Gajah Sekar di Bonbin Semarang Meninggal, Cuaca Ekstrem jadi Alasan

Gajah Sekar sudah berusia 63 tahun awalnya sakit gigi

Semarang, IDN Times - Seekor gajah betina berusia 63 tahun ditemukan meninggal dunia di dalam kandang Bonbin Mangkang atau Semarang Zoo. Gajah betina bernama Sekar tersebut meninggal saat Kota Semarang diguyur hujan deras berhari-hari.

1. Gajah Sekar meninggal di usia 63 tahun

Gajah Sekar di Bonbin Semarang Meninggal, Cuaca Ekstrem jadi AlasanSeorang dokter hewan Bonbin Mangkang Hendrik Setiawan dan Dirut Bonbin Mangkang Choirul Awaludin menjelaskan kronologi kematian gajah Sekar di kandang bonbinnya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Seorang dokter hewan yang bertugas di Bonbin Mangkang, Hendrik Setiawan, mengatakan, Sekar merupakan salah satu jenis gajah Sumatera koleksi kebun binatangnya. Gajah Sekar ditemukan meninggal di dalam kandang pada Jumat (17/2/2023) jam 11.30 WIB.

Selain gajah Sekar, masih ada seekor gajah berjenis kelamin jantan yang dinamakan Guntur yang masih hidup.

"Umur Sekar lebih tua ketimbang Guntur. Ketika dinyatakan meninggal kemarin, umur Sekar sekitar 63 tahun," kata Hendrik saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (20/2/2023).

Baca Juga: Bonbin Mangkang Semarang Butuh Donasi Pakan Harimau, Anggaran Menipis

2. Penyakit gajah Sekar kumat karena cuaca ekstrem

Gajah Sekar di Bonbin Semarang Meninggal, Cuaca Ekstrem jadi AlasanTim Dokter hewan BKSDA Aceh melakukan proses perawatan dan pengobatan gajah liar yang terjerat di klinik pengobatan Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar, Aceh, Senin (15/11/2021). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Ia menyebutkan, bobot gajah Sekar terakhir kali mencapai 1,9 ton. Gajah Sekar semula diketahui mengalami sakit gigi pada akhir Januari 2023. Saat itu, Hendrik dan tim medis lainnya berusaha memberi obat-obatan untuk memulihkan kondisi gajah tersebut.

"Jadi mulai akhir Januari 2023 kemarin gajah Sekar terlihat sakit gigi. Lalu keeper dan tim medis berusaha menangannya dengan diberi obat. Awal Februari 2023, kesehatannya sudah mulai membaik. Tapi karena terjadi cuaca ekstrem di Semarang, penyakitnya kumat lagi," kata Hendrik.

3. Bonbin Mangkang mengaku sudah patuhi SOP

Gajah Sekar di Bonbin Semarang Meninggal, Cuaca Ekstrem jadi AlasanSejumlah kepeer Bonbin Mangkang saat menggelar atraksi satwa menyambut HUT RI Ke-77. Tampak ada bayi harimau yang baru lahir ikut ditampilkan. (Dok Bonbin Mangkang)

Direktur Utama Bonbin Mangkang, Choirul Awaludin beralasan, sebenarnya pihaknya sudah berusaha menjalankan aturan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) saat menyembuhkan sakit gigi yang diderita gajah Sekar.

Choirul juga telah berkoordinasi dengan BKSDA Jateng untuk mendatangkan seorang dokter ahli agar dapat memeriksa kondisi gajah Sekar.

"Secara SOP kami selalu koordinasi dengan BKSDA dengan datangkan dokter ahli. Dan di bonbin kami, selain Sekar juga ada gajah Guntur. Ketika Sekar mati, ya ke depan kita akan cari gantinya. Cuman langkah lanjutannya untuk mencari penggantinya tetap koordinasi dengan BKSDA," ujar Choirul.

Ia pun perlu berhati-hati guna menentukan strategi untuk mencari pengganti gajah Sekar. Sebab, sebagai lembaga konservasi (LK) yang memiliki banyak satwa langka, pihaknya tak mau gegabah karena harus menempuh perizinan resmi dari tingkat pusat sampai daerah.

"Apapun itu, kita sebagai pengelola LK harus mendapat izin dari Pak Kabalai (BKSDA). Untuk langkah lain juga dilakukan dengan proses pengembangan lainnya," tutur Choirul.

4. Gajah Sekar jadi piaraan Bonbin Mangkang selama 37 tahun

Gajah Sekar di Bonbin Semarang Meninggal, Cuaca Ekstrem jadi AlasanKepala BKSDA Jateng Darmanto bersama Dirut Bonbin Mangkang Choirul Awaludin dan dokter hewan Hendrik Setiawan menyatakan gajah Sekar mati akibat sakit gigi. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kepala BKSDA Jateng, Darmanto turut prihatin atas meninggalnya gajah Sekar. Padahal, usia seekor gajah Sumatera bisa mencapai 70 tahun.

"Dan untuk Sekar ini sudah menjadi koleksi Bonbin Mangkang sejak 37 tahun lalu. Selama ini dia sering diberi nutrisi, multivitamin dan pemeriksaan rutin. Namun memang sejak mengalami sakit gigi, nafsu makannya mulai menurun. Selama nafsu makannya berkurang, pihak bonbin sudah melakukan tindakan medis, dia ditaruh tempat terpisah, dipantau ketat dan dikurangi aktivitasnya," papar Darmanto.

5. Gajah Sekar meninggal dalam kondisi perut kiri membesar

Gajah Sekar di Bonbin Semarang Meninggal, Cuaca Ekstrem jadi AlasanIlustrasi gajah Sumatera dimandikan warga. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Kendati begitu, nasib berkata lain. Lantaran kondisi cuaca yang dingin ditambah hujan yang terjadi terus-menerus membuat kesehatan gajah Sekar semakin menurun. Bahkan hari Jumat kemarin, gajah Sekar tidak mau makan sama sekali.

"Kita lalu mendatangkan seorang ahli gajah dari Sumatera bernama Tauhid Nursalim. Dialah yang ikut memulihkan kondisi Sekar," ungkapnya.

Lebih jauh lagi, ia berkata di tengah kesehatannya yang memburuk, tim medis Bonbin Mangkang melihat gajah Sekar tiba-tiba terjatuh dan kejang-kejang.

"Tanggal 17 Februari 2023 menunjukkan gejala klinis yakni tidak nafsu makan dan tidak mau minum. Kondisi perutnya sebelah kiri atas terlihat membesar. Sekitar jam 11.30 WIB gajah Sekar dinyatakan tidak tertolong dan meninggal dunia," ujar Darmanto.

Baca Juga: Banyak Penangkar Bangkrut, Bonbin Mangkang Dapat Kiriman Puluhan Satwa

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya