Bareng Anak Arafiq, Ganjar Bedah Rumah Pak Tarno di Pekalongan

Ekonomi dan kemiskinan menjadi prioritas Musrenbang

Pekalongan, IDN Times - Tak seperti hari biasanya. Rumah Tarno (53) tetiba ramai didatangi orang, Selasa (19/4/2022). Selain tetangga, banyak tamu asing dan pejabat berseragam datang ke rumahnya yang terletak di Desa Rowolaku, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan.

1. Menjadi hari istimewa bagi Tarno

Bareng Anak Arafiq, Ganjar Bedah Rumah Pak Tarno di PekalonganGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri) memberikan bantuan RTLH di Kabupaten Pekalongan (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Biasanya, rumah berukuran 4,1 x 4,6 meter itu selalu sepi. Tak pernah terlihat keramaian, karena di rumah itu, Tarno hanya tinggal seorang diri. Jangankan tamu penting, tetangga saja jarang mendatangi rumahnya.

Ternyata pada Selasa (19/4/2022) menjadi hari istimewa. Tarno kedatangan tamu spesial, orang nomor satu di Jawa Tengah. 

Ya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendatangi rumah Tarno untuk memberikan bantuan bedah rumah. Begitu Ganjar tiba, senyum bahagia langsung tersungging di wajah Tarno.

"Sugeng rawuh pak Ganjar. Ngapunten ngriyone kados meniko (selamat datang pak Ganjar, maaf rumahnya seperti ini)," kata Tarno.

2. Rumah Tarno tidak punya kamar mandi

Bareng Anak Arafiq, Ganjar Bedah Rumah Pak Tarno di PekalonganGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan bantuan RTLH di Kabupaten Pekalongan (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Rumah Tarno memang jauh dari kata layak. Selain kecil, rumah itu masih berdinding papan dan berlantai tanah. Tidak ada kamar mandi di rumah yang hanya berkamar tidur satu itu.

"Nanti biar didandani (diperbaiki) ya pak, biar lebih nyaman. Nanti dibuatkan kamar mandi sendiri," ucap Ganjar kepada Tarno.

Ganjar yang sedang menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kabupaten Pekalongan menyempatkan diri untuk memberikan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada masyarakat yang membutuhkan. Program itu sudah dilakukan Ganjar ia menjabat dan rutin dilakukan saat Ramadhan.

Baca Juga: 7 Potret Kegigihan BRI Peduli Membantu Korban Banjir di Pekalongan 

3. Tarno hidup sebatang kara

Bareng Anak Arafiq, Ganjar Bedah Rumah Pak Tarno di PekalonganIlustrasi rumah yang mendapatkan bantuan RTLH (IDN Times/Daruwaskita)

Pada kesempatan yang sama, Ganjar didampingi putri penyanyi dangdut Arafiq, Fadia Arafiq yang juga sebagai Bupati Pekalongan.

"Ini mumpung ada Musrenbang di Kabupaten Pekalongan, ini bersama bu Bupati dan kawan-kawan lain termasuk Baznas. Kita coba cari terus ya yang rumah tidak layak huni, mudah-mudahan bisa membantu," aku Ganjar.

Tarno, lanjut Ganjar adalah salah satu warga yang membutuhkan bantuan. Ia hidup sendiri karena istri sudah meninggal dan anak-anaknya sudah bekerja.

"Ini perlu kita bantu, dan saya harap tetangga ikut gotong royong karena itu cara yang bagus. Ya, semuanya harus saling peduli," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times.

4. Ekonomi dan kemiskinan prioritas musrenbang

Bareng Anak Arafiq, Ganjar Bedah Rumah Pak Tarno di PekalonganDok. Humas Pemprov Jateng

Program RTLH, imbuh Ganjar, menjadi prioritas, apalagi dalam Musrenbang. Ia menyebut, ada dua fokus utama yakni pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan.

"Ini salah satu percepatan penanganan kemiskinan ekstrem. Kita harapkan nanti, di semua kabupaten/kota juga melakukan hal yang sama. Kalau kami di Provinsi sudah cukup lama bekerjasama dengan Baznas untuk kita bisa salurkan bantuan ke masyarakat," ujarnya.

5. Penghasilan Tarno tak menentu

Bareng Anak Arafiq, Ganjar Bedah Rumah Pak Tarno di PekalonganGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (tengah) memberikan bantuan RTLH di Kabupaten Pekalongan (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Sementara itu, Tarno tak menyangka mendapat kejutan tersebut. Ia tak pernah bermimpi, didatangi gubernur dan diberikan bantuan secara langsung.

"Kulo maturnuwun sanget dibantu saking bapak gubernur dan perangkat setempat (terimakasih banyak atas bantuan dari pak gubernur). Omahe dibangun kersane sae damel ben tenang men roso men awet (rumahnya dibangun biar lebih bagus, lebih tenang, lebih kuat dan lebih awet)," ungkapnya.

Tarno mengatakan, saban hari ia bekerja sebagai buruh tani. Penghasilannya tak pernah menentu, biasanya ia dibayar Rp50 ribu setiap bekerja di sawah per harinya.

"Tapi itu juga nggak pasti (penghasilannya), nggak bisa diharapkan. Tapi yang jelas saya senang karena persoalan rumah sudah terselesaikan," pungkasnya.

Baca Juga: Pelaku Begal Payudara di Pekalongan Ditangkap Polisi, Pepet Mahasiswi

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya