Gegara Dimakan Rayap, Atap Gedung Lawang Sewu Bakal Dirombak Total

Gedung A dan Gedung B akan diperbaiki tahun 2022

Semarang, IDN Times - Perubahan cuaca ekstrem yang terjadi saban tahun telah mempengaruhi struktur bangunan gedung-gedung tua yang ada di dalam kompleks Lawang Sewu Semarang.

Gedung yang dirancang oleh duet arsitek Belanda Jakob F. Klinkhamer dan BJ Ouendag tersebut diketahui telah mengalami pelapukan yang cukup parah sehingga bakal menjalani proses renovasi secara bertahap. 

Pelapukan yang paling kentara terjadi di dua bangunan masing-masing Gedung A yang menghadap sisi timur dan Gedung B yang agak menyerong ke timur laut. 

1. Atap Gedung B sudah digerogoti rayap dan korosi

Gegara Dimakan Rayap, Atap Gedung Lawang Sewu Bakal Dirombak TotalSelasar Gedung B Lawang Sewu Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Menurut Manajer Historical Building and Museum PT KA Wisata, Trisna Cahyani mengungkapkan pada bagian Gedung B, pihaknya telah menyepakati dengan manajemen KA Wisata guna merombak total seluruh atap bangunan di lantai tiga mulai tahun 2022.

"Ini akan jadi pekerjaan yang sifatnya multiyears karena butuh waktu sampai 2023 untuk menuntaskan perbaikan atap Gedung A dan Gedung B. Untuk Gedung B sendiri perbaikan difokuskan pada atap lantai tiga yang sudah rusak parah. Struktur fondasi atapnya sudah mengalami korosi akibat anomali cuaca yang sangat ekstrem. Ditambah lagi pada penyangga atapnya sudah lapuk karena digerogoti rayap bertahun-tahun lamanya," kata Trisna kepada IDN Times, Sabtu (12/5/2022).

Perlu diketahui bahwa semua fondasi atap lantai tiga Gedung B sejak dibangun pertama kali tahun 1904 terbuat dari balok-balok kayu jati. 

Baca Juga: 50 Turis Ditolak Masuk Lawang Sewu Semarang, Bohongi Petugas

2. Atap Gedung B kini ditutup total

Gegara Dimakan Rayap, Atap Gedung Lawang Sewu Bakal Dirombak TotalAtap Gedung B Lawang Sewu. Dok. IDN Times

Trisna berkata karena mengalami pelapukan yang parah, maka hampir saban bulan pihaknya harus rutin mengecek kerusakan pada tiap sudutnya. Bahkan belakangan pihaknya terpaksa menyangga atap lantai tiga di Gedung B dengan bilah-bilah bambu besar. 

Imbas dari kerusakan tersebut, pihaknya sejak beberapa tahun terakhir menutup total pintu masuk ke lantai tiga. 

"Ya kita takutnya terjadi sesuatu yang buruk kalau banyak orang yang naik ke lantai tiga. Maka kita tutup total sekalian. Dan mulai tahun ini kita sudah dapat kepastian kalau perbaikan menyeluruh akan mulai dilakukan pada atap lantai tiga Gedung B," ungkapnya. 

3. Fondasi kayu atap Gedung B akan diganti baja

Gegara Dimakan Rayap, Atap Gedung Lawang Sewu Bakal Dirombak TotalDok. IDN Times

Trisna mengaku perbaikan bakal dikerjakan dengan membongkar seluruh genteng, usuk kayu dan fondasi penyangga atap lantai tiga. Total panjangnya diperkirakan mencapai lebih dari 500 meter. 

Menurutnya fondasi kayu di lantai tiga akan diganti dengan pilar-pilar lapis baja dengan tetap mempertahankan keaslian pada atap bangunannya. 

Ia bilang perbaikan ini jadi tantangan yang berat mengingat pihaknya diwajibkan mempertahankan 80 persen keaslian gedung sesuai corak dan desain bangunan cagar budaya (BCB). 

"Karena Lawang Sewu kan kategorinya BCB, jadinya kita musti berusaha keras mempertahankan keaslian bangunannya. Hanya boleh mengganti struktur yang benar-benar rusak. Makanya kita sudah menyusun petunjuk teknis dan pekerjaan perbaikannya akan melibatkan ahli cagar budaya, teknisi yang berpengalaman dan para akademisi kampus di Semarang," ungkapnya. 

4. Atap Gedung A juga akan diperbaiki

Gegara Dimakan Rayap, Atap Gedung Lawang Sewu Bakal Dirombak TotalSejumlah wisatawan terlihat menikmati suasana di halaman Gedung A Lawang Sewu Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sedangkan di Gedung A Lawang Sewu, katanya perbaikan juga dikerjakan untuk menambal atap lantai tiga yang bocor. Diakuinya ketika hujan deras, rembesan air hujan kerap muncul terutama di bagian tengah yang dekat dengan ornamen kaca patri. 

"Untuk perbaikan Gedung A dan Gedung B biaya yang dibutuhkan hampir menyentuh triliunan rupiah. Karena memang memperbaiki gedung tua seperti Lawang Sewu kan butuh biaya yang tidak sedikit," terangnya. 

Ia berharap adanya perbaikan pada dua Gedung tersebut bisa menambah kenyamanan bagi wisatawan yang liburan ke Lawang Sewu. Hal ini juga dimanfaatkan untuk memperindah bangunan Lawang Sewu sebagai ikon wisata di Kota Semarang. 

5. Pelancong betah liburan ke Lawang Sewu karena hawanya adem

Gegara Dimakan Rayap, Atap Gedung Lawang Sewu Bakal Dirombak TotalSejumlah pengunjung dicek suhu tubuhnya di pintu masuk Lawang Sewu. Dok pengelola Lawang Sewu Semarang

Sementara itu, seorang wisatawan asal Tegal, Astrid mengaku kerap melancong ke Lawang Sewu karena tempatnya yang gampang dijangkau dan suasananya yang lumayan adem. 

"Kalau ke Lawang Sewu itu yang bikin betah ya karena hawanya adem, gak sumpek jadinya nyaman kalau mau nongkrong lama-lama bareng keluarga," ujar Astrid. 

Baca Juga: Lapuk Terkikis Hujan, Atap Gedung Lawang Sewu Disangga Pakai Bambu

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya