Ditetapkan Jadi Situs UNESCO, Begini Kondisi Kuburan G30S di Plumbon

Lokasinya di semak belukar

Semarang, IDN Times - The International Center for the Promotion of Human rights Rights (CIPDH) UNESCO telah menetapkan makam massal korban G30S di Kampung Plumbon, Tugu Mangkang sebagai salah satu situs memori persekusi korban perang. 

Berada jauh dari pusat Kota Semarang, IDN Times pun menyambangi kompleks kuburan tersebut, pada Senin (20/1). Lokasinya berada di Kampung Plumbon RT 06/RW III, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Tugu. 

1. Lokasi kuburannya bisa dijangkau dengan motor

Ditetapkan Jadi Situs UNESCO, Begini Kondisi Kuburan G30S di PlumbonSeorang warga saat berziarah ke kuburan korban G30S di Plumbon Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Para pengendara motor cukup mudah menyusuri jalanan hotmik di kampung tersebut. Tempat di ujung kampung, terdapat sebuah jalan berkelok dengan penanda sebuah pohon bercat merah. 

Kuburan korban G30S yang dimaksud terletak tepat di tengah Hutan Plumbon. Terdapat beberapa batu yang disusun melingkar sebagai penanda liang kubur. Kemudian ada pula sebuah prasasti dari marmer yang tertuang tulisan sembilan nama korban yang terkubur di situ. 

Beberapa warga saat ditemui sudah paham mengenai kuburan massal korban G30S di Plumbon. 

Baca Juga: Kuburan Massal Korban G30S di Semarang Jadi Situs Warisan Dunia

2. Warga kenal kuburan korban G30S di Plumbon jadi lokasi cari wangsit

Ditetapkan Jadi Situs UNESCO, Begini Kondisi Kuburan G30S di PlumbonNama-nama korban G30S tertera di atas plakat. IDN Times/Fariz Fardianto

Sebagian warga mengenal kuburan itu sebagai tempat mencari wangsit.

Umi Aminah, seorang warga yang jualan di warung bilang kuburan massal korban G30S kerap didatangi orang-orang untuk berziarah. 

"Lokasinya ujung jalan itu. Ada jalan belok kiri naik sedikit sudah sampe ke kuburannya. Biasanya ada warga ziarah. Kadang juga buat nyari wangsit," kata Umi. 

Seorang warga lainnya mengatakan, kuburan massal G30S di kampungnya dapat dikenali dengan sebuah penanda dari bebatuan. Tempatnya berada di tengah semak belukar. 

"Disitu biasanya ada yang datang, Mas. Satu dua orang pasti ada yang ke sana," akunya. 

3. Sejumlah kerabat korban G30S sering nyekar ke kuburan Plumbon

Ditetapkan Jadi Situs UNESCO, Begini Kondisi Kuburan G30S di PlumbonSebuah pohon bergaris merah jadi penanda akses masuk ke kuburan korban G30S Plumbon Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Menurut Yunantyo Adi Setiyawan, seorang penggiat sejarah di Semarang, keluarga korban G30S sering nyekar untuk mendoakan kerabatnya yang dikubur di Plumbon. 

"Keluarga korban masih sering nyekar, mereka juga berdoa di situ. Tapi setelah ekskalasi politik meningkat dengan sebaran anti-PKI, mereka jadi takut," urainya. 

Ia berharap dengan ditetapkannya makam Plumbon jadi situs memori korban perang oleh UNESCO, ke depan tidak ada lagi gangguan dari aparat keamanan. 

Pihaknya juga berencana mengajak sejumlah pihak untuk mempercantik lokasi makam agar lebih terawat. "Minimal harus ada perbaikan di tempat makamnya. Dan jangan ada lagi aparat yang mengganggu orang yang sedang berziarah ke situ," tandasnya. 

Baca Juga: Alasan Akademisi Sepakat dengan Prabowo Soal Materi Pendidikan G30S

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya