Menguak hitung-hitungan Jawa saat Memetik 12 Daun Tembakau yang Dipanen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Temanggung, IDN Times - Orang Jawa selalu mempunyai filosofi yang beragam. Dan di setiap filosofi di dalamnya ada hitung-hitungan yang memiliki pakemnya sendiri.
Salah satu hitung-hitungan Jawa yang sering dipakai ketika para petani tembakau sedang menggelar masa panen. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo rupanya juga mempelajari makna di balik hitung-hitungan Jawa tersebut.
1. Ada 12 daun yang dipetik dihitung sesuai weton Jawa
Ketika mengikuti acara panen tembakau di Desa Giripurno, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa (9/8/2022), Ganjar tertarik mendalami ilmu memetik 12 daun tembakau.
Bagi warga Desa Giripurno, 12 daun yang dipetik harus tepat pas weton Pahing.
"Selalu saja acaranya seperti itu. Tadi 12 daun yang dipetik. Ada hitungannya karena Selasa Pahing, jadi 12. Selasa itu jumlahnya tiga, Pahing itu sembilan. Itu hitung-hitungannya maka jumlahnya 12," akunya.
2. Ganjar menganggap simbol kepercayaan warga Giripurno menarik
Ganjar berkata, hitung-hitungan Jawa yang dipakai warga Giripurno ini sangat unik. Ada simbol kepercayaan dan makna tertentu yang diyakini oleh warga lokal.
"Maka kepercayaan yang ada di masyarakat dijadikan simbol-simbol. Ada kan filosofi dari seluruh apa pun yang ada di desa. Menarik, bukan," tambahnya.
3. Penyuluh memerintahkan dampingi petani tembakau Temanggung
Editor’s picks
Ganjar berujar,m hitung-hitungan 12 daun tadi dipakai warga Giripurno tepat saat perayaan wiwitan tembakau. Meski digelar saban tahun tapi selalu saja membuat Anda tertarik untuk datang ke lokasi acaranya.
Ganjar juga meminta penyuluh pertanian untuk mendampingi para petani. Pendampingan ini sebenarnya dilakukan sejak awal sampai selesai panen. Ia yakin para petani tembakau sudah paham dalam tembakau sehingga tahu bagaimana menjaga kualitas tembakau.
"Kalau kualitas bisa dijaga, harganya akan bagus. Nanti saya akan bertemu dengan para grader dengan pabrikan agar sama-sama membuat simbiosis mutualisme sehingga petaninya menanam hasilnya bagus, pabrikannya membeli, semua senang, semua senang. Ini perlu dirawat, komunikasi," kata Ganjar .
4. Ganjar minta pabrikan tentukan harga ideal
Ketika masa penen tembakau sudah tiba misalnya, masalah yang muncul selalu harga yang dipatok oleh pabrikan. Maka dari itu, Ganjar menyarankan agar pabrik atau pembeli menganggap memberikan harga yang ideal.
"Tentu semua berdoa agar hasil panennya bagus. Biasanya menjadi masalah berapa harga yang akan diberikan oleh pabrikan. Maka sebenarnya jika hari ini saya datang ke sini biasanya diikuti dengan pesan agar pabrikan bisa membeli harga yang bagus," jelas.
5. Panen tembakau mulai Agustus--September 2022
Waripto, seorang petani tembakau Desa Giripurno mengatakan panen tembakau berlangsung bulan Agustus sampai September 2022. Sejauh ini ia melihat tanaman tembakau tahun ini lebih baik.
"Tanaman tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Harapannya bisa laku mahal, kalau pesan Pak Ganjar tadi harganya stabil. (Kalau harga bagus) ya senang tapi yang penting agar tidak rugi itu saja," ujar anggota Kelompok Petani Tembakau Ngudi Rahayu tersebut.
Baca Juga: Emak-Emak Jawa Tengah Dukung Ganjar-Sandiaga Jadi Capres-Cawapres 2024