BMKG Pasang 22 Seismograf, 38 Kali Gempa Darat Muncul di Jateng

BMKG minta warga jangan panik saat gempa

Semarang, IDN Times - Sebanyak 38 kali gempa bumi dengan titik episentrum di daratan muncul di Jawa Tengah selama periode Januari--September 2022. Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara menyebutkan, gempa darat yang muncul terdeteksi dari 22 alat seismograf yang telah terpasang di sejumlah wilayah pantai Selatan (Pansela), pegunungan tengah dan pantai Utara (Pantura). 

1. Gempa darat sekecil apapun bisa terlacak seismograf

BMKG Pasang 22 Seismograf, 38 Kali Gempa Darat Muncul di JatengIlustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo mengatakan, dengan menggunakan peralatan seismograf, gempa darat sekecil apa pun akan langsung terekam di monitor milik BMKG.

"Malah gempa darat dengan kekuatan 2 Magnitudo juga rutin tercatat terutama yang muncul di selatan Jawa Tengah," kata  ketika dikontak IDN Times, Senin (3/10/202). 

Baca Juga: 2 Desa di Ambarawa Dipasang Seismograf, Petakan Getaran Gempa Bumi

2. Karimunjawa akan dipasang seismograf

BMKG Pasang 22 Seismograf, 38 Kali Gempa Darat Muncul di JatengBalai Taman Nasional Karimunjawa bersama Lanal dan polisi saat mengawasi kedatangan wisatawan di Pulau Karimunjawa Jepara. (Dok Kecamatan Karimunjawa Jepara)

Pemasangan seismograf paling banyak di Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, area Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Wonogiri. 

Tahun 2022, Heri menyampaikan, petugasnya akan menambah empat alat seismograf yang dipasang di Pantura Timur.

"Kita akan tambah empat alat. Yang sedang disurvei di Pulau Karimunjawa. Tujuannya untuk mengamati pergerakan sesar Pati. Rencana juga ada pemasangan di daerah Pati dan Rembang. Di bulan ini kita akan survei ke lokasinya," urainya. 

3. Frekuensi gempa darat cenderung meningkat

BMKG Pasang 22 Seismograf, 38 Kali Gempa Darat Muncul di JatengIlustrasi gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Berdasarkan data BMKG Geofisika Banjarnegara, sebanyak 38 kali gempa darat terjadi sejak awal tahun hingga September 2022. Gempa-gempa tersebut muncul di wilayah Wonosobo, Wonogiri, Semarang, Salatiga, Boyolali, Ajibarang, Purbalingga, Purworejo, Cilacap, dan Banyumas. Adapun, kekuatan gempa rata-rata 1,6 Magnitudo sampai mencapai 4,4 Magnitudo. 

Heri menjelaskan, frekuensi gempa darat meningkat lantaran dipengaruhi faktor lempeng zona subduksi yang berada di pantai Selatan Jawa Tengah. Dengan adanya zona subduksi, ada pertemuan antara lempeng Indo Eurasia yang masuk ke lempeng Indo Australia. 

Kondisi itu akhirnya membuat patahan sesar lokal mengalami pergerakan.

"BMKG Geofisika Banjarnegara punya cakupan wilayah dari selatan Jateng sampai Jawa Timur. Nah, di bulan Januari--September 2022 secara keseluruhan ada 1.612 kali gempa bumi. Dari frekuensi gempa tersebut, ada beberapa gempa darat dan jumlahnya cenderung meningkat. Itulah yang menyebabkan pergerakan sesar lokal di pegunungan dan patahan lokal," bebernya. 

4. Banyak sesar lokal yang belum teridentifikasi

BMKG Pasang 22 Seismograf, 38 Kali Gempa Darat Muncul di JatengSejumlah rumah rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,4 di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (15/12/2021). Pihak Basarnas menerima laporan sementara kerusakan rumah akibat gempa pada Selasa (14/12/2021) sebanyak 164 unit di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu dan sebagian warga masih memilih mengungsi. ANTARA FOTO/HO/BASARNAS

Untuk saat ini, sesar lokal yang terpantau BMKG ialah sesar Baribis-Kendeng dengan sebaran segmen Kendeng, segmen Brebes, segmen Pemalang, segmen Weleri dan segmen Semarang. Meski begitu masih ada sejumlah sesar lokal yang menimbulkan gempa bumi namun sejauh ini belum teridentifikasi.

"Di Jawa Tengah kan ada tujuh sesar lokal yang teridentifikasi. Tentunya masih banyak sesar yang belum teridentifikasi. Contohnya sesar Kali Bening, sesar Purwodadi, sesar Semarang. Tapi, gempa darat yang muncul selama ini tidak pernah dirasakan warga. Kita juga tidak mendapat laporan adanya kerusakan bangunan atau rekahan tanah," terangnya. 

5. Masyarakat jangan gampang panik saat merasakan gempa

BMKG Pasang 22 Seismograf, 38 Kali Gempa Darat Muncul di JatengIlustrasi gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Heri menyarankan kepada masyarakat yang merasakan gempa bumi di daratan sebaiknya tidak perlu panik. Informasi yang disebar oleh BMKG tidak untuk menakut-nakuti melainkan sebagai langkah kesiapsiagaan sehingga perlu sikap waspada jika muncul gempa yang lebih besar. 

"Kita minta masyarakat tetap tenang dan waspada. Kami sampaikan informasi mengenai gempa bumi bukan untuk menakuti tapi untuk mendeteksi daerah mana saja yang rawan terjadi gempa. Masyarakat lebih baik belajar memahami bagaimana cara mengevakuasi mandiri apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah gempa bumi. Sumber informasi bisa terus di-update melalui BMKG dan BPBD masing-masing kabupaten/kota," terangnya. 

Bagi para kepala daerah, ia menyarankan supaya merancang tata ruang wilayahnya dengan memperhitungkan letak zona rawan bencana alam.

"Para kepala darah perlu mengedukasi masyarakat supaya dapat minimalisir korban gempa. Kemudian tata ruang juga harus diperhitungkan sesuai area zona rawan bencana," pungkasnya. 

Baca Juga: 4 Mitos Pantai Selatan yang Dipercaya Orang Sampai Sekarang

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya