Dilanda Kekeringan, Belasan Ribu Warga Minta Pasokan Air Bersih

Wilayah kekeringan paling banyak di Cilacap

Semarang, IDN Times - Memasuki awal kemarau, sejumlah daerah di Jawa Tengah mulai dilanda bencana kekeringan. Setidaknya saat ini terdapat belasan ribu warga dari tiga kabupaten yang mulai meminta pasokan air bersih.

1. Sudah ada tiga daerah yang mengalami kekeringan

Dilanda Kekeringan, Belasan Ribu Warga Minta Pasokan Air BersihANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sudaryanto mengatakan ketiga wilayah yang mulai terkena kekeringan yaitu Kabupaten Klaten, Temanggung dan Cilacap.

"Jumlah desa yang mulai meminta pasokan air bersih berada di 12 titik. Masing-masing terdapat dua desa di Klaten, sembilan desa wilayah Cilacap dan satu lagi ada di Temanggung," kata Sudaryanto saat dikontak IDN Times, Jumat (21/6).

Baca Juga: Jutaan Warga Jateng Terancam Kekeringan, Ini Sebarannya

2. Permintaan paling banyak berada di Cilacap

Dilanda Kekeringan, Belasan Ribu Warga Minta Pasokan Air BersihDok. BNPB

Menurutnya saat ini ada 108 warga Desa Jetis, Kecamatan Selopampang, Temanggung yang mengalami kekurangan air bersih. Pihaknya mendapati laporan persediaan air bersih menyusut seiring awal kemarau yang disertai dengan cuaca yang cukup terik.

Pihaknya mengatakan telah berkoordinasi dengan Bupati Temanggung serta petugas BPBD setempat untuk mengirimkan pasokan air bersih sebanyak 5.000 liter. 

"Kita kirim satu mobil tangki berisi 5.000 liter air bersih pada Kamis kemarin jam 09.00 pagi. Lokasi pengiriman dipusatkan ke SDN 02 Jetis. Sebab tempatnya yang mudah dijangkau warga, selain itu akses kendaraan menuju ke sana juga relatif mudah," jelasnya.

Tak hanya itu saja, katanya, 20 tangki air bersih juga langsung digelontorkan bagi warga sembilan desa lima kecamatan yang berada di Cilacap. BPBD, tambahnya mendapati sebanyak 3.922 kepala keluarga atau setara 12.846 warga setempat yang meminta pasokan air bersih. "Jumlah warga Cilacap yang kekurangan air bersih kita dapat laporan ada 12.846 orang," terangnya.

Ia menjelaskan warga Desa Panikel Kampung Laut mendapat pasokan tiga tangki air bersih, Desa Binangun di Kecamatan Bantarsari mendapat pasokan empat tangki, kemudian Desa Purwodadi, Rawaapu dan Sidamukti di Kecamatan Patimuan masing-masing mendapat pasokan dua tangki.

Selanjutnya Desa Wringinharjo Kecamatan Gandrungmangu mendapat pasokan dua tangki, dan sisanya Desa Babakan, Ujungmanik dan Bojong mendapat pasokan dua tangki.

"Yang pasti, pasokan air bersih langsung kita berikan saat mendapat laporan adanya daerah-daerah yang mulai mengalami kekeringan. Di Cilacap misalnya, kekeringan dialami 150 warga Desa Bojong terutama di RT 01/RW IX. Begitu pula pas kita dapat laporan kalau masih ada dua desa di Balerante Klaten mengalami situasi serupa. Masing-masing daerah kita perintahkan untuk memakai dana darurat bencana terlebih dulu, jika kurang mencukupi akan kita bantu dari APBD Provinsi Jateng," urainya.

3. BPBD Jateng hanya mengalokasikan dana Rp300 juta untuk bantu warga yang kekurangan air bersih

Dilanda Kekeringan, Belasan Ribu Warga Minta Pasokan Air BersihANTARA FOTO/jojon

BPBD Jateng saat ini menyediakan alokasi anggaran Rp300 juta untuk menggelontorkan bantuan air bersih seluruh kabupaten/kota. Alokasi tersebut untuk penyediaan 1.000 tanki air yang setiap saat dibutuhkan oleh setiap daerah.

"Sementara ini masih bisa ditangani oleh setiap kabupaten dan kota. Tapi nanti kalau dananya sudah menipis bisa dibantu oleh propinsi," tukasnya.

Baca Juga: BPBD Jateng: Musim Kemarau, Jangan Buang Puntung Rokok Sembarangan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya