Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jabar, Jateng, DIY

Tinggi gelombang bisa mencapai 4 meter

Cilacap, IDN Times - Gelombang setinggi 4 meter masih berpeluang terjadi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan meskipun saat ini sedang terjadi peralihan dari musim angin timuran ke angin baratan (pancaroba) namun potensi gelombang tinggi masih bisa terjadi.

Baca Juga: Gelombang Tinggi di Pantai Bantul, Ratusan Nelayan Puasa Melaut 

1. Gelombang setinggi 1,5 meter hingga 4 meter masih berpeluang besar terjadi di laut selatan

Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jabar, Jateng, DIYreddit.com

Teguh Wardoyo menyebutkan pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga tanggal 2 Oktober 2019 seperti dilansir dari Antara.

Dalam hal ini, kata dia, tinggi gelombang di perairan selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta diprakirakan berkisar 1,25-2,5 meter, sedangkan di Samudra Hindia selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta diprakirakan berkisar 2,5-4 meter.

2. Masa pancaroba namun gelombang tinggi masih berpotensi terjadi

Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jabar, Jateng, DIYIDN Times/Fariz Fardianto

Saat ini wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY memasuki masa pancaroba atau transisi dari musim angin timuran menuju musim angin baratan, namun gelombang tinggi masih berpotensi terjadi.

Namun menurutnya potensi gelombang tinggi tersebut fluktuatif atau tidak sesering saat musim angin timuran khususnya pada bulan Agustus-September.

Menurut dia, peluang terjadinya gelombang tinggi tersebut disebabkan arah embusan angin pada masa transisi bervariasi.

"Anginnya kadang masih timuran atau dari arah timur-tenggara, kemudian berbalik, sehingga kadang gelombangnya tinggi," jelasnya.

3. Pengaruh Badai Mitag di Tiongkok

Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jabar, Jateng, DIYIDN Times/Ayu Afria Ulita

Dia mengatakan gelombang tinggi akan kembali sering terjadi ketika wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY memasuki musim angin baratan.

Menurut dia, gelombang tinggi tersebut juga dipengaruhi oleh Badai Mitag yang muncul di perairan Tiongkok, pusat tekanan rendah di Samudra Pasifik timur Filipina, serta pola sirkulasi Eddy di Samudra Hindia di barat Aceh dan Kalimatan Tengah.

4. Imbau nelayan memperhatikan informasi prakiraan tinggi gelombang sebelum melaut

Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jabar, Jateng, DIYIDN Times/Debbie Sutrisno

Ia memprakirakan tinggi gelombang pada 3-4 Oktober untuk wilayah perairan selatan Sukabumi-Cianjur berkisar 2-3,5 meter, perairan selatan Garut-Tasikmalaya-Pangandaran berkisar 1,5-3 meter, perairan selatan Cilacap berkisar 1,5-3 meter, perairan selatan Kebumen-Purworejo berkisar 1,5-3 meter, dan perairan selatan Kulon Progo-Bantul-Gunung Kidul berkisar 1,5-3 meter.

"Tinggi gelombang pada tanggal 3-4 Oktober diprakirakan mulai berkurang meskipun di beberapa wilayah masih berpotensi mencapai 4 meter," katanya.

Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau nelayan dan semua pihak yang melakukan aktivitas di laut untuk tetap memperhatikan informasi prakiraan tinggi gelombang yang dikeluarkan BMKG sebelum berangkat melaut, khususnya yang berkaitan dengan risiko angin kencang dan gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Juga: Menengok Keindahan Batik Ombak Bono Sungai Kampar di Pelalawan, Riau 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya