Tak Mau Jadi Sampah, Begini Cara Daur Ulang Sabun Hotel Tak Terpakai

Yuk jaga lingkungan untuk Bumi yang lebih baik

Semarang, IDN Times - Menjaga keberlangsungan ekosistem lingkungan terus diupayakan oleh masyarakat tidak terkecuali oleh kalangan industri perhotelan di Semarang. Demi meminimalisir sampah tidak berakhir di TPA, Hotel Novotel dan Ibis Budget Semarang mendaur ulang limbah tersebut. Seperti apa itu? Simak berikut ini.

1. Bahan yang digunakan untuk mendaur ulang sabun hotel

Tak Mau Jadi Sampah, Begini Cara Daur Ulang Sabun Hotel Tak TerpakaiStaf Hotel Novotel dan Ibis Budget Semarang Tendean membuat sabun cuci tangan dari limbah sabun batang di hotel pada peringatan Hari Bumi, Kamis (22/4/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Salah satu barang tidak terpakai yang didaur ulang adalah toiletries sabun batang. Sabun yang biasa ada di toilet kamar hotel diolah kembali menjadi sabun cuci tangan dan pengharum ruangan. Para staf Hotel Novotel dan Ibis Budget dilatih oleh pemilik Chilomita Batik, Chichi Sri Suharti.

Cara membuatnya cukup mudah. Hanya membutuhkan bahan-bahan seperti limbah sabun batang yang tidak terpakai, air, glycerin, amphitol dan minyak atsiri.

2. Cara mendaur ulang sabun hotel

Tak Mau Jadi Sampah, Begini Cara Daur Ulang Sabun Hotel Tak Terpakaipexels.com/cottonbro

Cara mendaur ulang:

  • Sabun dicacah hingga halus
  • Kemudian dimasukkan ke air yang sudah mendidih
  • Adonan itu kemudian diaduk hingga tercampur rata
  • Setelah itu masukkan cairan glycerin sebagai pelembut dan amphitol sebagai foam booster
  • Jangan lupa masukkan minyak atsiri dengan wangi sesuai selera
  • Kemudian adonan sabun dicetak dan diangin-anginkan hingga menjadi padat.

Baca Juga: Saatnya Naik Kelas, UMKM Jateng Tembus Pasar Singapura dan Belgia

3. Chilomita Batik bikin sabun mandi saat terdampak pandemik

Tak Mau Jadi Sampah, Begini Cara Daur Ulang Sabun Hotel Tak TerpakaiStaf Hotel Novotel dan Ibis Budget Semarang Tendean membuat sabun cuci tangan dari limbah sabun batang di hotel pada peringatan Hari Bumi, Kamis (22/4/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sebagai pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Chichi telah membuat sabun dengan bahan-bahan tidak terpakai sejak ada pandemik COVID-19. Hal itu dilakukan lantaran ia terdampak virus corona, tidak bisa memproduksi dan menjual produknya karena daya beli masyarakat turun. Sehingga, ia memanfaatkan bahan-bahan yang belum terpakai lerak untuk diolah menjadi barang yang berguna.

‘’Saat awal pandemik tahun 2020 usaha saya terdampak COVID-19, semua pesanan seragam batik dibatalkan dan galeri juga sepi. Akhirnya saya manfaatkan lerak pencuci kain batik yang belum terpakai untuk membuat sabun mandi. Saya tambahkan bahan lain seperti minyak kelapa, susu sapi, minyak atsiri, kopi, dan lainnya yang juga dari pelaku UMKM,’’ tuturnya di sela pelatihan.

Ternyata hikmah pandemik mendorong UMKM untuk kreatif dengan memanfaatkan bahan yang tidak terpakai menjadi bernilai jual, salah satunya sabun mandi. Demikian juga, barang tidak terpakai di hotel.

4. Belajar buat pupuk cair dari sisa makanan di hotel

Tak Mau Jadi Sampah, Begini Cara Daur Ulang Sabun Hotel Tak TerpakaiSisa produksi makanan dibuat pupuk cair oleh Hotel Novotel dan Ibis Budget Semarang Tendean. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Selain membuat sabun dalam peringatan Hari Bumi dan Hari Kartini, manajemen Hotel Novotel dan Ibis Budget juga mendapat pelatihan bercocok tanam secara hidroponik dan pembuatan pupuk cair yang berasal dari sisa makanan produksi dari UMKM Qiran Warung Sayur dan Buah. Hasil panen tanaman untuk bahan masak di dapur dan pupuk cair tersebut sebagai pupuk tanaman.

Upaya itu agar sisa penggunaan dan produksi lebih minim serta mengajak para staf hotel tidak menggunakan produk sekali pakai. Selain itu, juga mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah serta menjaga keberlangsungan ekosistem.

General Manager Novotel Semarang dan Ibis Budget Semarang Tendean, Gunawan Widodo mengatakan, adanya keberlangsungan dari kegiatan tersebut menjadikan suatu pertemuan yang menghasilkan sinergi baru antara UMKM dan pihak hotel.

“Kemudian, adanya kegiatan ini harapannya akan meningkatkan rasa kesadaran kita terhadap kepedulian lingkungan dan sekitar, serta menginspirasi Kartini baru di masa mendatang,” katanya.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Buka Bersama Ramadan di Hotel Semarang, All You Can Eat

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya