SMK dari Kudus jadi Nominasi TLGA, Penghargaan untuk Game Developer

Gak nyangka, karya siswa SMK bisa melejit

Kudus, IDN Times - Homesick Games, game developer yang beranggotakan siswa SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, berhasil menjadi salah satu nominasi The Best New Comer 2022 pada ajang The Lazy Games Awards (TLGA). TLGA merupakan anugerah bergengsi tahunan yang diberikan khusus bagi game developer (pengembang gim) dan pegiatnya, baik di skala lokal maupun internasional.

1. Potensi masa depan industri game Indonesia

SMK dari Kudus jadi Nominasi TLGA, Penghargaan untuk Game DeveloperSiswa SMK Raden Umar Said (RUS) mengikuti gelaran The Lazy Games Awards (TLGA) pada kategori Homesick Games bersama peserta lainnya (Dok. Djarum Foundation)

Pada tahun ketiga penyelenggaraan TLGA yang berlangsung bersamaan dengan Gamers to Gamers (G2G) Festival pada 10 Desember 2022, SMK RUS yang merupakan salah satu SMK binaan Djarum Foundation menjadi satu-satunya SMK yang berpartisipasi dalam acara tersebut.

“Saya bangga hasil kerja keras saya dan teman-teman bisa mencapai titik ini. Masuknya kami ke dalam nominasi dalam kategori The Best New Comer 2022 menjadi langkah awal bagi kami di industri gim ini. Saya dan teman-teman yakin bahwa dengan kompetensi yang kami miliki, kami akan lebih gigih lagi dalam menciptakan gim terbaru.” ujar Melvin yang menjadi perwakilan dari Homesick Games.

2. Bikin game cuma 8 bulan

SMK dari Kudus jadi Nominasi TLGA, Penghargaan untuk Game DeveloperSiswa SMK Raden Umar Said (RUS) mengikuti gelaran The Lazy Games Awards (TLGA) pada kategori Homesick Games (Dok. Djarum Foundation)

Melvin bersama 14 temannya berhasil menciptakan sebuah gim PC bernama ‘Protect My Cheese’. Gim itu merupakan single player game dengan 10 level strategi permainan.

‘Protect My Cheese’ merupakan proyek kolaborasi antara jurusan Animasi dan Rekayasa Perangkat Lunak. Untuk menyelesaikan gim tersebut, Melvin dan teman-temannya yang saat ini masih duduk di kelas XII, membutuhkan waktu hampir 8 bulan sampai benar-benar siap untuk dipasarkan.

Karya siswa SMK itu juga mendapat apresiasi positif dari Founder dan CEO dari Game Changer Studio, Riris Marpaung. Ia tak menyangka jika gim tersebut hasil karya siswa SMK.

“Saya gak menyangka kalau ini adalah hasil karya siswa SMK, menurut saya dari sisi visualnya sangat bagus dan tidak kalah dengan visual karya studio gim professional. Setelah ini saatnya mereka mengembangkan platform lain untuk gim ini,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Rabu (13/12/2022).

3. Kemampuan siswa lebih kompeten

SMK dari Kudus jadi Nominasi TLGA, Penghargaan untuk Game DeveloperIlustrasi Bermain Game (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma mengungkapkan, keberhasilan yang diraih oleh siswa SMK ini adalah hasil dari Merdeka Belajar yang diterapkan di sekolah.

“Dengan diterapkan Merdeka Belajar siswa menjadi lebih kompeten, karena mereka tidak hanya mengasah hard skills saja tetapi juga soft skills. Saat ini para siswa SMK terbukti memiliki kretivitas dan daya juang yang tinggi, hasilnya mereka dapat membuat gim yang mampu diterima oleh masyarakat bahkan dirasa dapat bersaing dengan studio gim professional sekalipun,” ucapnya.

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Kecanduan Bermain Game Online, Bahaya Bagi Kesehatan

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya