Anggaran Dropping Air BPBD Cilacap Habis, Padahal Kemarau Masih Lama

Masyarakat tidak perlu khawatir karena bisa dilayani

Cilacap, IDN Times - Anggaran bantuan penyaluran air bersih atau dropping air untuk masyarakat di Cilacap, Jawa Tengah telah habis.

Anggaran bahkan telah habis sejak pertengahan bulan Juli 2019. Anggaran tersebut telah digunakan untuk menyalurkan sebanyak 110 tangki air bersih kepada masyarakat di 32 desa, di Cilacap, Jawa Tengah. Nilainya mencapai Rp60 juta.

Baca Juga: Beredar Kabar Air Laut Surut Tanda Tsunami, Warga Cilacap Geger

1. Tambahan anggaran masih harus menunggu penetapan

Anggaran Dropping Air BPBD Cilacap Habis, Padahal Kemarau Masih Lamatwitter.com/bpbdcilacap

Saat ini BPBD Cilacap masih menunggu penetapan APBD Perubahan tahun 2019 oleh DPRD Kabupaten Cilacap. Pada APBD Perubahan untuk kekeringan dan penyaluran air bersih mendapatkan tambahan Rp25 juta atau setara 50 tangki.

"Yang dari APBD (Rp60 juta) sebelumnya sudah tersalurkan semua ke masyarakat, sudah habis," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon, Kamis (1/8).

2. Masih ada dukungan dari dunia usaha

Anggaran Dropping Air BPBD Cilacap Habis, Padahal Kemarau Masih Lamatwitter.com/bpbdcilacap

Meskipun anggaran telah habis, Komara menegaskan masyarakat yang terdampak kekeringan untuk tidak khawatir. Pihaknya akan tetap memenuhi bantuan penyaluran air bersih kepada masyarakat.

"Dukungan lain ada dari dunia usaha. Jadi masyarakat tetap kita bantu penyaluran air bersih. Permohonan mereka akan dipenuhi semua sampai musim penghujan tiba," terang Komara.

Sejumlah perusahaan juga telah menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan, baik dari pihak perbankan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maupun pihak lain melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

3. Kekeringan terparah terjadi di Grobogan, Purbalingga dan Cilacap

Anggaran Dropping Air BPBD Cilacap Habis, Padahal Kemarau Masih Lamatwitter.com/bpbdcilacap

Berdasarkan data BPBD Cilacap, hingga 30 Juli 2019 tercatat sudah sebanyak 136 tangki diberikan kepada 40.301 jiwa di 32 desa yang tersebar di 14 kecamatan.

Bantuan tangki terbanyak pada desa terdampak kekeringan terdapat di Kecamatan Patimuan dan Kecamatan Kawunganten. Di Patimuan terdapat tujuh desa sedangkan Kawunganten ada lima desa.

Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kabupaten Cilacap menjadi daerah yang paling parah terdampak kekeringan nomor tiga teratas. Peringkat pertama adalah Kabupaten Grobogan, disusul Purbalingga.

Baca Juga: Warga Terdampak Kekeringan di Cilacap Mencapai 38 Ribu Jiwa

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya