Rasio Tes PCR Virus Corona di Jawa Tengah Dibawah Standar WHO

Jateng terbawah nomor 14 di Indonesia

Semarang, IDN Times - Kapasitas tes untuk virus corona (COVID-19) di Indonesia menjadi perhatian serius organisasi kesehatan dunia (WHO), termasuk juga provinsi Jawa Tengah. WHO menargetkan pengujian tes COVID-19 sesuai standarnya adalah minimal seribu per satu juta penduduk per minggu. Adapun rasio tes untuk virus corona di Jawa Tengah menurut WHO masih dibawah 0,5 per satu juta penduduk tiap pekannya.

1. Hasil PCR Jateng terendah di Indonesia

Rasio Tes PCR Virus Corona di Jawa Tengah Dibawah Standar WHOTwitter.com/aw3126

Angka hasil uji PCR di Jawa Tengah masih rendah di Indonesia. Hal itu mengacu data Kementerian Kesehatan yang dilansir Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo melalui akun Twitternya, Selasa (7/7/2020).

Dalam unggahannya, disebutkan hasil uji PCR per satu juta penduduk pada 6 Juli 2020 di Jawa Tengah hanya mencapai 1.777. Dari angka itu menempatkan, posisi provinsi Jawa Tengah sebagai daerah dengan hasil uji polymerase chain reaction (PCR) terendah. Provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo itu menempati urutan keempat belas terbawah.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Tinggi, BI: Perekonomian di Jawa Tengah Melambat

2. Hasil uji PCR sepekan di Jawa Tengah hanya 184 tes

Rasio Tes PCR Virus Corona di Jawa Tengah Dibawah Standar WHOIlustrasi swab test. IDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara untuk hasil uji PCR per satu juta penduduk selama satu pekan, mulai 30 Juni 2020 sampai 6 Juli 2020, di Jawa Tengah hanya 184. Dari data tersebut, menunjukkan jika rasio tes COVID-19 di Jawa Tengah masih dibawah 1000 tes per satu juta penduduk.

Dari catatan yang sama, hingga saat ini baru terdapat 62.086 hasil pemeriksaan sample swab PCR laboratorium COVID-19 di Jawa Tengah, dari jumlah total penduduk yang mencapai 34.940.078 orang.

3. Kebijakan tes PCR sepenuhnya kepada Gugus Tugas di daerah

Rasio Tes PCR Virus Corona di Jawa Tengah Dibawah Standar WHODok. BPPT

Ihwal perbedaan data setiap daerah dalam melakukan tes PCR, Agus menyatakan jika setiap provinsi sudah terdapat laboratorium yang cukup dengan jumlah logistik yang memadai. Jika terdapat atau ada kekurangan, maka bisa minta ke pemerintah pusat.

"Tinggal kerja keras untuk 3T, temukan, test, dan treatment," terangnya sebagaimana ditulis dalam Twitternya.

Lebih lanjut, ia juga menegaskan apabila alokasi tes PCR di daerah, termasuk di provinsi maupun kabupaten/kota menjadi kewenangan penuh gugus tugas daerah.

"(Pemerintah) pusat membantu kebutuhan daerah. Yang menentukan siapa yang dites ya gugus tugas daerah. Ujung tombak adalah gugus tugas," pungkas Agus.

Baca Juga: Insentif Tenaga Medis COVID-19 Baru Cair di 7 Rumah Sakit Jawa Tengah

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya