Berusia 22 Tahun, Mahasiswi Unnes Ini Lolos Jadi Angota DPRD Rembang

Sempat ragu karena tidak berpengalaman di politik

Rembang, IDN Times - Pemilu 2019 masih menyisakan cerita menarik dari para kontestannya. Di Kabupaten Rembang, seorang caleg berusia 22 tahun menjadi perbincangan. Namanya Siti Rizqiyah Putri Dwi Ani. Caleg yang diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berhasil lolos menjadi anggota DPRD Rembang, menyisihkan beberapa caleg petahana yang lebih senior.

 

Baca Juga: Paramitha Widya Kusuma, Caleg Millennial yang Lolos ke Senayan 

1. Mampu meraup 5.616 suara di Dapil 3 Rembang

Berusia 22 Tahun, Mahasiswi Unnes Ini Lolos Jadi Angota DPRD RembangDok. IDN Times

Ani, sapaan akrabnya, sempat tidak percaya saat namanya lolos menjadi anggora DPRD Rembang. Perolehan suaranya yang mencapai 5.616 suara menempatkan namanya ke posisi nomor satu di Dapil 3 Rembang yang meliputi Kecamatan Kragan dan Sluke. Beberapa caleg petahana pun terpental kalah suara dengan Ani. 

Mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini maju menjadi caleg atas tawaran beberapa elite partai PPP, termasuk Bupati Rembang, Abdul Hafidz. Namun, Ani sempat ragu karena tidak memiliki pengalaman politik sama-sekali.

"Sebenarnya Pak Bupati menawarkan ke bapak saya, tapi bapak tidak berminat. Kemudian menawari saya. Saya tidak langsung mengiyakan karena ragu dengan kemampuan saya," ujar Ani kepada IDN Times. 

Perempuan kelahiran 28 Agustus 1997 itu akhirnya bersedia maju setelah Bupati Rembang meyakinkan dirinya. Menurut Ani, alasan bupati memintanya menjadi caleg karena PPP butuh wakil dari kalangan warga biasa non kiai di DPRD Rembang.

"Akhirnya saya menerima tawaran untuk maju sebagai caleg," katanya. 

2. Mendapat restu dari KH Maimoen Zubair

Berusia 22 Tahun, Mahasiswi Unnes Ini Lolos Jadi Angota DPRD RembangDok. IDN Times

Namun, saat melihat lawan-lawannya yang sudah berpengalaman di dunia politik, Ani kembali ragu. Dia sempat minder karena saingannya adalah caleg petahana yang sudah berpengalaman dan beberapa kiai ternama dari beberapa pondok pesantren.

Putri dari Muhammad Ali, seorang pengusaha restoran di Rembang, itu akhirnya memutuskan sowan ke KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) untuk meminta restu dan saran. Tidak disangka, Mbah Moen sangat mendukung pencalegannya.

"Saya minta petunjuk bagaimana cara meyakinkan warga agar memilih saya yang dari warga biasa ini. Caranya, saya harus menemui langsung calon pemilih," tutur Ani yang mahasiswi semester VIII Fakultas MIPA, Unnes Semarang itu.

Baca Juga: Evaluasi Pemilu 2019, KPU: Dukung Penghitungan Rekapitulasi Elektronik

3. Blusukan menjadi strategi merebut simpati warga

Berusia 22 Tahun, Mahasiswi Unnes Ini Lolos Jadi Angota DPRD RembangDok. IDN Times

Selama kampanye, Ani mengaku blusukan menemui calon pemilihnya untuk menyampaikan visi misinya. Hampir setiap hari door to door dari rumah ke rumah untuk mengenalkan dirinya sebagai caleg. 

"Saya benar-benar berangkat dari nol karena selama ini warga tidak mengenal saya. Alhamdulillah akhirnya warga memberi kepercayaan sehingga saya lolos menjadi anggota DPRD Rembang. Semoga amanah," ujarnya.

Ani berharap kelak akan banyak kalangan muda yang menjadi anggota DPR, baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun DPR RI. Sebab, kalangan muda berperan besar untuk mewujudkan negara menjadi lebih baik. 

"Bagi saya, kalau sudah resmi dilantik nanti ya membuktikan kepada pemilih bahwa pilihan mereka tidak salah. Caranya ya bekerja dengan sebaik-baiknya sebagai wakil rakyat," katanya. 

 

Baca Juga: Dari Pesinetron sampai Pedangdut, Ini Artis Caleg yang Gagal di Jateng

Topik:

Berita Terkini Lainnya