 hingga 2020 menunjukan tren positif, yakni dari angka 67,35 menjadi 68,65.

Bahkan, dia mampu menekan angka kemiskinan hingga 9,13 persen dari sebanyak 81.510 jiwa pada tahun 2017 turun menjadi 70.570 jiwa pada tahun 2020. 

Baca Juga: Pasar Baru PGN, Alirkan Gas Bumi di Kawasan Industri Kendal dan Batang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya