Cara Untag Semarang Tekan Aksi Terorisme: Ajak 4 Negara Gabung

Untag teguhkan tatanan hukum baru selama pandemik COVID-19

Semarang, IDN Times - Univeritas 17 Agustus (Untag) Semarang melibatkan empat perwakilan negara tetangga guna memperkuat sistem tatanan hukum baru yang diberlakukan selama masa pandemik COVID-19

Rancangan tatanan hukum yang diinisiasi oleh Program Studi hukum Program Doktor Untag tersebut dimanfaatkan juga untuk melakukan pengamanan jalur maritim, memerangi aksi terorisme hingga memperkuat ketahanan teknologi dan industri.

1. Rektor Untag perkuat kerjasama dengan empat negara tetangga

Cara Untag Semarang Tekan Aksi Terorisme: Ajak 4 Negara Gabunguntagsmg.ac.id

Rektor Untag, Prof Suparno mengatakan terdapat sejumlah perwakilan negara asing yang dilibatkan untuk merancang sistem tatanan hukum yang baru.

"Kita berusaha mematangkan segala hal dengan mengajak perwakilan pejabat dari India, Korea selatan, Malaysia dan Timor Leste serta Indonesia untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya melakukan pencegahan tindak pidana terorisme," kata Suparno dalam keterangan kepada IDN Times, Kamis (9/9/2021).

Baca Juga: Untag Semarang Gandeng Lemhamnas  Demi Indonesia Emas 2045

2. Sistem keamanan maritim juga diperkuat

Cara Untag Semarang Tekan Aksi Terorisme: Ajak 4 Negara GabungIlustrasi Infrastruktur (Pelabuhan) (IDN Times/Arief Rahmat)

Pihaknya pun menggelar diskusi via Zoom bersama dengan Prof Gautam Kumar, Prof Hae_Cheol-Byun, Prof Haniff Ahamat dan Mario Marques Cabral, PhD serta Prof Dadan Umar Daihani DEA yang mewakili Lemhanmnas RI. 

Ketua Panitia dari Untag Semarang, Laurensius Lungan menyatakan nantinya pihaknya menyusun studi perbandingan antar negara untuk meningkatkan keamanan maritim.

3. Sepakat melakukan pencegahan terorisme dan memperkuat ketahanan teknologi

Cara Untag Semarang Tekan Aksi Terorisme: Ajak 4 Negara GabungIlustrasi terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain itu, dilakukan pula upaya-upaya pencegahan terorisme, penanganan pandemik serta ketahanan teknologi dan industri kecil pasca pandemik COVID-19. 

"Jumlah peserta yang hadir saat Zoom berjumlah 404 orang dan di Youtube live berjumlah 150 orang yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia serta dihadiri oleh audiens negara-negara peserta," tandasnya. 

Baca Juga: Rektor Untag Kritik Nadiem Makarim, Sebut Kuliah Online Tidak Efektif

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya