Jelang HUT RI ke-74, Ini Harapan Pejuang Kemerdekaan untuk Anak Muda 

Millennial harus meneruskan perjuangannya

Semarang, IDN Times- Masyarakat Indonesia akan merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74, pada 17 Agustus 2019 mendatang. Tak terkecuali bagi para legiun veteran yang dulu ikut terlibat mengusir para penjajah dari Bumi Nusantara.

Di Semarang, sejumlah pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam organisasi Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) menaruh harapan besar bagi bangsa Indonesia. 

Yuk, dengarkan harapan pahlawan kita ini!

1. Ketua Legiun Veteran: Millennial tidak boleh pantang menyerah

Jelang HUT RI ke-74, Ini Harapan Pejuang Kemerdekaan untuk Anak Muda IDN Times/Fariz Fardianto

Ketua LVRI Semarang, Herman Josep Soedjani mengatakan, jasa para pejuang harus mampu diteruskan oleh generasi muda dengan berbagai cara. Wujud adalah dengan menanamkan sikap rela berkorban bagi tumpah darah Indonesia, yaitu melalui kegiatan yang bisa dilakukan sesuai keadaan saat ini

"Kita berharap perjuangan yang sudah dilakukan saat mengusir tentara kolonial, harus diresapi oleh generasi muda yang hidup di era sekarang. Bisa dengan meneguhkan semangat rela berkorban bagi bangsa, memperkuat jiwa nasionalisme dan tidak pantang menyerah terhadap keadaan yang sedang membelit bangsa ini," kata Soedjani, saat ditemui IDN Times, di ruang kerjanya, lantai enam Gedung Juang 45, Jalan Pemuda Semarang, Rabu (14/8).

Baca Juga: Jokowi dan Iriana Kompak Membatik Jelang HUT RI ke-74

2. Generasi millennial diminta kobarkan semangat rela berkorban untuk bangsa

Jelang HUT RI ke-74, Ini Harapan Pejuang Kemerdekaan untuk Anak Muda (Ilustrasi) unsplash.com/DuyPham

Generasi muda, terangnya harus bisa meneladani semangat rela berkorban dengan ikut mendukung pembangunan nasional ke arah yang positif. Perjuangan di era masa kini bisa dipadukan dengan nilai-nilai keterbukaan menerima informasi sambil memperjuangkan nilai-nilai anti korupsi, anti narkoba dan anti terorisme.

"Ini artinya yang muda-muda harus ikut terlibat memperbaiki perilaku dengan nilai moral yang tinggi," ujarnya lagi.

Baca Juga: Inspirasi Malala, Pejuang Wanita yang Ulang Tahunnya Dirayakan Sedunia

3. Beberapa legiun veteran mengalami hidup pas-pasan

Jelang HUT RI ke-74, Ini Harapan Pejuang Kemerdekaan untuk Anak Muda Wikimedia.org

Lebih jauh, ia mengungkapkan saat ini terdapat 296 legiun veteran yang tinggal di Semarang. Mereka terbagi dalam lima kelompok. Antara lain, veteran perang kemerdekaan, veteran pembela kemerdekaan saat perang Trikora, veteran pembela kemerdekaan masa perang Dwikora, veteran pembela peperangan Seroja di Timor Timur (sekarang bernama Timor Leste) dan veteran perdamaian yang menjadi utusan PBB.

"Untuk jumlah veteran perang kemerdekaan saat ini cuma tersisa 30 orang. Tapi kondisinya sendiri sekarang kebanyakan numpang di rumah anaknya, ada juga yang kita temukan hidupnya pas-pasan dan nelangsa. Dari 296 veteran di Semarang. Ada pula yang sudah meninggal karena faktor usia. Kan usianya rata-rata 90 tahun keatas," terangnya.

Baca Juga: Pejuang Perempuan Ini Masih Jarang Diketahui Publik, Belum Kenal Kan?

4. Jasa para pejuang patut dihormati menjadi bagian dari terbentuknya NKRI

Jelang HUT RI ke-74, Ini Harapan Pejuang Kemerdekaan untuk Anak Muda en.wikipedia.org/J. H. Colton

Sementara itu mengenai masalah tunjangan dana pensiun yang diberikan oleh pemerintah kepada veteran pejuang dinilai telah cukup membantu menghidupi para veteran perang.

Saat ini pemerintah memberikan dana pensiun sebesar Rp750 ribu untuk tiap orang per bulan, ditambah tunjangan Rp750 ribu per orang.

Menurut Soedjani, hal itu sudah cukup untuk membantu menghidupi para anggotanya. Ia menyebut bahwa para legiun veteran merupakan aset bangsa dan negara. Karena mereka andil membela kehormatan bangsa Indonesia di masa kemerdekaan. 

"Karena dunia waktu itu tidak serta merta mengakui keberadaaan Indonesia. Mengingat Irian barat belum diserahkan oleh Belanda, makanya banyak perang dimana-mana. Kita ikut jadi laskar pejuang dengan bertempur mati-matian dengan semangat juang tinggi. Prinsipnya lebih baik mati daripada dijajah. Sehingga jasa para pejuang yang gugur harus dihormati dan dihargai sebagai bagian dari terbentuknya NKRI," jelasnya.

Baca Juga: Panutan! Deretan Jurnalis dan Penulis yang Jadi Pahlawan Nasional

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya