Ada Gelombang KeciI COVID-19, IDAI Jateng Minta Vaksinasi Anak 6 Tahun

Sekolah-sekolah yang terpapar COVID-19 ditutup 14 hari

Semarang, IDN Times - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk segera memvaksinasi anak-anak yang berusia 6 tahun. Hal itu sebagai upaya menanggulangi penularan virus corona yang merebak di kalangan anak sekolah.

1. Anak usia 6 tahun boleh divaksinasi COVID-19

Ada Gelombang KeciI COVID-19, IDAI Jateng Minta Vaksinasi Anak 6 TahunIlustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sekretaris IDAI Jateng, Choirul Anam mengatakan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6 tahun merupakan hasil kesepakatan antara IDAI Pusat dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang telah dibahas di Jakarta.

"Dalam waktu dekat anak mulai usia 6 tahun keatas sudah direkomendasikan untuk diikutsertakan program vaksinasi COVID-19. Itu juga menjadi keputusan IDAI Pusat. Kita sarankan kepada orangtua untuk mendaftarkan anaknya supaya bisa divaksinasi. Karena usia 6 tahun kan sudah masuk masa sekolah. Dan kita siap mendukung pemberian layanan vaksinasi bagi anak-anak," kata Anam, Rabu (3/1/2021).

Baca Juga: Terungkap! Puluhan Siswa SD-SMA di Jateng Tertular COVID-19 Selama PTM

2. Sudah muncul gelombang kecil penularan COVID-19

Ada Gelombang KeciI COVID-19, IDAI Jateng Minta Vaksinasi Anak 6 TahunSeorang perempuan berjalan melewati tanda pembatasan sosial, saat kota dan daerah sekeliling menghadapi aturan larangan sebagai upacara menghindari 'lockdown' secara lokal yang diberlakukan di kawasan untuk membatasi penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Manchester, Britain, Selasa (4/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Molly Darlington)

Pihaknya menekankan dengan situasi pandemik yang belum usai, maka semua orangtua mesti meningkatkan kewaspadaan akan kemunculan gelombang ketiga COVID-19.

Pihaknya juga mengapresiasi respon cepat dari Pemprov Jateng yang langsung memerintahkan menutup sekolah-sekolah yang terpapar COVID-19 termasuk menyetop PTM.

"Yang perlu disadari bahwa pandemik ini belum selesai. Dan memang ada gelombang-gelombang kecil yang patut diwaspadai supaya tidak menjadi besar. Memang sudah seharusnya respon pemerintah cepat untuk menutup sekolah dan PTM dihentikan," bebernya.

3. Vaksinasi cuma diberikan bagi anak yang belum tertular COVID-19

Ada Gelombang KeciI COVID-19, IDAI Jateng Minta Vaksinasi Anak 6 TahunIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Ia mengingatkan kepada para orang tua jika seorang anak yang pernah terpapar COVID-19 juga berisiko besar kembali tertular di kemudian hari. Sebab, berdasarkan hasil tracing dan tracking yang dilakukan pihaknya, antibodi anak yang terpapar COVID-19 tidak bisa kembali seperti semula.

"Ada potensi yang besar jika anak yang sudah pernah kena COVID-19, dia pasti bisa kena lagi. Penularannya sama dengan yang dialami orang dewasa. Juga antibodinya gak akan bisa kembali normal lagi. Makanya, untuk vaksinasi COVID-19 kita hanya fokuskan bagi anak yang belum pernah kena virus corona sama sekali," jelasnya. 

4. Ada peningkatan kasus COVID-19 pada anak-anak

Ada Gelombang KeciI COVID-19, IDAI Jateng Minta Vaksinasi Anak 6 TahunIlustrasi Pelajar. (IDN Times/Mardya Shakti)

Dari catatan IDAI, tercatat sejak pandemik muncul tahun lalu hingga 30 Oktober 2021, jumlah anak yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 18 ribu orang di Jawa Tengah. Dari jumlah itu, ada penambahan kasus penularan yang dialami oleh 86 anak di segala usia.

Anam menyarankan agar orangtua lebih disiplin lagi mematuhi protokol kesehatan sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sebab, anak-anak bisa tertular COVID-19 di mana saja baik sekolah, rumah maupun lingkungan sekitarnya. 

"Di sekolah harus lebih ketat lagi prokesnya. Saya lihat ada beberapa sekolah yang udah bagus protokolnya. Namun tim Satgas COVID-19 harus turun lagi untuk mendisiplinkan sekolah agar mematuhi prokes. Buat para orang tua juga mesti memperketat aturan protokol kesehatannya lagi. Kalau sebelumnya mulai longgar prokesnya, ya sekarang dengan munculnya penularan COVID-19 pada anak ya harus ditingkatkan lagi," bebernya.

5. Ganjar perintahkan tutup sekolah yang terpapar COVID-19 selama 14 hari

Ada Gelombang KeciI COVID-19, IDAI Jateng Minta Vaksinasi Anak 6 TahunIlustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah memerintahkan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang. Ia meminta siswa maupun guru yang dinyatakan positif COVID-9 untuk diberi perawatan. Selain itu, harus dilakukan tracing dan testing terhadap sekolah yang bersangkutan. 

"Pokoknya SOP-nya ditutup kayak yang di Solo itu. Langsung tutup dua minggu, terus dievaluasi. Sekolah tutup dulu dan dirawat anaknya. Dan dilakukan tracing dan testing," tambahnya.

Ia mengaku penutupan sekolahan yang terpapar COVID-19 dilakukan selama 14 hari. Ganjar menegaskan dari kejadian tersebut pentingnya tetap menjaga protokol kesehatan. Setiap sekolahan harus memiliki Satgas COVID-19 yang bertanggung jawab memantau pelaksanaan PTM.

"Dengan SOP itu menjadi kebiasaan yang bisa dipakai sebagai pedoman pelaksanan PTM. Kecuali masif di seluruh kota. Ditutup 14 hari, ada yang hanya lima hari yang penting diikuti tracing dan testing," pungkasnya.

Baca Juga: Siswa di 20 Sekolah di Semarang Kena COVID-19, PTM Dihentikan 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya