Tapa Pendem Mbah Supani Jumat Dibongkar, Keluarga Persiapkan Hal Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Laporan Oetoro Aji
Pati, IDN Times - Mbah Supani (63) warga Desa Bendar Kecamatan Juwana Kabupaten Pati yang melakukan tapa pendem sejak Senin (16/9/2019) rencananya kuburannya akan dibongkar oleh pihak keluarga, Jumat (20/9/2019) hari ini.
Hanya saja jam pembongkaran liang kubur Mbah Pani dari pihak keluarga masih belum bisa memastikan, namun diperkirakan pembongkaran liang kubur bakal dilakukan setelah waktu Salat Maghrib.
Baca Juga: Heboh Tapa Pendem di Pati, Ternyata Mbah Pani Sudah Jalani 9 Kali
1. Keluarga lakukan antisipasi keramaian warga yang ingin melihat pembongkaran
Anak Mbak Supani, Anik saat ditemui dikediamanmya Rabu (18/9/2019) sore kemarin mengatakan, rencananya Jumat akan dilakukan pembongkaran tapa pendem ayahnya. Hanya waktunya belum mengetahui secara pasti.
"Kalau rencana Jumat. Cuman jamnya belum tahu. Kalau biasanya habis magrib," tuturnya.
Menurutnya, pihak keluarga telah mengantisipasi terjadinya keramaian warga sekitar yang datang menyaksikan pembongkaran tapa pendem itu. Oleh karenanya, pihak keluarga akan membatasi warga yang masuk ke dalam rumah mbah Pani.
"Kaya kemarin ramai. Makanya yang boleh masuk nanti teman akrab mbah Pani saja, sama orang tertentu," ungkapnya.
2. Tapa pendem Mbah Pani gegerkan warga dan jadi perbincangan di media sosial
Editor’s picks
Sebelumnya, warga digegerkan dengan tapa pendem yang dilakukan oleh Mbah Pani pada Senin (16/9/2019) kemarin.
Diatas tumpukan tanah yang menutupi mbah pani juga terpasang wajah Supani. Selain itu juga ada sesaji yang ada. Mulai dari kendi air yang terbuat dari tanah hingga ada bunga-bunga.
Dalam tapa pendem ini, sebelumnya adalah prosesnya sama seperti jenazah yang akan dikubur.
3. Dirumat layaknya jenazah, dikafani dan diberi kembang tujuh rupa
Supani sebelumnya dikafani kemudian disedikan bunga tujuh rupa. Untuk kedalamannya liang kubur sedalam tiga meter dengan lebarnya kurang lebih 1,5 meter.
Didalam kubur itu, sudah disediakan peti untuk tempat pertapaan. Pada posisi didalam liang tersebut, Mbah Pani juga akan dikasih bantal dari tanah atau yang orang jawa sebut gelu.
Jika prosesinya sudah lengkap, Mbah Pani ditinggal sendirian di dalam tanah. Kemudian petinya ditutup. Hanya dikasih lubang untuk pernapasan.
"Kami doakan agar mbah Pani selamat dalam hal melakoni tapa ini," pungkasnya.
Baca Juga: Peziarah Asal Wonosobo Meninggal di Gunung Muria, Tergeletak di Jalan