Kasus COVID-19 Tinggi, Jateng Belum Mau PSBB, Masih Fokus Edukasi

Tes masif akan digenjot di 35 kabupaten/kota Jawa Tengah

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo belum akan mengambil langkah untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti yang dilakukan DKI Jakarta. Ia saat ini masih fokus untuk mendorong penegakan hukum dan sosialisasi agar masyarakat tertib menaati protokol kesehatan virus corona (COVID-19).

1. Jateng fokus pada edukasi dan penegakan hukum soal protokol kesehatan COVID-19

Kasus COVID-19 Tinggi, Jateng Belum Mau PSBB, Masih Fokus EdukasiDok. Humas Pemprov Jateng

Ganjar menyatakan saat ini masih mendorong untuk edukasi kepada masyarakat agar tertib protokol kesehatan COVID-19, termasuk penegakan hukumnya.

"Belum, kami belum berencana mengambil itu (PSBB). Kita butuh dukungan dari masyarakat untuk itu (tertib protokol kesehatan). Makanya, penegakan hukum mulai kami lakukan serentak sejak 25 Agustus 2020 sampai akhir September 2020 nanti, dan tentu bisa diperpanjang masanya kalau diperlukan," kata Ganjar ditemui saat mengecek sekolah tatap muka di SMKN 2 Wonosobo, Kamis (10/9/2020) sebagaimana dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times.

Penegakan hukum, lanjut Ganjar, sangat penting dilakukan untuk mendorong sosialisasi. Adapun gerakan penegakan hukum dilakukan secara masif, termasuk di zona-zona merah di Provinsi Jawa Tengah.

"Daerah Jawa Tengah yang sekarang zona merah Kota Semarang. Yang lain masih bisa kami kendalikan, tapi tidak boleh abai karena semua harus disiplin. Maka, penegakan hukum inilah yang kita minta dilakukan agar masyarakat mengerti dan memahami," terangnya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Wonosobo Naik, Rumah Sakit dan 3 Gedung Isolasi Penuh

2. Jawa Tengah genjot tes massal di 35 kabupaten/kota

Kasus COVID-19 Tinggi, Jateng Belum Mau PSBB, Masih Fokus EdukasiDok. Diskominfo Wonosobo

Lebih dari itu, Ganjar juga bakal menggenjot tes masif di 35 kabupaten/kota se-Jateng. Dengan tes tersebut, ia mengklaim jumlah kasus positif virus corona bisa terdata, sehingga penanganannya bisa lebih cepat.

"Beberapa kabupaten/kota di Jateng baru mulai aktif, yang sebelumnya ada juga diam saja. Kalau diam saja, ya pasti hijau lha wong ndak (red: tidak ada yang) dites. Makanya sekarang kabupaten/kota ditarget untuk menggelar tes massal. Saya minta dipenuhi target itu, jangan takut jumlahnya naik, jangan takut citranya jelek karena itu (tes massal)," tegasnya.

3. Jika tak disiplin akan diambil tindakan ekstrem

Kasus COVID-19 Tinggi, Jateng Belum Mau PSBB, Masih Fokus EdukasiDok. Humas Pemprov Jateng

Dengan semakin banyaknya diketahui kasus positif COVID-19 yang diketahui, imbuh Ganjar, akan mudah dilakukan penanganan-penanganan. Sehingga, juga bisa dipastikan kasus COVID-19 di Jawa Tengah akan turun.

"Saat tes massal dilakukan, dapat diketahui berapa jumlah penduduk yang dites, lalu apakah bisa dikatakan sudah representatif atau belum. Jadi nanti ketahuan, apakah bisa dikategorikan terkendali atau belum. Kan nanti grafiknya akan kelihatan," ucapnya.

Ganjar turut memastikan saat ini pihaknya belum akan mengambil tindakan ekstrem untuk penanganan COVID-19 di Jawa Tengah.

"Kami belum akan mengambil langkah ekstrem. Tapi kalau ini meningkat terus karena ketidakdisiplinan, maka bisa saja kami mengambil tindakan yang lebih dari itu," pungkasnya.

Baca Juga: Paslon Bikin Kerumunan saat Daftar Pilkada 2020, Ganjar Warning KPU

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya