Bayi di 6 Daerah Jateng Positif Kena COVID-19 Varian Delta India

Tersebar mulai dari Jepara, Kudus, Solo, sampai Magelang

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah memastikan jika sejumlah bayi, balita, dan anak-anak yang tinggal di berbagai wilayahnya menunjukan hasil positif tertular virus corona varian Delta India. Hasil tersebut didapatkan tim Dinkes Jateng dari tes Whole Genome Squencing (WGS) yang menguji spesimen para pasien COVID-19 di setiap kabupaten/kota.

1. Dinkes Jateng terima hasil WGS untuk 6 daerah

Bayi di 6 Daerah Jateng Positif Kena COVID-19 Varian Delta Indiailustrasi kromosom (genome.gov/National Human Genome Research Institute)

Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan sejumlah daerah yang ditemukan penularan virus corona varian Delta India adalah Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kota Salatiga, Kota Surakarta (Kota Solo), Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Magelang.

"Kita sudah terima hasil WGS dari sejumlah wilayah, ternyata hampir semuanya ditemukan virus Delta. Itu terutama (sudah menular) pada anak-anak," ujar Yulianto dalam rekaman suara resmi yang diperoleh IDN Times, Senin (12/7/2021).

Baca Juga: Lacak Corona Delta India, 6 Spesimen Pasien Asal Jepara Dites Genome

2. Virus corona varian Delta India picu lonjakan penularan pada Mei--Juni 2021

Bayi di 6 Daerah Jateng Positif Kena COVID-19 Varian Delta IndiaAnggota keluarga berduka setelah Shayam Narayan dinyatakan meninggal dunia di luar bangsal penyakit virus korona (COVID-19) di rumah sakit Guru Teg Bahadur, di tengah penyebaran penyakit tersebut di New Delhi, India, Jumat (23/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui

Yulianto mengaku virus corona varian Delta India lebih ganas dan penularannya cukup cepat. Oleh karenanya lonjakan kasus COVID-19 terjadi di Jawa Tengah.

"Lonjakan kasus ini akibat varian Delta. Tingkat penularannya sangat tinggi, fatalitasnya juga tinggi. Karena terbukti pas Januari 2021 kemarin kan kasusnya sempat menurun. Dan nyatanya langsung naik tajam saat masuk bulan Mei 2021 sampai sekarang," terangnya.

3. Bayi usia enam bulan ada yang ketularan COVID-19 varian Delta India

Bayi di 6 Daerah Jateng Positif Kena COVID-19 Varian Delta IndiaIlustrasi Posyandu. ANTARA FOTO/Maulana Surya

Ia menjelaskan merebaknya kasus varian Delta India justru banyak menular ke kalangan anak-anak. Sampel pasien anak yang diambil dari sejumlah daerah mengarah pada gejala virus corona Delta India.

Dinkes, lanjut Yulianto, menemukan sejumlah bayi berusia enam tahun, balita, dan pasien remaja berusia dibawah 17 tahun telah terpapar COVID-19 varian Delta India sehingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Dari uji sampelnya hasilnya semua dari virus Delta. Kita sudah ketahui dari yang gejalanya mengarah ke sana. Misalnya oksigennya dibawah 20 dan ada syarat khusus yang mengarah ke Delta. Sampel yang kita ambil mayoritas dari anak-anak dengan berbagai kriteria yang hampir semuanya Delta. Ada bayi enam bulan, balita, ada yang remaja dibawa 17 tahun," urainya.

4. Ganjar akui memang rata-rata sudah merebak Corona Delta India

Bayi di 6 Daerah Jateng Positif Kena COVID-19 Varian Delta India

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memperkirakan rata-rata virus corona yang marak saat ini memang berasal dari varian Delta India. Per Senin (12/7/2021), sudah ada 19 daerah zona merah penularan COVID-19 varian tersebut.

"Sekarang pakai leveling (penyamarataan) yang ada saja. Ada 19 zona merah. Kalau saya melihat seperti ini saya berasumsi aja. Dan ada kasus baru yang tertinggi itu ada di Semarang, Pemalang, Kendal, Klaten dan Banjarnegara serta Kebumen," ungkapnya.

5. Ganjar antisipasi lonjakan angka kematian warganya

Bayi di 6 Daerah Jateng Positif Kena COVID-19 Varian Delta IndiaIlustrasi (IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati)

Ia mengklaim keterisian Intensive Care Unit (ICU) COVID-19 di Jawa Tengah mulai menurun jadi 77,83 persen. Sementara keterisian ruang isolasi berkurang jadi 85,087 persen. 

Meski demikian, angka kematian akibat tertular COVID-19 masih mencapai 6.617. Pihaknya kini sedang menyiapkan skenario guna mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 di 35 kabupaten/kota. Salah satunya dengan ancang-ancang menambah 171 ICU COVID-19, 1.346 tempat tidur ruang isolasi, dan 1.111 tempat tidur isolasi tepusat. 

"Sedangkan nakesnya ditambah 1.270an. Ada tambahan 1.845 unit alat kesehatan oksigen, alat bantu pernapasan HFNC, dan lain-lain. Itu kita lakukan kalau kita gagal menahan laju penularannya," pungkas Ganjar.

Baca Juga: Waspada! COVID-19 Delta India Melanda Salatiga, Muncul di 3 Lokasi

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya