3 Cagar Alam di Jepara Pasang Sekat Bakar Antisipasi saat Kemarau
Cagar Alam Celering Jepara. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jepara, IDN Times - Para relawan dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Pati Barat saat ini menggiatkan pembuatan sekat bakar yang mengelilingi area Cagar Alam Celering, Kabupaten Jepara.
1. Sekat bakar untuk cegah kebakaran hutan
Pembuatan sekat bakar di Cagar Alam Kembang Jepara. (IDN Times/Fariz Fardianto)Pembuatan sekat bakar di lokasi hutan konservasi yang masuk Kecamatan Kembang.
"Pembuatan sekat bakar untuk meminimalisir potensi kebakaran. Area sekat bakarnya berada di tiga lokasi cagar alam," kata Budi Ambong, Kepala KPHK Pati Barat yang berada di bawah BKSDA Jateng, saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (25/8/2022).
Baca Juga: Lacak Titik Rawan Kebakaran, Petugas Pakai Drone di Cagar Alam Celering
2. Pembuatan sekat bakar di Cagar Alam Kembang, Celering dan Keling
Cagar Alam Keling Jepara. (IDN Times/Fariz Fardianto)Dari prakiraan cuaca yang diinformasikan BMKG, ia mendapat kabar bahwa kemarau akan mencapai titik puncaknya di bulan ini sampai September 2022.
Upaya pembuatan sekat bakar, kata Ambong dikerjakan secara bertahap di wilayah Cagar Alam Kembang, Cagar Alam II/III Keling dan Cagar Alam Gunung Celering di Kecamatan Donorojo.
Editor’s picks
"Kita libatkan dari masyarakat Peduli Api (MPA) dan Masyarakat Mitra Polhut (MMP) KPHK Pati Barat," jelasnya.
3. Staf KPHK Pati Barat juga diminta buat sekat bakar
Pembuatan sekat bakar di Cagar Alam Celering Jepara. (IDN Times/Fariz Fardianto)Sekat bakar merupakan sarana penunjang yang cukup ampuh untuk menghalau kebakaran hutan. Biasanya sekat bakar dibuat di titik pepohonan yang rawan terbakar.
Menurutnya sekat bakar akan terus dibuat sampai memasuki musim penghujan nanti.
Giat pembuatan sekat bakar ini juga melibatkan seluruh staf KPHK Pati Barat beserta relawan dan warga desa sekitar kawasan KPHK Pati Barat.
4. BMKG perkirakan musim kemarau terjadi cukup singkat
Ilustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)Terpisah, BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang menuturkan musim kemarau tahun ini akan berlangsung singkat. Yakni hanya empat bulan.
Ini dikarenakan adanya dinamika atmosfer yang labil sehingga membuat pembentukan awan hujan menjadi sangat tinggi.
Baca Juga: Peternak Unggas Jateng Tuding Program BNPT Jadi Pemicu Naiknya Harga Telur
