Khawatir Tak Lolos Ambang Batas Parlemen, Ini Strategi PPP

PPP juga bersiap menggelar muktamar

Semarang, IDN Times - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berniat untuk kembali menjadi partai kader. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ambang batas parlemen yang berpotensi dinaikan jadi 5 persen saat Pemilu 2024 nanti.

Niatan tersebut muncul tatkala seluruh kader partai Ka'bah tersebut menggelar pertemuan menjelang Muktamar DPP PPP.

1. Kaderisasi jadi kekuatan utama bagi parpol Islam

Khawatir Tak Lolos Ambang Batas Parlemen, Ini Strategi PPPIstimewa

Ketua DPW PPP Jawa Tengah, Masrukan Syamsurie mengungkapkan partainya yang dilahirkan saat pergolakan politik di awal rezim Orde Baru, dikenal sebagai simbol kekuatan politik umat Islam. 

Ia menganggap kaderisasi merupakan kekuatan utama bagi partai Islam sehingga bisa memperkuat basis massa di tiap daerah.

"Disinilah kekuatan partai kader karena setiap kader partai Islam punya militansi yang tinggi. Nah, untuk kondisi sekarang tingkat militansinya yang dibutuhkan tidak bisa sama persis dengan zaman dulu. Kalau dulu biaya berpartai ditanggung masing-masing kader. Sekarang cenderungnya jadi tanggung jawab partai," ujar Masrukan kepada IDN Times, Selasa (5/11).

Baca Juga: Reaksi PPP Jateng Terkait Penunjukan Fachrul Razi Sebagai Menag

2. PPP bakal menata ulang kebijakan internal partainya

Khawatir Tak Lolos Ambang Batas Parlemen, Ini Strategi PPPANTARA FOTO/Jafkhairi

Pihaknya menekankan perbedaan kultur diatas menjadi persoalan bagi partainya karena harus menata ulang kebijakan internal partainya sekaligus memperkuat komunikasi lagi dengan para konstituennya.

"Dan tuntutan kembali menjadi partai kader ini semata-mata deki menyelamatkan PPP dari ambang batas parlemen pada pemilu 2024. Karena sangat mungkin ambang batasnya naik di atas 5 persen," akunya.

Baca Juga: Pilkada 2020, PPP Pasang Lima Kader di Daerah Ini Untuk Raup Suara

3. Kader PPP ingin dapatkan figur ketum 'berdarah hijau'

Khawatir Tak Lolos Ambang Batas Parlemen, Ini Strategi PPPIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Lebih jauh, ia menuturkan partainya juga sedang menyiapkan Mukernas yang bakal digelar Desember 2019 nanti. Untuk ajang Muktamarnya kemungkinan digelar pada awal 2020.

Upaya yang dilakukan saat ini  yakni menggodok sejumlah nama figur yang dinilai layak menduduki jabatan sebagai ketua umum. 

Masrukan menegaskan figur yang ideal memimpin PPP yaitu seseorang yang terbukti konsisten dalam memperjuangkan eksistensi PPP dan senang bersilaturahmi dengan para tokoh politik dan kalangan ulama.

"Tentunya figur ketum mestinya yang 'berdarah hijau' alias kader tulen PPP. Ini jadi syarat mutlak mengingat kita akan kembali menjadi basis partai kader Islam. Pemikiran ini hasil dari FGD DPW PPP Jateng dalam rangka menyambut Muktamar ke depan," tandasnya.

Baca Juga: PPP Minta Legislator Berkasus Narkoba Mengundurkan Diri  

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya