Para Dokter Puskesmas Semarang Mulai Dibekali Penanganan Hepatitis Akut

Sejumlah puskesmas di Semarang tingkatkan kewaspadaan

Semarang, IDN Times - Sejumlah dokter umum yang bekerja di puskemas-puskesmas Kota Semarang mulai mendapat pembekalan untuk penanganan penyakit hepatitis akut. Proses penanganannya difokuskan di poliklinik anak dan poliklinik umum sebagai upaya antisipasi jika ada anak-anak usia di bawah 19 tahun yang mengalami gejala penyakit hepatitis akut

1. Tiga Dokter umum fokus bantu penanganan hepatitis akut

Para Dokter Puskesmas Semarang Mulai Dibekali Penanganan Hepatitis Akutilustrasi berobat ke dokter (pexels.com/cottonbro)

Kepala Puskesmas Miroto Semarang, dr Din Hasanah mengaku, sebanyak tiga dokter umum saat ini diarahkan untuk membantu penanganan hepatitis akut di puskesmasnya. 

"Sesuai arahan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) kemarin, kan kita ada panduan untuk skrining dan apa saja yang perlu diperhatikan. Karena di (puskesmas) Miroto ada tiga dokter umum, maka mereka sudah diinfokan untuk membantu pelayanan di poliklinik KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan poliklinik umum. Mereka sudah dibekali form panduan mengingat penyakit hepatitis varian baru ini kan dikhawatirkan lebih banyak menular ke anak-anak. Sebab itulah layanan di poliklinik perlu kita maksimalkan," ujar Din kepada IDN Times, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga: 420 Dokter Anak Dikerahkan Lacak Gejala Hepatitis Akut di Jateng

2. Puskesmas Miroto mulai edukasi masyarakat

Para Dokter Puskesmas Semarang Mulai Dibekali Penanganan Hepatitis AkutSejumlah pasien mengantre die Puskesmas Miroto dengan memakai protokol kesehatan. IDN Times/Fariz Fardianto

Lebih jauh, Din menyebut, petugas medis di Puskesmas Miroto mulai intensif menyosialisasikan bahaya hepatitis akut sekaligus mengeluarkan imbauan dan edukasi menyeluruh bagi warga di ratusan RT (rukun tetangga) dan RW (rukun warga) Kelurahan Miroto. 

Diakuinya, dengan adanya hepatitis akut, patut diwaspadai lantaran penyebabnya yang misterius termasuk seperti apa saja penanganan yang mesti dilakukan. Meski demiikian, Din menegaskan, sejauh ini di Kelurahan Miroto belum ditemukan warga dengan gejala mengarah pada hepatitis akut. 

"Imbauan-imbauan ditambah edukasi sudah disebarluaskan kepada masyarakat. Dan bagi kami sih kalau ada hal-hal yang baru ya perlu diwaspadai. Salah satunya kami telah memegang petunjuk teknis dari Dinkes Kota Semarang," terangnya. 

3. Petugas Puskesmas Miroto mulai blusukan ke sekolahan

Para Dokter Puskesmas Semarang Mulai Dibekali Penanganan Hepatitis AkutIlustrasi (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Mulai Selasa kemarin petugasnya pun mulai bergerak ke SD dan TK guna mengedukasi para siswa supaya meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Petugas Puskesmas Miroto turut melibatkan para guru agar tetap waspada terhadap penularan penyakit tersebut. 

"Kita ada program pemeriksaan rutin yang diselipi dengan sosialisasi penanganan hepatitis anak. Itu kita lakukan ke seluruh guru dan siswa SD dan TK. Termasuk waspada secara umum. Itu sudah dimulai sejak Selasa (10/5/2022) kemarin," urainya. 

Tak cuma itu saja, petugasnya juga diklaim untuk standby memberikan pertolongan pertama kalau ada anak-anak yang terinfeksi hepatitis akut. Penanganan lanjutan dilakukan dengan merujuk si anak ke rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang memadai. 

"Kita sebagai pelayanan dasar selama masih bisa menangani ya diberi pertolongan langsung. Tapi seandainya gejala klinisnya luar kompetensi jalan satu-satunya dengan dirujuk ke layanan lebih tinggi. Jadinya kita sekarang waspada dan kita rutin lakukan skrining untuk mendeteksi gejala yang mengarah ke sana," terangnya. 

4. Puskesmas Karangayu juga siaga hadapi hepatitis akut

Para Dokter Puskesmas Semarang Mulai Dibekali Penanganan Hepatitis AkutIlustrasi pelayanan di Puskesmas. IDN Times/istimewa

Terpisah, Kepala Puskesmas Karangayu, dr Budi Mulyono berkata kepada IDN Times jika petugas medisnya sejauh ini telah disiagakan sehingga manakala muncul penyakit tersebut, tindakan yang cepat bisa dilakukan. 

Walau demikian, dirinya masih menunggu arahan secara resmi dari Dinkes Kota Semarang untuk bergerak mendeteksi gejala klinis untuk hepatitis akut.

"Petunjuk yang resmi dari dinas kan kita belum dapat. Kita juga belum diarahkan apa pun oleh dinas. Ya kita tunggu dululah sambil mengamati kondisi sekitar wilayah Karangayu," ungkapnya. 

5. Dinkes Kota Semarang bantah hepatitis akut akibat vaksin AstraZeneca

Para Dokter Puskesmas Semarang Mulai Dibekali Penanganan Hepatitis Akutilustrasi vaksin AstraZeneca (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam menampik anggapan bahwa hepatitis akut kini muncul di sejumlah daerah merupakan dampak dari penyuntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Musababnya, ia mengatakan bahan dasar vaksin sendiri berbeda dengan virus hepatitis.

"Karena yang beredar di beberapa media sosial itu disampaikan ada berkaitan dengan vaksinasi anak AstraZeneca dan di sini saya sampaikan juga bahwa yang menjadi bahan pembuatan Astrazeneca ini beda dengan penyebab virus hepatitis akut mesterius ini," paparnya. 

6. Hepatitis akut menyerang sistem pencernaan

Para Dokter Puskesmas Semarang Mulai Dibekali Penanganan Hepatitis AkutInstagram

Ia bilang, untuk rekombinan yang ada di vaksin AstraZeneca memiliki tipe yang berbeda dengan hepatitis akut. Sehingga, virus yang menyerang juga berbeda.

Hakam menyebutkan, hepatitis akut cenderung menyerang sistem pencernaan sehingga mengakibatkan penderitanya mengalami penyakit kuning.

"Tapi yang di hepatitis akut ini adalah tipe 41. Dimana gejalanya di sistem pencernaan ada mual, muntah, demam kadang-kadang kemudian sampai timbul mata kuning itu sudah harus diwaspadai," tegasnya. 

Baca Juga: Kondisi Pasien Diduga Hepatitis Akut Misterius Kejang Sampai Pingsan

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya