Ganjar Ajak Millennial Semarang Jadi Agen Antikorupsi, Jangan Bolos!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Peringatan Hari Anti Korupsi disambut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan mendatangi SMA Negeri 15 Semarang. Ganjar sengaja datang ke sekolah itu untuk mengedukasi para millennial agar giat melawan tindak pidana korupsi dengan cara-cara yang gampang.
1. Lawan korupsi bisa lewat mata pelajaran
Ganjar mengatakan pendidikan antikorupsi sebenarnya tidak perlu dimunculkan lewat mata pelajaran atau kurikulum yang baru. Justru, menurutnya pendidikan antikorupsi bisa diinternalisasikan pada banyak mata pelajaran yang ada saat ini.
"Diinternalisasikan lewat PPKN bisa, MTK apalagi pendidikan agama pasti bisa. Caranya juga mudah, bisa buat kantin kejujuran, dan lainnya," bebernya usai melantik empat siswa SMAN 15 Semarang sebagai agen antikorupsi, Kamis (9/12/2021).
Ia berkata cukup senang senang ketika para pelajar SMA menjadi jadi agen antikorupsi. Sebab, semangat antikorupsi harus dipupuk sejak dini.
"Kalau sejak anak-anak mereka bisa menjadi agen antikorupsi, maka mereka akan saling mengingatkan. Kalau mereka menjadi agen, mereka tidak hanya melapor, tapi jadi pelopor. Harapan kita anak-anak kelak terbiasa dengan gaya hidup bersih baik di pikiran maupun perbuatan," kata Ganjar.
Baca Juga: Tahun Baru Gak Disekat, 8.600 Posko PPKM Mikro di Jateng Diaktifkan
2. Ganjar cek pendidikan antikorupsi di sekolah
Ganjar pun sengaja mendatangi SMAN 15 Semarang agar dapat mengadakan kembali program Gubernur Mengajar. Program itu sempat terhenti karena pandemik COVID-19.
Editor’s picks
"Karena bertepatan dengan Hari Antikorupsi, maka saya sekalian mau cek apakah pendidikan antikorupsi sudah jalan atau belum. Ternyata di beberapa sekolah sudah jalan dan yang belum kita dorong," tutur Ganjar.
3. Jadi agen antikorupsi bisa dari hal sederhana
Ia berpendapat bahwa sangat mudah menunjukan sikap untuk melawan tindakan korupsi. Sikap-sikap sederhana bisa ditampilkan saat sedang belajar di dalam kelas. Ganjar mengungkapkan sikap sederhana itu bisa dilakukan dengan tidak bolos sekolah maupun berhenti menyontek saat ujian sekolah berlangsung.
"Kalian hebat, terus semangat jadi agen antikorupsi baik di sekolah, di rumah atau di masyarakat. Mulailah dari hal yang sederhana, jujur, tidak nyontek, tidak mbolos dan lainnya," kata Ganjar.
4. Siswa SMAN 15 Semarang minta izin ortu untuk ikut berantas korupsi
Sementara itu, seorang siswa SMAN 15 Semarang, Fernandi tertarik menjadi agen antikorupsi karena sadar bahwa korupsi harus diberantas sampai akarnya. Melawan korupsi tak bisa serta-merta dilakukan aparat. Tapi mesti melibatkan para pelajar.
"Hari ini saya mau jadi agen antikorupsi karena bisa ikut andil dalam upaya pemberantasan korupsi. Kami bawa stiker ini intinya meminta izin pada orang tua untuk memberantas korupsi. Kami menganggap koruptor jahat, merugikan negara dan masyarakat. Jadi harus diberantas dan dilawan," akunya.
Siswa lain, Rahmandana bilang, "Korupsi itu mengambil hak orang lain yang bukan miliknya, dan itu perbuatan tidak baik yang tidak boleh dilakukan siapapun. Kita sebagai anak muda, bisa ikut mencegah praktik korupsi mulai dari hal sederhana di sekolah atau di rumah."
Baca Juga: PPKM Level 3 Batal, Tetap Ada Pembatasan untuk Masuk Semarang