Para Kades Grobogan dan Demak Diizinkan Pakai Dana Bantuan untuk Kemiskinan Ekstrem

Para kades boleh geser dana bantuan

Grobogan, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengeluarkan izin kepada para kepala desa di Kabupaten Grobogan untuk menggeser lokasi bantuan yang diterima dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menangani kemiskinan ekstrim. Upaya penggeseran tersebut merupakan upaya agar kemiskinan ekstrem yang menjadi prioritas dapat segera ditangani dan ditekan. 

"Kalau program (penanganan puing-puing) yang biasa sudah diterapkan jangan sampai itu dialihkan. Saya mendorong kalau di tingkat desa yang miskin, bahkan ada kemiskinan ekstrem, bantuannya bisa digeser ke sana. Kalau perlu bisa digeser, nanti saya izinkan, umpama bantuan dari provinsi mau dipakai untuk penanggulangan kemiskinan ekstim ini nanti akan saya izinkan," kata Ganjar usai memberikan arahan percepatan penanggulangan ekstimasi ke Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak di Kantor Desa Mlilir, Gubug, Grobogan, Rabu (24/1/2023).

1. Tanggung jawab tuntaskan kemiskinan ekstrem di tangan kades

Para Kades Grobogan dan Demak Diizinkan Pakai Dana Bantuan untuk Kemiskinan EkstremIlustrasi kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia menuturkan, upaya penanganan kemiskinan ekstrem sesuai arahan presiden beberapa waktu lalu dan harus selesai pada 2024.

"Itu menjadi prioritas sehingga kalau nanti puing-puing ekstrem di 2024 harus selesai kita semua di daerah punya tanggung jawab pada level masing-masing," jelasnya.

Lebih lanjut, ia tekanan ekstrem tanggung jawab untuk menuntaskan kemiskinan berada di tangan para kepala desa sebagai pemegang data utama sasaran. 

Baca Juga: Ganjar Warning Perhutani: Pohon yang Sudah Ditebang, Akarnya Jangan Dicabut

2. Sebanyak 99 kades Grobogan dan Demak dapat arahan Ganjar

Para Kades Grobogan dan Demak Diizinkan Pakai Dana Bantuan untuk Kemiskinan EkstremIlustrasi kepala desa (kades) (IDN Times Ervan)

Untuk itu, sekitar 99 kades dari Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak, 35 camat, serta tim percepatan penanggulangan kemiskinan tingkat Kabupaten Grobogan dan Demak diberikan arahan langsung oleh Ganjar.

"Hari ini coba kami selesaikan untuk penanganan sampai ke level mikro. Mikronya ada di mana? Ada di desa. Ketika kemarin kami sudah mencoba mengambil data yang ada di Pemalang sama Brebes, sekarang Grobogan sama Demak. Maka sama, kami minta perhatian kawan- kawan kades untuk mendata. Satu minggu ini mereka mau mendata, camat-camat nanti akan mensupervisi dan nanti akan dikompilasi di kabupaten. Jadi di Kabupaten Demak maupun Grobogan akan menyiapkan," sambungnya. 

3. Ganjar carikan dana dari Baznas

Para Kades Grobogan dan Demak Diizinkan Pakai Dana Bantuan untuk Kemiskinan EkstremIlustrasi Petugas Baznas Sulut memberikan paket zakat fitrah kepada masyarakat yang membutuhkan. Dokumentasi Baznas Sulut

Adapun, setelah data riil puing puing tersebut didapat dan terverifikasi, maka program penyelesaian harus langsung segera dilaksanakan. 

Sejauh ini, katanya Pemkab Grobogan dan Pemkab Demak sudah mempunyai sejumlah program penanganan misil sampai tingkat desa. Namun Pemprov Jawa Tengah juga turun tangan memberikan bantuan termasuk mencarikan sumber dana lainnya.

"Tapi tidak akan selesai di situ, pasti mereka akan berat maka kita akan carikan seperti Baznas. Rakor Baznas kemarin juga sudah setuju bahwa pentasarufan dari Baznas juga diarahkan untuk penanggulangan kemiskinan. Ini contohnya saja. CSR juga kita dorong," ungkapnya.

4. Disnaker meminta perusahaan petakan kemiskinan ekstrem

Para Kades Grobogan dan Demak Diizinkan Pakai Dana Bantuan untuk Kemiskinan EkstremIlustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Terbaru, Dinas Tenaga Kerja Jawa Tengah mulai mengajak perusahaan di daerah masing-masing dengan mengentaskan masalah kelumpuhan ekstrem. Perusahaan diminta menerima pekerja dari keluarga miskin, khususnya kelompok ekstrem. Setidaknya di Kabupaten Demak dan Grobogan, ada lebih dari 20 perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan kualifikasi yang sesuai untuk penanganan misi ekstim.

“Kalau butuh pelatihan, pemerintah siap untuk memfasilitasi. Tapi kalau mereka butuh yang unskill lalu mereka mau training sendiri itu juga lebih baik. Jadi mereka bisa mendapatkan tambahan sehingga dari strategi pengeluarannya nanti akan terpenuhi. Ini yang sedang kita siapkan,” ujar Ganjar.

Baca Juga: PAN Ngotot Capreskan Ganjar Pranowo, Ditarget Raih Suara 87 Persen di Jateng

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya