Merasa Dicurangi, Pelantikan Pemuda Pancasila Berakhir Ricuh

Dua orang saling baku hantam

Semarang, IDN Times- Proses pelantikan pengurus ormas Pemuda Pancasila diwarnai kericuhan, pada Sabtu petang (24/8). Dari pantauan IDN Times, kericuhan terjadi saat pelantikan memasuki gladi resik yang di gelar di Gedung Juang 45, Jalan Pemuda, Semarang, sekitar pukul 20.00 WIB.

1. Dihadiri ratusan anggota Pemuda Pancasila

Merasa Dicurangi, Pelantikan Pemuda Pancasila Berakhir RicuhIDN Times/Fariz Fardianto

Saat itu, mula-mula ada puluhan bahkan ratusan anggota Pemuda Pancasila yang memasuki ruangan pelantikan di lantai satu.

Namun, saat gladi resik berlangsung mereka memanggil sejumlah nama pengurus. Tiba-tiba beberapa anggota tersulut emosi. 

Baca Juga: Disebut Lukai Mahasiswa Papua, FPI dan Pemuda Pancasila Datangi KontraS

2. Awalnya dua orang terlibat cekcok

Merasa Dicurangi, Pelantikan Pemuda Pancasila Berakhir RicuhIDN Times/Fadli Syahputra

Ketua MPC PP Kota Semarang, Joko Santoso terlibat cekcok di dekat panggung dengan Ketua PAC Semarang Timur versi Rapat Pemilihan Pengurus (RPP) 2019, Siswanto. 

Tanpa tahu siapa yang memulai, mendadak beberapa kursi deretan terdepan saling dilempar oleh anggota ormas berbaju loreng-loreng oranye tersebut.

3. Korban akan laporkan kasusnya ke polisi

Merasa Dicurangi, Pelantikan Pemuda Pancasila Berakhir RicuhIDN Times/Sunariyah

Suasana semakin gaduh, Siswanto dan Wawan yang merupakan kader PAC PP Semarang Tengah terlibat saling pukul. 

Ditemui terpisah, salah satu saksi mata, Andre Budiyanto, mengaku kericuhan terjadi karena adanya pergantian pengurus anak cabang diganti sepihak oleh elite Pemuda Pancasila Kota Semarang.

"Pelantikan PAC sudah ada, dokumentasi dan berkas-berkas juga ada, tapi SK (Surat Keputusan) belum ada. Nah dalam acara malam ini Pak Siswanto dan PAC terpilih dapat undangan, tapi tiba-tiba pas sudah datang malah diusir sama Pak Joko dianggap memperkeruh suasana," terangnya saat dikonfirmasi, Minggu (25/8). 

Terlebih lagi, karena merasa dicurangi, ia menganggap pelantikan ormasnya menyalahi AD/ART.

Termasuk acara pelantikan 16 kecamatan yang sudah melanggar, karena banyak hasil RPP PAC, yang dilantik serempak sekarang justru personelnya beda," akunya. Ia menjelaskan apa yang dilakukan pengurus Pemuda Pancasila Kota Semarang tidak sah karena melanggar aturan. Lebih lanjut Andre menyatakan bahwa masalah ini akan dilaporkan ke Kepolisian. 

Sedangkan, Ketua MPW PP Jateng, Bambang Eko Purnomo, menyampaikan ada sejumlah kelemahan di ormasnya. Tapi ia mengklaim kalau sudah duduk sebagai pemimpin ada sesuatu yang harus dipilih.

"Satu untuk kebesaran organisasi atau untuk kepentingan pribadi, maka harus dipilih untuk kebesaran organisasi. Ketika ada sesuatu yang salah, terus dijerumuskan, bukan malah dibetulkan, sampai kapan PP seterusnya begitu, kalau tidak suka di geser, itu bukan pembelajaran yang baik," kata Eko.

Baca Juga: Tanggapi Tragedi Asrama Papua, FPI dan Pemuda Pancasila Turun ke Jalan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya