Bekas Pukulan di Kepala, Hasil Autopsi Gilang Korban Diksar Menwa UNS

Polda Jateng ambil alih penyidikan tewasnya mahasiswa UNS

Semarang, IDN Times - Hasil autopsi yang dilakukan pihak kepolisian terhadap jenazah Gilang Endy Saputra (23) polisi menemukan tanda-tanda kekerasan di bagian kepala korban.

Gilang Endi mahasiswa mahasiswa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tewas saat mengikuti Pelatihan Dasar Resimen Mahasiswa (Latsar Menwa) pada 24 Oktober 2021.

Baca Juga: 6 Tuntutan BEM UNS Pasca Mahasiswa Meninggal Saat Ikut Diklatsar Menwa

1. Hasil autopsi pada jenazah korban ditemukan bekas pukulan di kepala

Bekas Pukulan di Kepala, Hasil Autopsi Gilang Korban Diksar Menwa UNSPexels.com/Pixabay

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Selasa (26/10/2021) mengatakan hasil autopsi terhadap korban yang dilakukan langsung oleh Kabiddokkes Kombes Pol Summy Hastry ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban.

Menurut dia, tanda kekerasan tersebut berupa bekas pukulan di bagian kepala. Beberapa pukulan di bagian kepala itu, menurut hasil autopsi diduga sebagai penyebab kematian.

"Hasil resmi autopsi akan disampaikan dalam waktu dekat ini," katanya seperti dilansir dari Antara.

2. Kasus penyidikan kematian Gilang telah diambil alih Polda Jateng

Bekas Pukulan di Kepala, Hasil Autopsi Gilang Korban Diksar Menwa UNSKabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy. (Dok Humas Polda Jateng)

Menurut dia, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam dugaan tindak kekerasan yang menewaskan mahasiswa UNS tersebut.

Meski demikian, kata dia, sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk pihak universitas.

Kasus kematian anggota Menwa UNS Surakarta itu, lanjut dia, saat ini diambil alih penanganannya oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah.

Sebanyak 21 panitia Pendidikan Dasar (Diksar) Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dimintai keterangan soal kasus meninggalnya Gilang Endi Saputra (21). Gilang meninggal usai mengikuti diksar  tersebut pada Minggu (24/10/2021).

3. Wakil Rektor sebut tak melihat lebam pada jenazah Gilang

Bekas Pukulan di Kepala, Hasil Autopsi Gilang Korban Diksar Menwa UNSquipper.com

Ahmad Yunus mengaku sebelumnya telah melihat kondisi jenazah Gilang. "Pada saat jenazah belum diautopsi, saya lihat mata ditutup seperti deplokan daun lembut seperti jamu. Saya tidak bisa melihat memar atau tidak. Sekilas secara fisik saya tidak bisa melihat darah karena dari RS sudah dibersihkan. Mulai dada sampai perut tidak ada tanda-tanda merah atau hitam," katanya.

Meski demikian, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari kepolisian untuk memastikan penyebab meninggalnya mahasiswa asal Kabupaten Karanganyar tersebut.

4. Kronologi meninggalnya Gilang pada Diklatsar Menwa menurut pihak UNS

Bekas Pukulan di Kepala, Hasil Autopsi Gilang Korban Diksar Menwa UNSBasecame Menwa UNS. IDNTimes/Larasati Rey

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Sutanto mengatakan kronologis meninggalnya Gilang berdasarkan keterangan dari panitia Diklatsar Menwa.

"Berdasarkan yang kami ketahui, pengakuan pihak panitia, benar bahwa kegiatan ini mulai 23 Oktober 2021. Akan tetapi, mulai penyambutan pada pukul 06.00 sampai berakhir pukul 23.00 WIB berkegiatan di sekitar kampus," katanya.

Untuk penyambutan para peserta, kata dia, dilakukan di Markas Menwa. Selanjutnya, kegiatan di Gedung Olahraga (GOR), di musala Fakultas Teknik, kemudian jembatan danau.

5. Gilang sempat mengalami kram di kaki

Bekas Pukulan di Kepala, Hasil Autopsi Gilang Korban Diksar Menwa UNSilustrasi kram (medicalnewstoday.com)

Pada hari yang sama, lanjut dia, Gilang mengatakan bahwa kakinya mengalami kram sehingga harus ada pendamping.

"Bakda subuh, mulai senam senjata, apel pagi, hingga melakukan kegiatan di luar kampus, tepatnya di Jembatan Jurug. Ada kegiatan meluncur dari atas ke bawah (repling), almarhum ikut kegiatan dan dia balik ke kampus," katanya.

6. Korban mengeluh sakit punggung dan tidak sadar

Bekas Pukulan di Kepala, Hasil Autopsi Gilang Korban Diksar Menwa UNSilustrasi nyeri punggung bawah (IDN Times/Nurulia R. Fitri)

Pada saat itu, lanjut dia, korban mulai mengeluhkan sakit punggung hingga akhirnya mendapatkan perawatan dengan alat kompres.

"Selanjutnya, yang bersangkutan tidak sadar dan mengigau. Pada pukul 21.00 WIB inisiatif mereka membawa ke rumah sakit. Selanjutnya, pada pukul 22.05 WIB dalam mobil ketika dibawa ke rumah sakit, dia sudah tidak bernapas. Sampai RS Moewardi meninggal. Ini kronologis yang kami tahu," katanya.

7. UNS bakal berikan pendampingan hukum

Bekas Pukulan di Kepala, Hasil Autopsi Gilang Korban Diksar Menwa UNSGerbang UNS Solo. (Dok. Wikimedia.org/Bennylin)

Wakil Rektor III bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Achmad Yunus menyebut telah menutup ruangan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Menwa dan menyetop seluruh kegiatan. 

"Kegiatan Menwa dihentikan sementara kegiatan baik kegiatan di dalam maupun di luar kampus," jelasnya.

Yunus mengatakan UNS akan melakukan pendampingan hukum kepada keluarga jika nantinya hasil autopsi menunjukkan adanya kematian yang disengaja terhadap korban. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi secara total kegiatan kegiatan mahasiswa di kampus.

"UNS akan melakukan pendampingan hukum kepada pihak kekuarga. Apalagi meninggalnya jika ada dugaan kekerasan. Kedepan praktek Menwa akan dievaluasi total, karena kampus bukan seperti di militer," ungkapnya.

Baca Juga: Bantah ada Lebam, UNS Beberkan Kronologi Meninggalnya Gilang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya