Berdesakan dan Tak Bermasker di Pasar Mangkang Semarang, Ganjar Geram

Pasar Mangkang dibuka lagi pasca pengunjung positif COVID-19

Semarang, IDN Times - Pasar Mangkang di Semarang, Jawa Tengah ditutup selama tiga hari, sejak Selasa (9/6) sampai Kamis (11/6). Pasar yang ada di Jalan Pantura Semarang-Kendal itu kembali buka pada Jumat, (12/6). Namun pasca dibukanya kembali, kondisi pasar masih sama, tanpa pemberlakuan protokol COVID-19, pembatasan antarpedagang, serta tidak adanya penataan pasar.

1. Ganjar temui kantor kepala Pasar Mangkang kosong

Berdesakan dan Tak Bermasker di Pasar Mangkang Semarang, Ganjar GeramDok. Humas Pemprov Jateng

Pasar Mangkang ditutup selama tiga hari akibat ditemukannya 6 pengunjung Pasar Mangkang, Semarang, Jawa Tengah yang positif virus corona (COVID-19) dari hasil swab test, Minggu (7/6). Saat disidak Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Jumat (12/6), ia justru tak menemukan adanya penataan di pasar yang cukup berarti. Kondisi pasar tetap kumuh dengan pedagang dan pembeli berjubel tanpa sekat.

Ditambah tak ada penataan jarak antara kios pedagang. Garis-garis pembatas pun tak ditemukan. Sementara di sepanjang lorong jalan dan tempat-tempat lain, masih terdapat sampah berserakan dengan situasi pembeli yang berjubel lalu lalang.

Ganjar langsung mencari pengelola pasar yang bertugas. Ia sempat mengunjungi kantor kepala pasar yang berada di lantai dua bangunan Pasar Mangkang. Alih-alih bertemu, ruangan kantor itu justru kosong melompong. Ganjar pun semakin jengkel dibuatnya.

"Mana ini pengelola pasarnya, kok tidak ada sama sekali. Jam berapa masuk kerjanya," katanya kepada beberapa pedagang.

Baca Juga: Telan Rp78 M, Bantuan Program Jogo Tonggo Ganjar Tak Efektif di Jateng

2. Masih banyak pengunjung dan pedagang yang tak memakai masker

Berdesakan dan Tak Bermasker di Pasar Mangkang Semarang, Ganjar GeramDok. Humas Pemprov Jateng

Tak berselang lama, seorang petugas mendekati Ganjar. Kepada Ganjar, ia mengaku bertugas sebagai juru pungut retribusi Pasar Mangkang. Ganjar pun menanyakan kenapa pasar tidak dilakukan penataan.

"Kepala pasarnya mana? Tolong saya dikasih nomor telponnya, mau saya telpon sekarang. Nggak bisa ini kayak gini. Sampean (red: Anda) lihat tidak, kondisinya kotor seperti ini, pasar tidak ditata dan berjubel," tandas Ganjar.

Petugas yang diketahui bernama Muhtadi itu langsung memberikan nomor kepala pasar. Namun saat ditelpon Ganjar, kepala pasar tidak mengangkat meski terdengar nada aktif.

Ganjar langsung turun dan kembali berkeliling mengecek pasar. Ia masih menemukan banyak pembeli dan penjual yang tidak memakai masker, berdesakan tanpa mengindahkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat.

"Bapak ibu, kenapa pasar kemarin ditutup, karena ada yang positif. Ini tidak boleh disepelekan, tolong pakai masker, jaga jarak. Kalau ngeyel (red: susah diatur), tak tutup lagi lho pasarnya," tegas Ganjar.

3. Ada 400 pedagang yang berjualan setiap hari di Pasar Mangkang Semarang

Berdesakan dan Tak Bermasker di Pasar Mangkang Semarang, Ganjar GeramIlustrasi pasar tradisional. IDN Times/Besse Fadhilah

Ganjar kecewa lantaran penutupan pasar tidak dibarengi dengan penataan. Menurutnya, kalau hanya ditutup saja, tidak bisa.

"Kalau tidak diikuti penataan ya tidak bisa, pagi ini saja saya ke sini kondisinya masih belum tertata, masih uyel-uyelan (red: berdesak-desakan) begini. Ini kan bisa berpotensi terjadi penularan (virus corona) lagi. Apalagi pengelola pasarnya nggak ada sama sekali. Biar saya cari pengelolanya nanti, agar ada evaluasi," terangnya.

Sementara itu, juru pungut retribusi, Mahmudi membenarkan jika sebelumnya pasar ditutup tiga hari karena ditemukan enam orang positif COVID-19 dan tak dilakukan penataan.

"Selama penutupan, kami hanya melakukan penyemprotan disinfektan. Penataan tidak kami lakukan," ucapnya.

Di pasar tersebut lanjutnya, terdapat 400 pedagang yang berjualan setiap harinya. Sementara saat dibuka pertama hari ini, yang berjualan baru masuk sekitar 50 persen.

Baca Juga: Ganjar Ngaku Kerepotan Menata Pasar dan Ponpes untuk New Normal

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya