Detik-Detik Sebelum Pelaku Meledakkan Pos Pengamanan Kartasura 

Pelaku orang yang pendiam dan jarang bersosialisasi

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan detik-detik sebelum RA (22) melakukan pengeboman di Pos Pengamanan (Pospam) Lebaran , Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa dini hari. Saat kejadian, ada seorang saksi bernama Rangga yang melihat pelaku.

"Pada saat kejadian, saksi (Rangga) membantu aparat kepolisian memasang lampu. Yang bersangkutan melihat pelaku sedang berjalan ke arah pos pukul 22.35 WIB dengan mengenakan kaos hitam dan celana jeans serta yang bersangkutan memakai headset," beber Dedi dalam Konferensi Pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa(4/6).

1. Pukul 22.45 WIB terjadi ledakan

Detik-Detik Sebelum Pelaku Meledakkan Pos Pengamanan Kartasura IDN Times/Nugroho Adi Purwoko

Dedi menjelaskan, berdasarkan perkiraan dari saksi, RA duduk di trotoar di depan Pospam selama kurang lebih 5-10 menit.

"Tiba-tiba pukul 22.45 WIB terjadi ledakan yang cukup kencang. Mengakibatkan pelaku mengalami luka. Terluka di depan Pos. Kemudian saksi bersama sejumlah personel Polri berjumlah 8 orang segera keluar dari pos untuk menghindari ledakan susulan," jelas Dedi.

Baca Juga: Polri Pastikan Pelaku Bom Kartasura Gunakan Bom Low Explosive

2. Pukul 23.30 WIB Tim Inafis Polda Jateng melakukan pengecekan CCTV

Detik-Detik Sebelum Pelaku Meledakkan Pos Pengamanan Kartasura ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

Sekitar pukul 23.30 WIB, Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Jateng melakukan pengecekan CCTV milik dari Dinas Perhubungan kabupaten setempat.

Dalam CCTV tersebut, lanjut Dedi, pelaku terlihat berjalan dari arah pos 10 atau pos Tugu sambil meninggalkan sepeda motor berwarna silver dengan nomor polisi AD 4051 WK.

Setelah selesai melakukan pengamanan di lokasi kejadian, Tim dari Polres Sukoharjo bersama pasukan dari Brimob melakukan evakuasi terhadap pelaku.

"Ketika TKP dinyatakan sudah aman, maka pelaku dilakukan evakuasi ke RS di Muardi Solo untuk dilakukan perawatan secara intensif," kata Dedi.

3. Pukul 01.25 WIB Densus 88 menggeledah rumah pelaku

Detik-Detik Sebelum Pelaku Meledakkan Pos Pengamanan Kartasura IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Dedi menuturkan, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri kemudian langsung melakukan proses investigasi untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaku serta peristiwa bom bunuh diri di depan Pospam tersebut.

"Demikian juga Labfor langsung melakukan olah TKP di lokasi. Menemukan beberapa serpihan dan beberapa partikel terkait masalah bom," tutur Dedi.

Pada pukul 01.25 WIB, Tim Densus 88 bersama Anti- Teror Polda Jateng melakukan penggeledahan serta penyitaan barang bukti di rumah pelaku.

"Dari hasil penyitaan tersebut dan identifikasi yang dilakukan oleh Inafis, diketemukan bahwa pelaku berhasil diidentifikasi atas nama RA. Diambil dari sidik jari yang bersangkutan dan ijazah yang bersangkutan pernah mengikuti pendidikan," jelas Dedi.

Dari hasil penyitaan di rumah pelaku, pihaknya kata Dedi berhasil menemukan beberapa barang bukti yang digunakan untuk membuat bom berdaya ledak rendah.

"Hasil temuan yang ada di kediaman pelaku, kemudian hasil analisa labfor yang menemukan beberapa serpihan di TKP, hasil simpulan sementara bahwa itu bom jenis low explosive," katanya.

"Kemudian juga, di cek ulang kembali dari labfor, sisa- sisa serbuk yang melekat di tubuh pelaku baik di dekat sekitar perut maupun sekitar luka yang ada di tangan sebelah kanan. Semua identik. Maka ditarik satu kesimpulan ini (bom) low explosive," sambung Dedi.

4. Pelaku orang yang pendiam dan jarang bersosialisasi

Detik-Detik Sebelum Pelaku Meledakkan Pos Pengamanan Kartasura ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Selain itu, berdasarkan keterangan orang tua dan kakak pelaku, RA memiliki sifat yang cenderung pendiam serta jarang melakukan komunikasi dan bersosialisasi.

"Keluar kadang-kadang juga pamitan dan kadang gak pamitan. Kejadian dia bom bunuh diri kemarin itu, dia tidak berpamitan. Cuma keluar menggunakan sepeda motor, lalu tau-tau terjadi ledakan di depan Pospam itu," ungkap Dedi.

Lebih lanjut, pelaku kata Dedi kemungkinan akan dibawa ke Jakarta jika memang terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Nunggu kesehatan yang bersangkutan. Kalau sudah cukup kuat prosesnya akan sangat bergantung pada Densus 88. Kalau tidak terafiliasi ke kelompok yang terstruktur, maka penanganannya cukup di Polda Jawa Tengah. Tapi, ketika dikembangkan kalau terafiliasi jaringan JAD misalnya, maka penanganannya bisa di Jakarta," jelasnya.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri Sukoharjo, Polrestabes Surabaya Pertebal Pengamanan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya