Sudah 60 Dokter di Indonesia Meninggal Dunia saat Tangani Virus Corona

Di Jawa Tengah sudah ada 6 dokter meninggal karena COVID-19

Semarang, IDN Times - Penyebaran virus corona (COVID-19) di Indonesia telah menelan banyak korban, termasuk para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan kasus tersebut. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat hingga Minggu (12/7/2020), total ada 60 dokter yang meninggal dunia.

1. Sebanyak 60 kasus kematian dokter tercatat sejak kasus pertama virus corona di Indonesia

Sudah 60 Dokter di Indonesia Meninggal Dunia saat Tangani Virus CoronaIlustrasi uji swab. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Humas PB IDI, dokter Halik Malik menyebut jumlah kematian tenaga medis dalam penanganan COVID-19 di rumah sakit dan fasilitas kesehatan jumlahnya terus bertambah. Bahkan dalam dua hari belakangan, terdapat empat dokter yang meninggal dunia. 

‘’Jumlah ini tercatat sejak kasus pertama positif COVID-19 ada di Indonesia pada awal bulan Maret 2020,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Minggu (12/7/2020).

2. Berikut daftar dokter yang meninggal dunia dalam penanganan COVID-19

Sudah 60 Dokter di Indonesia Meninggal Dunia saat Tangani Virus CoronaPoster duka cita atas meninggalnya dua dokter dari IDI Semarang dan Jepara dari PB IDI. Istimewa

Terkait hal itu, imbuh Halik, PB IDI telah membentuk tim audit guna mendalami dan menelusuri lebih jauh terkait kematian dokter sepanjang pandemik virus corona.

‘’Selain itu, kami juga turut mengadvokasi adanya jaminan keselamatan dan perlindungan dokter yang bertugas di masa pandemik ini,’’ tuturnya.

Baca Juga: Tugas di Puskesmas Boja Kendal, Seorang Dokter Alumni Unisula Meninggal

3. Jumlah ketersediaan dan tidak meratanya distribusi APD jadi faktor penyebab kematian

Sudah 60 Dokter di Indonesia Meninggal Dunia saat Tangani Virus CoronaPetugas medis menggunakan APD lengkap di dalam mobil (Dok. IDN Times)

Sejumlah faktor melatarbelakangi tingginya angka kematian dokter dalam penanganan virus corona. Salah satunya adalah minim alat pelindung diri (APD). 

Sebab untuk pelayanan tingkat primer, klinik, puskesmas, dokter praktek mandiri, dan rumah sakit di daerah, ketersediaan APD masih minim. Sehingga, harapannya ke depan hal itu jumlahnya dapat dipenuhi.

‘’APD ini sangat diperlukan oleh tenaga medis saat bertugas. Namun, ketersediaan APD di lapangan jumlahnya belum merata dan terpenuhi. Untuk di rumah sakit rujukan jumlahnya memang cukup baik, karena distribusinya sudah dipenuhi oleh pemerintah dan gugus tugas,’’ aku Halik yang juga pakar Ilmu Kesehatan Masyarakat itu.

4. Dua dokter residen turut gugur saat menjadi garda terdepan penanganan virus corona

Sudah 60 Dokter di Indonesia Meninggal Dunia saat Tangani Virus CoronaIlustrasi pemakaman Jenazah COVID-19. Dok. Kemensos

Sementara, faktor risiko yang memperberat kondisi mereka saat terpapar virus corona antara lain adanya penyakit penyerta atau pengorbit seperti diabetes melitus, hipertensi, obesitas, asma, dan sebagainya. Kemudian, usia lanjut juga menjadi faktor pemicu bagi dokter yang terinfeksi COVID-19. Kerentanan tersebut menyebabkan para dokter tidak tertolong. 

‘’Namun, jika ditanya mayoritas usia dokter yang terkena COVID-19. Usianya sangat beragam, tidak hanya usia lanjut, tapi ada juga dua dokter residen yang gugur saat bertugas menangani COVID-19 dalam daftar 60 korban tersebut, yaitu dokter Putri Wulan Sukmawati dari Surabaya dan dokter Miftah Fawzy Sarengat dari Balikpapan,’’ tandas Halik.

5. Ada 6 dokter IDI yang meninggal karena COVID-19 di Jawa Tengah

Sudah 60 Dokter di Indonesia Meninggal Dunia saat Tangani Virus CoronaTenaga medis bersiap untuk melakukan intubasi pasien dengan penyakit virus korona (COVID-19) di unit perawatan intensif penyakit virus korona (COVID-19) United Memorial Medical Center di Houston, Texas, Amerika Serikat, Senin (29/6/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Callaghan O'Hare

Berikut daftar 60 dokter yang dilaporkan meninggal karena status positif dan pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 itu sebagai berikut : 

1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (Guru Besar FK UGM)

2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (Guru Besar FKM UI/IDI Jakarta Timur)

3. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)

4. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (IDI Kota Bandung)

5. dr. Hadio Ali K, Sp.S (IDI Jakarta Selatan)

6. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)

7. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)

8. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (IDI Jakarta Timur)

9. dr. Ucok Martin Sp. P (IDI Medan)

10. dr. Efrizal Syamsudin, MM (IDI Prabumulih)

11. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)

12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS (IDI Jakarta Pusat)

13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI)

14. Dr. Bernadette Sp THT meninggal di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (IDI Makassar)

15. DR.Dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) (IDI Jakarta Selatan)

16. Dr Ketty di RS Medistra (IDI Tangerang Selatan)

17. Dr. Heru S. meninggal di RSPP (IDI Jakarta Selatan)

18. Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT (IDI Kab. Bekasi)

19. Dr. Naek L. Tobing, SpKJ (IDI Jakarta Selatan)

20. Dr. Karnely Herlena (IDI Depok)

21. Dr. Soekotjo Soerodiwirio SpRad (IDI Kota Bandung)

22. Dr. Sudadi, MKK, SpOK (IDI Jakarta Pusat)

23. Prof. Dr. H. Hasan Zain, Sp.P (IDI Banjarmasin)

24. Dr. Mikhael Robert Marampe (IDI Kab. Bekasi)

25. Dr. Berkatnu Indrawan Janguk (IDI Surabaya)

26. Dr. Irsan Nofi Hardi Nara Lubis, Sp.S (IDI Medan)

27. Dr. Boedhi Harsono (IDI Surabaya)

28. Dr. Soeharno (IDI Kediri)

29. Dr. Amir Hakim Siregar SpOG (IDI Batam)

30. Dr. Ignatius Tjahjadi SpPD (IDI Surabaya)

31. Dr. Esis Prasasti Inda Chaula, SpRad (IDI Tegal)

32. Dr. Hilmi Wahyudi (IDI Gresik)

33. DR. dr Heru Prasetya, SpB, SpU (IDI Banjarmasin)

34. dr. Miftah Fawzy Sarengat (PPDS FK Unair, RS Soetomo, IDI Balikpapan)

35. dr. Bendrong Moediarso, SpF, SH (IDI Surabaya)

36. dr. H. Dibyo Hardianto (IDI Bangkalan)

37. dr. Deny Dwi Yuniarto (IDI Sampang)

38. dr. Gatot Prasmono (IDI Sidoarjo)

39. dr. Sukarno (IDI Sidoarjo)

40. dr. Arief Basuki SpAn (IDI Surabaya)

41. dr. Herry Nawing SpA (IDI Makassar)

42. dr. Theodorus Singara SpKJ (IDI Makassar)

43. dr. Nyoman Sutedja, MPH (IDI Denpasar)

44. dr. Putri Wulan Sukmawati (PPDS Anak FK Unair/RS Soetomo Surabaya)

45. dr. Sang Aji Widi Aneswara (IDI Semarang)

46. dr. Elianna Widiastuti (IDI Semarang)

47. dr. Agus Pramono (IDI Sidoarjo)

48. dr Ane Roviana (IDI Jepara)

49. dr. Sovian Endi (IDI Grobogan)

50. dr. Pepriyanto Nugroho (IDI Blitar)

51. dr. Ahmadi NH, Sp.KJ (IDI Semarang)

52. dr. Zulkiflie Saleh (IDI Banjarmasin)

53. dr. Abdul Choliq (IDI Probolinggo)

54. Prof. dr. H. Mgs. Usman Said, SpOG (K) (IDI Palembang)

55. dr. H. Khiarul Saleh, SpPD (IDI Palembang)

56. dr. Anna Mari Ulina Bukit (IDI Medan)

57. dr Herwanto SpB (IDI Kisaran)

58. dr. Maya Norismal Pasaribu (IDI Labuhan Batu Utara)

59. dr. Budi Luhur (IDI Gresik)

60. dr. Deni Chrismono Raharjo (IDI Surabaya)

Baca Juga: Insentif Tenaga Medis COVID-19 Semarang Cair Juni 2020 untuk 3 Bulan

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya