Angka Rt Virus Corona Jateng di Atas 1, Sulit Terapkan New Normal

Syarat normal baru Rt di bawah 1 selama 14 hari beruntun

Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengupayakan untuk menerapkan new normal atau normal baru. Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi setiap daaerah sebelum menerapkan normal baru, sebagaimana dilansir Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa. Salah satunya adalah angka indeks penularan virus corona atau basic reproduction number (R0) di bawah angka 1.

1. Rt wajib di bawah angka 1 untuk penerapan normal baru

Angka Rt Virus Corona Jateng di Atas 1, Sulit Terapkan New NormalIlustrasi virus corona. Unsplash/Fusion Medical Animation

Suharso menyebut R0 di Indonesia berada di angka 2,5-2,6 yang artinya satu pasien virus corona (COVID-19) bisa menularkan ke 2 atau 3 orang lainnya. Bagaimana dengan Jawa Tengah?

Salah satu upaya menurunkan atau menekan angka R0 adalah dengan melakukan intervensi (meningkatkan kesehatan atau mengubah penyebaran COVID-19). Setelah adanya intervensi, istilah yang digunakan tak lagi R0 melainkan angka reproduksi efektif atau disebut dengan Rt.

Jika suatu daerah ingin menerapkan new normal, maka Rt di wilayah tersebut harus di bawah 1, setidaknya dua pekan berturut-turut.

Baca Juga: Waspada! 28 Daerah di Jateng Jadi Lokasi Penularan Lokal Virus Corona

2. Bappenas masukkan Jateng ke daerah merah

Angka Rt Virus Corona Jateng di Atas 1, Sulit Terapkan New NormalIlustrasi swab test. IDN Times/Debbie Sutrisno

Melansir keterangan Pemrov Jateng, Selasa (2/6) disebutkan jika provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo itu masuk dalam 3 provinsi di Indonesia dengan angka Rt kurang dari 1. Bahkan mengklaim kondisi Rt di bawah angka 1 di Jateng sudah terjadi selama 42 hari berdasarkan data covid.bappenas.go.id.

Dari informasi laman tersebut pada hari yang sama, dinyatakan terdapat 3 provinsi yang masuk dalam zona hijau, yaitu Jateng, Jabar, dan Kalimantan Utara, dimana Rt-nya disebutkan bawah 1 selama 14 hari berturut-turut.

Namun, pantauan IDN Times pada Rabu (3/6), wilayah Jawa Tengah masuk daerah merah dimana Rt di atas angka 1. Bagaimana kondisi sebenarnya pergerakan angka Rt di Jateng sejak Maret 2020 lalu?

3. Rt Jawa Tengah di bawah angka 1 hanya 8 hari

Angka Rt Virus Corona Jateng di Atas 1, Sulit Terapkan New NormalIDN Times/Dhana Kencana

IDN Times melacak pergerakan angka pasti Rt di Jawa Tengah melalui laman Bonza, yang merupakan startup platform data pemantauan laju penyebaran virus corona (COVID-19) di Indonesia. Lewat laman www.thebonza.com/dashboard menampilkan peta laju pertumbuhan penularan virus corona atau Rt secara real time berdasarkan data terbaru dari Gugus Tugas COVID-19 Indonesia.

Layanan model Rt Bonza yang ditampilkan menunjukkan laju infeksi virus corona di tiap provinsi, yang bergerak dengan kecepatan dan tren yang variatif. Rt tersebut bisa menjadi acuan dalam mengambil kebijakan efektivitas dalam pengendalian pandemik virus corona, termasuk penerapan normal baru di suatu daerah.

Menyitir laman Bonza, per Rabu (3/6) pukul 15.13 WIB, posisi Rt Jateng berada di angka 1.02 pada 2 Juni 2020. Sementara sejak 23 Maret 2020 sampai 2 Juni 2020, Jawa Tengah mencatatkan Rt di bawah angka 1 hanya 8 hari dan tak berurutan, yaitu:

  • 18 Mei 2020 di angka 0.99
  • 19 Mei 2020 di angka 0.96
  • 25 Mei 2020 di angka 0.96
  • 26 Mei 2020 di angka 0.91
  • 27 Mei 2020 di angka 0.88
  • 28 Mei 2020 di angka 0.91
  • 29 Mei 2020 di angka 0.97
  • 30 Mei 2020 di angka 0.99

Selebihnya, Rt di atas angka 1.

4. Penerapan new normal di Jateng tak dilakukan dalam waktu dekat

Angka Rt Virus Corona Jateng di Atas 1, Sulit Terapkan New NormalDok. Humas Pemprov Jateng

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan tak gegabah menerapkan kebijakan normal baru. Ia memilih untuk terus berusaha menyiapkan masyarakatnya agar benar-benar siap terkait kewajiban penerapan tersebut.

Baginya, normal baru akan dilakukan apabila setiap institusi, lembaga, tempat ibadah, sekolah dan tempat publik lain di Jateng benar-benar sudah menyiapkannya dengan baik. Selain itu, kesadaran masyarakat tumbuh dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Kami tidak akan gegabah. Saya khawatir masih ada gelombang kedua, gelombang ketiga dan lainnya. Kami juga terus mengontrol daerah-daerah yang masih fluktuatif kasusnya seperti Kota Semarang," tegasnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times.

Ganjar saat ini tengah fokus mengedukasi masyarakat sehingga nanti apabila angka Rt terus turun bahkan lebih rendah, masyarakat sudah siap tatkala normal baru diterapkan. Ia pun kembali menegaskan jika normal baru tak akan dilakukan dalam waktu dekat di Jawa Tengah.

Baca Juga: Ada 7 Daerah di Jawa Tengah dengan Kasus Tertinggi Virus Corona, Awas!

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya