Urban Farming Bakal Masuk ke Kurikulum Merdeka Belajar di Semarang 

Sebagai antisipasi krisis pangan

Semarang, IDN Times - Mata pelajaran bercocok tanam di perkotaan atau urban farming akan masuk ke dalam kurikulum merdeka belajar di Kota Semarang. Upaya ini dilakukan Pemerintah Kota Semarang untuk mewujudkan ketahanan pangan

1. Urban farming mampu tumbuhkan kepedulian

Urban Farming Bakal Masuk ke Kurikulum Merdeka Belajar di Semarang Warga Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang melakukan kegiatan bercocok tanam atau urban farming di lokasi proyek SPAM Semarang Barat. (dok. Tiga Langkah)

Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, alasan pihaknya memasukkan urban farming sebagai mata pelajaran di kurikulum merdeka belajar karena terdapat nilai-nilai yang menumbuhkan kepedulian dan kesadaran pada diri anak-anak.

"Kebetulan nilai-nilai yang terdapat dalam kegiatan ini (urban farming) terkait dengan kurikulum merdeka belajar. Maka, tidak mungkin tidak urban farming bisa mulai dilaksanakan di sekolah dan diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian serta kesadaran dalam diri anak-anak. Selain itu, juga menguatkan hubungan antara orang tua dengan anaknya," ungkapnya di hadapan kepala TK, SD dan SMP di Kota Semarang, Jumat (6/1/2022).

Baca Juga: SiPetani, Solusi Urban Farming dan Adaptasi Perubahan Iklim Warga DKI

2. Berjaga-jaga dari krisis pangan dan energi

Urban Farming Bakal Masuk ke Kurikulum Merdeka Belajar di Semarang Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyosialisasikan program urban farming untuk masuk ke kurikulum merdeka belajar kepada kepala TK, SD, dan SMP di Kota Semarang. (dok. Humas Pemkot Semarang)

Pentingnya pembelajaran urban farming ini untuk mengajarkan kepada masyarakat agar lebih berjaga-jaga serta sadar terhadap potensi krisis yang dapat terjadi khususnya di tahun 2023 ini.

“Jadi, pada tahun 2022 kemarin Presiden selalu mengingatkan bahwa tahun 2023 ini bisa terjadi krisis pangan dan krisis energi. Demikian pula akan terjadi resesi Global, tapi semoga di Kota Semarang tidak terjadi," terang Ita.

3. Gerakkan orang tua untuk turut terjun

Urban Farming Bakal Masuk ke Kurikulum Merdeka Belajar di Semarang Warga Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang melakukan kegiatan bercocok tanam atau urban farming di lokasi proyek SPAM Semarang Barat. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Selanjutnya, sekolah diminta menggerakkan anak-anak untuk melakukan urban farming di sekolah maupun rumah, sekaligus mengajak orang tua siswa terjun di kegiatan tersebut.

“Nah sekarang PR-nya adalah bagaimana menggerakkan anak-anak untuk mau melakukan urban farming. Sekalian menggerakkan orang tua, kalau anak-anaknya bisa diajak serta melakukan kegiatan pasti akan nular ke bapak ibunya. Buktinya, pada saat saya acara di beberapa SD, SMP, SMA itu di dalam komite orang tuanya ada kegiatan dan mengikuti masak, ikut panen, kemudian juga membuat bazar. Hal ini yang kemudian bisa memberikan pendidikan karakter kepada anak didik kita semua,” jelasnya.

Dengan melihat potensi yang dimiliki oleh program tersebut, maka dapat diperkirakan urban farming cukup membantu dalam efektivitas menjaga energi dan ketahanan pangan khususnya di Kota Semarang.

Baca Juga: Menanam Sayur di Rumah, Cara Arina Mandiri Pangan dan Hidup Sehat  

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya