Libur Sekolah, Kasus COVID-19 Jateng Naik, Dinkes Ajak Warga Ikut Booster

Waspada! Kasus COVID-19 di Kota Semarang meningkat

Semarang, IDN Times - Musim libur sekolah yang berlangsung selama dua minggu terakhir rupanya telah memicu lonjakan kasus penularan COVID-19 di Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyatakan, sampai tanggal 7 Juli 2022, ada peningkatan 54 kasus COVID-19. 

Informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng menyebutkan, kasus aktif COVID-19 yang dihitung pada 7 Juli 2022 sampai jam 12.00 WIB, terdapat total kasus virus corona mencapai 773.715 kasus. 

Lalu, kasus aktif COVID-19 berjumlah 197 kasus. Kemudian jumlah pasien COVID-19 yang mendapat perawatan sebanyak 78, pasien yang diisolasi ada 119 orang. Disebutkan Dinkes bahwa kasus sembuh ada sebanyak 729.345 kasus dan kasus meninggal mencapai 44.173 kasus. 

1. Peningkatan kasus COVID-19 terbanyak di Semarang

Libur Sekolah, Kasus COVID-19 Jateng Naik, Dinkes Ajak Warga Ikut BoosterTugu Muda. (instagram.com/meltoy.photo)

Yunita menyampaikan, para pasien COVID-19 saat ini terinfeksi virus Omicron dari hasil Whole Genome Sequencing (WGS) yang diperiksa di Labkesda Jateng. Namun sejauh ini belum ada warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari varian virus BA4 dan BA5. 

"Kalau varian BA4 dan BA5 belum ditemukan di sini. Cuman kalau dari WGS yang dikeluarkan Labkesda Jateng, warga tertular dari varian Omicron. Sisa Delta juga ada, tapi keganasannya tidak seperti dulu. Karena varian Delta sudah bermutasi. Jadinya yang kena gak ada yang bergejala berat," katanya. 

Baca Juga: Capaian Program Pengungkapan Sukarela PPh di Jateng Rp1,83 Triliun

2. Penularan COVID-19 juga dibawa oleh pendatang

Libur Sekolah, Kasus COVID-19 Jateng Naik, Dinkes Ajak Warga Ikut BoosterIlustrasi (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Dengan adanya tren kenaikan, Yunita bilang kasus aktif COVID-19 yang patut menjadi perhatian yakni di Kota Semarang dan Kota Solo. 

Menurutnya, peningkatan kasus COVID-19 belakangan ini disebabkan adanya pelonggaran aturan protokol kesehatan selama musim libur sekolah. 

"Sebetulnya tidak selalu konsisten naik. Tapi situasi saat ini sangat kita waspadai. Terutama untuk kota Semarang, Sukoharjo, dan Solo yang mana lonjakan kasusnya kelihatan lumayan banyak. Rata-rata pasien COVID-19 ada yang diisolasi di rumah sakit. Tapi ada kasus yang muncul karena ada pendatang ikut swab dan hasilnya positif," jelasnya. 

3. Warga Thailand dan Jakarta juga bawa virus ke Jateng

Libur Sekolah, Kasus COVID-19 Jateng Naik, Dinkes Ajak Warga Ikut Boosterilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Yunita menyampaikan, naiknya kasus COVID-19 juga dipengaruhi adanya transmisi penularan yang dibawa para wisatawan asal Jakarta dan luar negeri yang sedang berlibur ke Jawa Tengah. Belakangan, ia juga menemukan penularan COVID-19 yang dibawa warga Thailand yang datang ke Jawa Tengah. 

"Ada juga pelaku perjalanan yang datang menghadiri acara di Semarang, sekalian stay liburan lalu merasa bergejala dan di-swab hasilnya positif COVID-19. Kalau yang isolasi di rumah biasanya cuma lima hari. Yang diisolasi di rumah sakit tergantung apakah ada komorbidnya atau gak. Umumnya swab-nya akan diulangi terus sampai dinyatakan sembuh," ujar Yunita. 

Di Semarang, para pasien COVID-19 kini dirawat intensif di RSUD KRMT Wongsonegoro dan RS Primaya Kedungmundu. 

"Pengaruhnya karena ada libur sekolah, ada orang-orang yang piknik dan dan efek pelonggaran aturan prokes. Sehingga transmisi antara daerah masuk ke Jateng. Khususnya dibawa oleh pelaku perjalanan asal Jakarta serta beberapa dari luar negeri salah satunya Thailand," paparnya. 

4. Warga disarankan pakai masker lagi

Libur Sekolah, Kasus COVID-19 Jateng Naik, Dinkes Ajak Warga Ikut BoosterIlustrasi warga menggunakan masker. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Untuk menyikapi lonjakan kasus COVID-19 selama libur sekolah, ia menyarankan supaya masyarakat kembali mematuhi standar protokol kesehatan. Ia mengimbau warga tetap memakai masker yang bertanggung jawab. 

Selanjutnya yang terpenting warga dan wisatawan harus mengikuti vaksinasi booster.

"Karena yang kena banyak yang belum booster. Kan pemerintah sudah berikan kesempatan lha mbok yo dimanfaatkan. Karena kalau  tidak vaksin imunnya tidak akan stabil. Yang bahaya kan lansia dan komorbid. Makanya jangan lengah jangan kendor," terangnya. 

Baca Juga: Dinkes Jateng Ungkap Omicron BA.4 dan BA.5 Cepat Menular ke Lansia dan Komorbid

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya