Melihat Tempat Isolasi Terpusat Klaten, Pasien: Nyaman di Sini Diopeni

Isoter efektif menekan lonjakan COVID-19 di Klaten

Klaten, IDN Times - Angka kasus COVID-19 di Klaten mulai menurun setelah sebelumnya menjadi sorotan nasional karena sempat terjadi lonjakan.

Pada awal PPKM Darurat 3 Juli 2021 lalu, angka kasus aktif di kabupaten Klaten sebanyak 5.295 orang. Angka itu menurun menjadi 2.856 pada Minggu (1/8/2021) lalu.

Baca Juga: Pasien Isoman COVID-19 Terpusat di Klaten Heboh Senam Cendol Dawet

1. Sebanyak 66 orang tengah jalani isolasi terpusat di GOR Gelarsena

Melihat Tempat Isolasi Terpusat Klaten, Pasien: Nyaman di Sini Diopeniilustrasi ruang isolasi COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Jumlah kasus positif di Kabupaten Klaten menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai menurun seiring meningkatnya kesadaran warga yang terinfeksi untuk isolasi terpusat. Rabu (4/8/2021) siang Ganjar didampingi Bupati Klaten Sri Mulyani mengunjungi langsung lokasi isolasi terpusat di GOR Gelarsena Klaten.

Isolasi terpusat sebut Ganjar hingga saat ini disebut efektif mampu menekan penularan COVID-19 di Klaten, pasalnya ledakan kasus COVID-19 di Klaten rata-rata dipicu adanya klaster keluarga. Berdasarkan pengalaman, isoter sebelumnya juga terbukti efektif dalam menurunkan kasus di Kudus.

Di lokasi isoter GOR Gelarsena yang kini dihuni 66 pasien ini, Ganjar menyempatkan menyapa para pasien yang sedang menjalani isolasi. "Pripun kabare pak, sehat to? Njenengan mpun pirang dino teng mriki (sudah berapa hari di sini)," sapa Ganjar.

"Sudah sembilan hari Pak, nyaman di sini, diopeni kok," jawab mereka.

"Jangan-jangan sudah betah di sini, terus tidak mau pulang," celetuk Ganjar dan ditanggapi dengan gelak tawa pasien isolasi.

2. Lokasi isolasi terpusat dilengkapi dengan fasilitas hiburan dan olahraga

Melihat Tempat Isolasi Terpusat Klaten, Pasien: Nyaman di Sini DiopeniIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Di fasilitas isolasi terpusat di GOR Gelarsena, selain fasilitas kesehatan berupa tabung oksigen, obat-obatan dan tenaga kesehatan mencukupi, pemerintah Kabupaten Klaten juga menyiapkan fasilitas hiburan seperti sambungan internet wifi dan TV LED berukuran besar juga fasilitas olahraga dan berbagai kegiatan rutin untuk menjaga kebugaran para pasien.

Meski diisolasi para pasien tetap bisa terhibur menggunakan internet dan juga menyaksikan TV siaran langsung pertandingan Olimpiade. Ganjar menyebutkan hal ini penting karena dapat menekan tingkat stres warga yang mengikuti isolasi terpusat.

"Justru ini yang penting, jangan sampai warga yang sudah bersedia mengikuti isolasi terpusat justru tertekan hingga membahayakan kondisi yang bersangkutan. Ini juga kabar baik agar masyarakat yang terkonfirmasi positif, mau ikut isolasi terpusat. Sehingga dapat menghindari klaster keluarga karena kontak erat," katanya seperti dilansir dari laman resmi Pemkab Klaten.

3. Banyak muncul klaster keluarga karena isolasi mandiri yang tak tepat

Melihat Tempat Isolasi Terpusat Klaten, Pasien: Nyaman di Sini DiopeniBahaya Klaster Keluarga (IDN Times/Arief Rahmat)

Disebutkan Ganjar saat ini kasus COVID-19 di Jawa Tengah didominasi oleh klaster rumah tangga. Jika ada warga yang positif dan diisolasi di rumah, kalau rumahnya tidak representatif maka ini bisa jadi klaster baru.

"Klaten kan salah satu yang jadi perhatian kita di Solo Raya. Karena terjadi lonjakan, kita mikir bagaimana tindakan cepat yang bisa dilakukan. Dan kita punya pengalaman di Kudus dulu, kita paksa warga isolasi terpusat," katanya.

Ganjar mengatakan isolasi mandiri di rumah kemungkinan berjalan efektif kalau yang sakit dipisahkan dengan yang sehat, artinya si sakit mestinya dipisahkan dan tak menggunakan fasilitas bersama. Akan tetapi dipisahkan di rumah tersendiri agar tidak menulari yang sehat dan berpotensi menjadi klaster baru.

Ganjar mengungkapkan banyaknya klaster keluarga muncul karena isolasi mandiri yang tidak tepat. Pasalnya meski hanya salah satu anggota keluarga yang positif, namun masih berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya dan terjadi penularan.

“Kalau rumahnya representatif, luas dan banyak ruangannya bisa dilakukan isolasi mandiri. Begitu juga kalau rumahnya ada dua, bisa dipisah yang positif dan yang tidak,” paparnya.

4. Klaten ada tiga tempat isolasi terpusat disesuaikan peruntukannya

Melihat Tempat Isolasi Terpusat Klaten, Pasien: Nyaman di Sini DiopeniIDN Times/Kevin Handoko

Tak cuma GOR Gelarsena, Pemkab Klaten juga menyediakan beberapa lokasi isolasi terpusat lainnya yakni Panti Semedi, dan juga khusus untuk ibu hamil dan menyusui disediakan lokasi isolasi di hotel.

Tempat isolasi terpusat di Kabupaten Klaten dibagi sesuai peruntukannya. GOR Gelarsena ditempati pasien laki-laki, Panti Semedi bagi perempuan, dan Hotel Edotel SMKN 3 Klaten difungsikan bagi ibu hamil dan menyusui.

Meski begitu pada awalnya masih banyak warga yang terkonfirmasi positif menolak untuk menjalani isolasi terpusat, Ganjar menilai hal ini wajar tetapi ia yakin pada akhirnya masyarakat bisa menerima karena merasakan manfaatnya.

"Dulu kabeh diunek-unekke (dimarahi), ya Bupati, Gubernur, Kapolda, Pangdam dan lainnya. Tapi ini harus dilakukan, karena kalau isolasi di rumah, itu tidak bisa menyelesaikan," jelasnya.

5. Ibu hamil dan menyusui diisolasi secara khusus di hotel

Melihat Tempat Isolasi Terpusat Klaten, Pasien: Nyaman di Sini DiopeniEdotel Klaten lokasi isolasi terpusat untuk ibu hamil dan menyusui yang disiapkan oleh Pemkab Klaten. (klatenkab.go.id)

Tak hanya menyediakan lokasi isolasi untuk pasien biasa, di Klaten juga disiapkan tempat isolasi terpusat yang khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan menyusui yakni di Edotel Klaten.

Tempat isolasi terpusat khusus tersebut mulai difungsikan Selasa (3/8/2021) yang lalu. Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan adanya tempat khusus untuk busui ini untuk meminimalisir risiko yang dinilai semakin besar bila harus mengikuti isolasi bersama pasien lain.

"Selain itu juga ibu hamil yang terkonfirmasi positif COVID-19 membutuhkan perhatian khusus agar asupan gizinya terpenuhi dan tidak berdampak pada janin. Sehingga tidak terjadi anak lahir stunting," ungkapnya.

Selain fasilitas kamar untuk masing-masing pasien isolasi, disiagakan pula tenaga medis yang akan memantau kondisi pasien. Saat ini total kapasitas Edotel mencapai 50 tempat tidur yang dapat digunakan oleh ibu hamil dan menyusui yang akan mengikuti isolasi terpusat.

Baca Juga: Jaga Warga Positif COVID-19, Camat di Klaten Nginap di Tempat Isolasi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya