Ganjar Soal Mal Tentrem Semarang: Kalau Tidak Siap Tutup Saja Dulu

Pengelola mengaku sudah terapkan protokol kesehatan COVID-19

Semarang, IDN Times - Viralnya masyarakat berdesak-desakan di Mal Tentrem Semarang mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurut Ganjar kejadian tersebut terjadi akibat dari ketidaksiapan pemilik dalam pengelolaan mal.

"Sudah. Dia sudah membuat klarifikasi, dia sudah menyiapkan. Hanya mungkin yang dia tidak siap adalah pengelolaannya," kata Ganjar melansir keterangan resmi yang diterima IDN Times, Senin (24/8/2020).

1. Pemilik dan pengelola tak siap lonjakan pengunjung

Ganjar Soal Mal Tentrem Semarang: Kalau Tidak Siap Tutup Saja DuluGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dok. Humas Pemprov Jateng

Ketidaksiapan dalam mengelola tersebut mengakibatkan pemilik maupun petugas mal tidak siap mengantisipasi lonjakan pengunjung.

"Jadi, alat-alatnya sudah siap tapi mengelolanya yang nggak siap. Maka tidak siap mengatur antrean, tidak siap mengatur kapasitas, sehingga suk-sukan (red: berdesak-desakan) gitu," terangnya.

2. Pemilik Mal Tentrem janji ke Ganjar untuk memperbaiki

Ganjar Soal Mal Tentrem Semarang: Kalau Tidak Siap Tutup Saja DuluAntrean pengunjung hendak memasuki Mal Tentrem Semarang. Dok. Satpol PP Kota Semarang

Ganjar secara tegas meminta kepada pemilik mal untuk memperbaiki hal tersebut. Jika memang belum siap ihwal pengelolaan mal di masa pandemik virus corona (COVID-19), ia meminta supaya Mal Tentrem ditutup dulu untuk sementara.

"Saya sudah bicara langsung dengan pemiliknya. Pemiliknya akan memperbaiki itu," tegas Ganjar.

3. Untuk sementara atraksi LED ceiling ikan hiu Mal Tentrem dimatikan

Ganjar Soal Mal Tentrem Semarang: Kalau Tidak Siap Tutup Saja DuluGustaf Riandory, General Manager Tentrem Mal dan Suites. IDN Times/Fariz Fardianto

Sementara itu untuk mencegah kembali membludaknya pengunjung, pengelola Mal Tentrem Semarang memutuskan untuk mematikan LED videotron yang menampilkan panorama ceilling ikan hiu di dalam lantai dua. Hal itu dilakukan pasca munculnya kerumunan pengunjung yang ingin menonton atraksi tersebut saat pandemik virus corona (COVID-19).

"Kami juga akan mematikan LED videotron untuk sementara waktu. Kami mohon maaf hal ini kami lakukan karena kami mengutamakan keselamatan dan kesehatan kita bersama," kata General Manager Tentrem Mal dan Suites, Gustaf Riandory dalam keterangan yang diterima IDN Times, Senin (24/8/2020). 

Pihaknya mengklaim juga telah memberlakukan aturan protokol kesehatan secara 100 persen untuk operasional malnya. Dengan telah menyediakan alat pendeteksi suhu otomatis, masker, dan cairan antiseptik yang dipasang di setiap akses masuk Mal Tentrem. Upaya tersebut untuk memastikan pengunjung yang masuk mal dalam kondisi suhu normal dan mematuhi protokol kesehatan virus corona.

"Setelah jam operasional selesai, kami juga menyemprotkan cairan disinfektan di akses koridor, toilet, atrium, lobi sampai musala. Kita lakukan dua kali penyemprotan. Pagi sebelum dibuka dan malam hari," ujarnya. 

Pihaknya juga telah memasang sinar UV di bawah eskalator sehingga hand rel pada eskalator dapat disterilkan dari kuman maupun virus.

"Itu antisipasi yang kita lakukan agar dapat mensterilkan virus. Di samping pula ada hand sanitizer yang kita sediakan di semua sudut mal," jelasnya. 

4. Pihak Mal Tentrem mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan virus corona

Ganjar Soal Mal Tentrem Semarang: Kalau Tidak Siap Tutup Saja DuluAntrean pengunjung hendak memasuki Mal Tentrem Semarang. Dok. Satpol PP Kota Semarang

Lebih jauh lagi, Gustaf menyampaikan sejak awal dibuka pada 13 Agustus 2020 juga telah menerapkan aturan jaga jarak atau physical distancing bagi pengunjung Mal Tentrem. Jaga jarak berlaku di tangga eskalator dimana masing-masing pengunjung dianjurkan jaga jarak dengan batas dua anak tangga saat berada di eskalator. Hal serupa turut dipraktekan saat antrean dengan menerapkan garis antrean berjarak 120 sentimeter. 

"Tapi dengan antusias masyarakat sangat tinggi yang mengunjungi Tentrem, kerumunan pengunjung tidak dapat dihindari. Setelah itu, kita koordinasi dengan Polsek, Satpol PP dan Babinsa. Dengan kapasitas maksimal 2.000 orang, kita batasi pengunjungnya 50 persen, kita berikan kesempatan yang boleh masuk maksimal 1.000 orang," akunya. 

Bos Sido Muncul sekaligus pemilik Mal, Hotel dan Apartemen Tentrem Semarang, Irwan Hidayat menyatakan secara umum pihaknya telah berupaya mematuhi protokol kesehatan new normal.

"Yang penting ekonominya berjalan dan protokolnya ditaati," katanya saat jumpa pers secara virtual. Yang paling aneh, karena malnya baru buka 10 persen, mungkin masyarakat Semarang sebelumnya kena PSBB, kemudian muncul daya tarik baru. Mungkin mereka nangkapnya ada akuarium di mal kami," pungkasnya. 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya