Disdik Jateng: MUI Bisa Dilibatkan Agar Imunisasi Campak Tidak Ditolak Ortu Siswa

Dinkes juga harus lebih aktif lagi, nih

Semarang, IDN Times - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah meminta agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) terlibat aktif untuk memberi pemahaman yang kuat bagi para orangtua siswa berkaitan dengan pemberian imunisasi campak. Musababnya, selama ini banyak orangtua siswa yang tidak setuju jika anaknya menjalani imunisasi campak atas dasar keyakinan agama. 

"Kalau soal keyakinan agama kan sudut pandangnya berbeda. Saya rasa MUI sebagai institusi yang berwenang menangani masalah agama musti dilibatkan untuk menyampaikan pendapatnya terkait manfaat imunisasi campak. Sehingga orangtua siswa tidak ada yang menolak penggunaan imunisasi campak," kata Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Khasanah kepada IDN Times, Kamis (26/1/2023). 

1. Dinkes diminta lakukan penetrasi ke sekolah

Disdik Jateng: MUI Bisa Dilibatkan Agar Imunisasi Campak Tidak Ditolak Ortu SiswaIlustrasi suntikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Diakuinya bahwa jika para orang tua siswa menolak pemberian imunisasi campak lebih cenderung dilihat dari segi manfaatnya. Menurutnya sikap penolakan juga bisa dilihat kalau penyebaran informasi dari Dinkes kurang maksimal. 

"Kalau ada yang menolak imunisasi berarti kan sebagian masyarakat belum bisa diterima dari sisi manfaatnya. Karena masyarakat kita sangat heterogen. Tugas Dinkes harus nge-push lagi di kabupaten/kota. Termasuk bisa minta bantuan ke ahlinya atau penyuluh kesehatan," jelasnya. 

Baca Juga: 1.735 Warga Jateng Alami Gejala Campak, 160 Orang Dinyatakan Positif

2. Setiap TK dan SD perlu diberi pemahaman

Disdik Jateng: MUI Bisa Dilibatkan Agar Imunisasi Campak Tidak Ditolak Ortu SiswaSeorang siswa SD Sompok 02 Semarang diajari mencuci tangan yang benar agar terhindar dari kuman. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia menuturkan penggunaan imunisasi campak bisa dilihat dari dua faktor. Untuk sisi kesehatan, katanya pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) masing-masing kabupaten/kota perlu melakukan penetrasi ke sekolah setingkat TK dan SD guna menyosialisasikan pentingnya pemberian imunisasi campak bagi para siswa. 

3. Dinkes harus menyebarluaskan edaran agar tidak ada ortu siswa yang menolak

Disdik Jateng: MUI Bisa Dilibatkan Agar Imunisasi Campak Tidak Ditolak Ortu SiswaIlustrasi suntikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, Dinkes Jateng juga sebaiknya menyebarluaskan surat edaran untuk mengimbau para orang tua mengizinkan anaknya mengikuti imunisasi campak. 

"Oleh karena itulah, kami minta Dinkes Jateng menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya imunisasi campak di sekolah. Dan ketika menyasar ke sekolah, sebaiknya petugas Dinkes melibatkan tim medis puskesmas untuk menyosialisasikan dan menyebarkan edaran kalau perlu mendatangkan orang-orang yang berpengalaman mengenai vaksinasi. Supaya semua pihak bergerak dan jangan sampai ada penolakan lagi dari kalangan orang tua siswa," tegasnya. 

4. Penolakan imunisasi campak terjadi di Karanganyar dan Sukoharjo

Disdik Jateng: MUI Bisa Dilibatkan Agar Imunisasi Campak Tidak Ditolak Ortu Siswailustrasi vaksinasi (unsplash.com/National Cancer Institute)

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jateng, Rahmah Nur Hayati membenarkan bahwa sampai sekarang banyak orangtua siswa yang menolak imunisasi campak. Sebagaian besar letaknya di Kabupaten Karangayar dan Kabupaten Sukoharjo. Kemudian untuk lembaga pendidikan, mayoritas pada sekolah Islam seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs).

"Alasan yang selalu disampaikan karena masalah keyakinan agama masing-masing. Tapi tidak ada 5 persen dibanding secara keseluruhan sasaran imunisasi kita," bebernya. 

Adapaun, realisasi imunisasi campak telah mencapai 95 persen, pencapaian di angka 106,3 persen.

"Dari pengajuan imunisasi, mereka dengan sadar menolak. Padahal kan, dampak anak tidak diimunisasi tidak hanya terjadi pada anak saja yang nantinya bisa terkena campak, tapi bisa menjadi sumber penularan pasa yang lainya juga," ucap Rahma. 

Baca Juga: Imunisasi Campak dan Manfaatnya, Kapan Harus Diberikan?

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya