Darurat Bencana Angin Kencang, 2.682 Warga Magelang Mengungsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Magelang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menetapkan status darurat bencana angin kencang sejak Senin (21/10) hingga Rabu (23/10). Akibat angin kencang yang menerpa dan berdampak terhadap 12 desa di Magelang, sebanyak 2.682 jiwa mengungsi.
Status darurat bencana sengaja ditetapkan karena bencana angin kencang yang terjadi kali ini berbeda dengan biasanya, yaitu angin terjadi selama lebih dari satu jam.
Baca Juga: Angin Kencang Mengamuk di Magelang, Puluhan Warga Mengungsi
1. Sebanyak 12 desa terdampak angin kencang
Sebanyak 12 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Magelang dilanda angin kencang. Kejadian tersebut terjadi sejak Minggu (20/10). Tujuh kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Pakis, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Kajoran, Kecamatan Ngablak, Kecamatan Tegalrejo, Kecamatan Srumbung, dan Kecamatan Dukun.
Dampak angin tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak dan ratusan keluarga mengungsi karena ketakutan.
"Kami siap melakukan penanganan darurat, termasuk mencukupi kebutuhan pengungsi," kata Bupati Magelang, Zaenal Arifin, dikutip IDN Times dari Antara, Selasa (22/10).
2. BPBD setempat akan meminta keterangan BMKG
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang akan meminta penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca tersebut.
"Kami akan meminta penjelasan karena hal itu akan menjadi bagian dari upaya untuk melakukan antisipasi dan kewaspadaan kami di hari-hari mendatang," terang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto.
3. Warga mengungsi di masjid dan balai desa
Editor’s picks
Beberapa dampak akibat angin kencang di antaranya terjadi di Desa Ketundan, Kecamatan Pakis mengakibatkan akses jalan antar dusun, yaitu Dusun Krembyungan menuju Dusun Pogalan dan Dusun Wekas tertutup.
Masih di Kecamatan Pakis, akses jalan di Dusun Kenalan, Desa Kenalan juga tertutup akibat rumpun bambu yang roboh.
Sebanyak enam rumah di Dusun Kecitran, Desa Ketundan mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon tumbang. Satu dari enam rumah itu mengalami rusak berat.
Sebanyak 853 keluarga atau sekitar 2.682 jiwa dari enam Dusun terpaksa mengungsi di Balai Desa Ketundan dan beberapa masjid. Sedangkan di Desa Pogalan terdapat 94 jiwa yang mengungsi ke balai desa setempat.
Baca Juga: Gunung Merapi Meletus, Hujan Abu Mengguyur 24 Desa di Magelang
4. Penyebab angin kencang yang melanda wilayah Jawa Tengah menurut BMKG
Stasiun Klimatologi Kelas I, BMKG Kota Semarang menyatakan penyebab kemunculan angin kencang di sejumlah daerah di Jawa Tengah dipengaruhi hembusan angin muson yang datang dari arah Australia.
Pihak BMKG menyebutkan pengaruh angin muson mengakibatkan kecepatan angin berubah sangat kencang untuk beberapa daerah di lereng pegunungan.
"Kecepatan angin belakangan ini rata-rata antara 13-20 kilometer per jam," kata Kasi Data dan Informasi, Stasiun Klimatologi Kelas I, BMKG Kota Semarang, Iis Widya Harmoko, Senin (21/10).
Iis mengatakan angin kencang sejak dua hari terakhir muncul di lima daerah. Menurutnya fenomena itu juga dipicu adanya perubahan musim, dari kemarau menuju penghujan.
Saat ini, tambahnya wilayah pegunungan sering diterjang angin kencang dengan kecepatan bervariasi. Sebab, hempasan angin yang kencang juga terpengaruh letak matahari dan kondisi topografi gunung yang ada di sekitarnya.
Baca Juga: Sejumlah Daerah Dihantam Angin Kencang, Ternyata Ini Penyebabnya