Healthy City Summit Kelar, Wagub Jateng Beberkan Penularan TBC Masih Tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyatakan, angka penularan penyakit tuberculosis (TBC) di wilayahnya selama ini masih tinggi. Menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat Jateng untuk mendeteksi penyakit menular juga sangat rendah sehingga kini dibutuhkan upaya pencegahan yang lebih serius.
"Apalagi TBC sampai saat ini penularannya masih sangat masif dan tingkat kematian cukup tinggi. Bahkan masyarakat juga belum peduli terhadap penyakit menular. Maka dengan adanya acara Summit Kota Sehat 2022 dengan tema Healthy Cities for All, setidaknya bisa dilakukan tindakan untuk mencegah penyakit-penyakit menular, termasuk COVID-9 dan TBC," ungkapnya dalam keterangan yang diterima IDN Times, Kamis (31/3/2022).
1. Tiap daerah diminta aktif cegah kematian ibu dan anak
Ia pun menekankan supaya semua kepala daerah di Jateng turut terlibat aktif meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit.
Terutama giat menjaga kebersihan lingkungan dan menggencarkan program-program pencegahan kematian ibu dan anak.
Baca Juga: Menag Atur Pengeras Suara Masjid, Wagub Jateng: Warga Harus Berembug
2. Gus Yasin pamerkan program Jateng Nginceng Wong Meteng
Editor’s picks
Tindakan pencegahan kematian bayi dan ibu melahirkan juga bisa didorong melalui program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng Melalui program tersebut, perkembangan kesehatan ibu dan janin terus dipantau.
Selain penanganan penyakit, tidak kalah penting yakni menjaga kebersihan lingkungan. Ia turut memuji langkah Pemkot Semarang yang mampu menyulap kawasan Kota Lama yang sebelumnya langganan banjir dan kumuh, saat ini menjadi salah satu tempat wisata unggulan Jawa Tengah.
3. Healthy City Summit harus bisa wujudkan gagasan kota sehat
Lebih lanjut, Gus Yasin mengaku semestinya lewat Healthy City Summit bisa muncul rekomendasi dan gagasan mewujudkan Kota Sehat.
"Bukan hanya dalam mengatasi penyakit menular, tetapi juga pencegahan kematian bayi dan ibu melahirkan, serta lainnya," tegasnya.
Seperti diketahui, konsep kota sehat telah diperkenalkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak tahun 1980-an sebagai pendekatan yang komprehensif untuk menciptakan sebuah wilayah dan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Tidak hanya bertumpu pada pembangunan infrastruktur, melainkan juga pada aspek ekonomi, budaya, sosial, dan kemanusiaan.
Baca Juga: Gondol 3 Lensa dan Drone, Pembunuh Satpam Toko Kamera di Semarang Dibekuk