Para Guru PAUD Diminta Hasilkan Riset untuk Hadapi Era Millennial

Agar dapat menginspirasi daerah lainnya

Semarang, IDN Times - Para guru PAUD sudah saatnya menghasilkan sebuah karya riset agar bisa dipraktikkan untuk memajukan pendidikan anak usia dini di era millennial.

Dengan begitu, setiap guru mampu menginspirasi berbagai pihak di daerah untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul.

Hal tersebut ditekankan oleh Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) Jawa Tengah, Djajeng Baskoro, dalam keterangan resmi yang didapat IDN Times, Rabu (4/12).

 

1. Ada beberapa guru PAUD yang kemampuannya sudah teruji secara saintifik

Para Guru PAUD Diminta Hasilkan Riset untuk Hadapi Era MillennialIDN Times/Aji

Ia bilang saat ini ada beberapa guru PAUD di Kudus yang patut dicontoh lantaran bisa membentuk komunitas guru untuk sebuah pembelajar yang terbaik. 

"Kemampuan mereka telah teruji untuk berfikir secara saintifik dan menghasilkan karya riset praktik yang dapat menjawab kebutuhan pendidikan di masa yang akan datang. Kami mendorong agar inisatif tersebut makin berkembang, menjadi teladan dan menginspirasi berbagai pihak dan daerah dalam mendidik SDM Indonesia yang unggul," ujar Djajeng.

Baca Juga: Nadiem Makarim Sebut Calistung Bukan Hal Terpenting pada Jenjang PAUD

2. Kehidupan anak harus diisi dengan pembelajaran berbasis bermain

Para Guru PAUD Diminta Hasilkan Riset untuk Hadapi Era MillennialPAUD yang jadi tempat penitipan Yusuf di Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Sedangkan, Ketua Panitia Konferensi PAUD, Wening Damayanti mengatakan bahwa masa-masa di PAUD merupakan tahapan yang penting dalam kehidupan anak yang mestinya diisi dengan proses pembelajaran berbasis bermain. 

3. Upaya yang bisa dilakukan dengan kolaborasi, menemukan kreativitas dan cinta belajar

Para Guru PAUD Diminta Hasilkan Riset untuk Hadapi Era MillennialIDN TImes/Rangga Erfizal

Ia menerangkan, konsep bermain dan belajar yang seharusnya membentuk murid PAUD. Salah satunya mengenalkan cara berkolaborasi, cara menemukan kreativitas, kemudian menjadi cinta sekolah dan cinta belajar. 

"Bukan soal cepat berhitung, cepat menulis, atau cepat membaca. Maka dari itu, kami beri kesempatan bagi lebih dari 200 pendidik PAUD termasuk di Kudus untuk belajar serta melihat praktik-praktik yang telah kami mulai untuk menjawab tantangan PAUD saat ini. Mereka juga kami ajak untuk berpikir kritis dalam mencari solusi atas tantangan-tantangan yang ada dalam proses pengembangan SDM berkualitas di lembaga masing-masing," tandasnya.

Baca Juga: Kisah Michelle Sianipar, Keyboardist Band yang Aktif Mengajar PAUD 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya