5 Warga Semarang Tumbang Akibat Leptospirosis yang Ditularkan Tikus

Ratusan orang juga terjangkit DBD

Semarang, IDN Times - Memasuki puncak musim penghujan, sejumlah warga Kota Semarang kedapatan terkena demam berdarah dan leptospirosis. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menyatakan terdapat tak kurang 350 warga yang terkena demam berdarah.

 

1. Demam berdarah merebak saat musim hujan

5 Warga Semarang Tumbang Akibat Leptospirosis yang Ditularkan Tikusecdc.europa.eu

Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan kasus penularan demam berdarah di awal Januari-Februari 2020 meroket naik menyusul adanya kelembapan udara yang rendah selama masuk musim penghujan.

"Demam berdarah itu ada dua kasus. Pertama karena disebabkan virus dengue dengan kasus yang ringan ada 350 kejadian. Dan yang berat adalah kasus kebocoran plasma sampai si penderita mengeluarkan darah. Kasusnya ada 27. Kita lihat sekarang angka kejadiannya tinggi sekali karena masuk musim hujan," terangnya, Selasa (11/2).

Baca Juga: 12 Fakta Penyakit Demam Berdarah yang Harus Diwaspadai

2. Dinkes: Nyamuk Aedes aegypti saat ini berkembangbiak sangat cepat

5 Warga Semarang Tumbang Akibat Leptospirosis yang Ditularkan TikusIlustrasi abate. IDN Times/Ayu Afria

Dengan curah hujan yang tinggi seperti saat ini, katanya nyamuk aides aegypty dapat berkembangbiak dengan cepat. Ia bilang penularan demam berdarah selalu jadi momok bagi warga Semarang saat musim hujan tiba..

"Begitu curah hujan tinggi, kembangbiak nyamuknya jumlahnya cukup tinggi juga. Makanya kita harus jeli menjaga daya tahan tubuh agar tetap fit. Apalagi demam berdarah jadi kasus tahunan di Semarang," bebernya.

3. Saat ini juga terdapat lima warga terserang virus leptosirosis. Salah satunya ditularkan oleh tikus

5 Warga Semarang Tumbang Akibat Leptospirosis yang Ditularkan Tikusmedicalnewstoday.com

Selain itu, menurutnya belakangan ini pihaknya menemukan lima warga terkena penyakit leptospirosis. Hakam bilang leptospirosis sering ditularkan dari virus yang dibawa oleh tikus dan hewan lainnya yang berada di genangan air.

"Data yang kita dapatkan dari Puskesmas dan rumah sakit, sudah ada lima warga yang kena leptosirosis. Tapi biasanya diagnosa baru bisa muncul hari kelima di rumah sakit. Makanya kita sering memberi antibiotik khusus virus virus leptospira supaya penyakitnya dapat ditanggulangi secepatnya," terangnya.

Ia mengingatkan kepada warga Semarang untuk meningkatkan kebersihan sanitasi masing-masing rumah. Sebab, kasus leptosirosis memiliki tingkat kematian yang tinggi.

Ciri-ciri penderitanya disertai demam dengan nyeri pada otot dan betis sampai tidak bisa berjalan. Kemudian bola matanya jadi menguning dengan jumlah air urine yang berkurang.

"Kalau ada tiga organ vital terinfeksi leptosirosis, maka bisa menyebabkan mortalitasnya yang tinggi. Bila itu sudah terjadi, ya hatinya sudah terinfeksi. Ada gangguan ginjal dan sudah sesak nafas. Virusnya akan menyerang seluruh organ di otot luriknya," tandasnya.

Baca Juga: Musim Hujan, Waspadai Penyakit Leptospirosis!

Topik:

  • Bandot Arywono
  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya