Pasokan Seret, Harga Ikan di Tambaklorok Meroket

Ombak Laut Jawa masih cukup tinggi

Semarang, IDN Times - Fenomena gelombang tinggi yang melanda perairan Laut Jawa telah memicu lonjakan harga ikan di sejumlah pasar tradisional. Di Pasar Ikan Tambaklorok, Kecamatan Semarang Utara misalnya, harga ikan mulai merangkak naik pasca perayaan Idulfitri 1440 Hijriyah kemarin.

1. Lonjakan harga ikan sampai 20 persen dari kondisi normal

Pasokan Seret, Harga Ikan di Tambaklorok MeroketIDN Times/Fariz Fardianto

Dari pantauan IDN Times di Pasar Tambaklorok, kenaikan harga hampir terjadi di semua jenis ikan laut. Lonjakan harganya rata-rata berkisar 20 persen dari kondisi normal.

Harga ikan kerapu saat ini sudah mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Kemudian harga kepiting melonjak hingga Rp 100 ribu per kilogram, rajungan dibanderol Rp 50 ribu per kilogram, harga ikan belanak Rp 35 ribu per kilogram serta ikan kakap seharga Rp 35 ribu per kilogram.

"Harganya sudah naik semua sejak Lebaran kemarin. Karena barangnya memang enggak ada," ungkap Maesaroh, seorang pedagang ikan laut di Pasar Tambaklorok kepada IDN Times, Selasa (26/6).

Baca Juga: Libur Lebaran Harga Ikan Laut di Pantai Depok Melonjak Tajam

2. Pasokan ikan segar dari nelayan mulai langka

Pasokan Seret, Harga Ikan di Tambaklorok MeroketIDN Times/Fariz Fardianto

Ia menyatakan pasokan ikan saat ini menipis karena banyak nelayan yang menganggur. Kondisi ombak Laut Jawa yang meninggi ditambah lagi adanya angin kencang yang terjadi belakangan ini membuat aktivitas para nelayan terganggu.

"Jadinya mau nggak mau harga ikannya dari TPI Tambaklorok menjadi mahal. Lagian ombaknya juga lagi tinggi, Mas. Banyak nelayan sekitar sini yang takut melaut. Ini aja saya dapat pasokannya mulai berkurang. Kalau lagi beruntung ya dapatnya bisa 15 kilogram," aku perempuan berusia 45 tahun tersebut.

3. Pendapatan ikut merosot drastis

Pasokan Seret, Harga Ikan di Tambaklorok MeroketDok.IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut, ia menjelaskan para pelanggannya saat ini mulai pikir-pikir jika ingin berbelanja ikan. Diakuinya kondisi ini tidak menguntungkannya. Sebab pendapatannya ikut merosot drastis.

"Laku 10 kilo sehari saja wes bejo, Mas. Malahan sekarang sering sepi pembeli. Mentok cuma laku beberapa kilo saja. Modal saya Rp2 juta buat kulakan ikan enggak pernah kembali. Akhir-akhir ini banyak ruginya," keluhnya.

4. Diduga harga solar yang mahal mempengaruhi lonjakan harga ikan

Pasokan Seret, Harga Ikan di Tambaklorok MeroketIDN Times/Fariz Fardianto

Situasi serupa rupanya juga dirasakan pedagang lainnya. Menurut Surip, seorang pedagang ikan Pasar Tambaklorok menduga melambungnya harga ikan laut juga dipengaruhi dengan harga solar sebagai bahan bakar perahu nelayan yang terlampau mahal. 

"Harga solar naik, semuanya ikut naik habis Lebaran kemarin. Sekarang jarang orang mau beli ikan. Boro-boro laku 5 kilo, hari ini saja cuma laku Rp10 ribu," katanya dengan logat Jawa kental.

Para pembelinya saat ini enggan membeli ikan karena memilih beralih membeli kebutuhan lainnya yang tidak terlalu mahal. "Bandeng yang biasanya murah, sekarang sekilo sudah Rp30 ribu. Normalnya kan Rp25 ribu," tuturnya.

Dirinya berharap kepada dinas terkait untuk membantu menstabilkan harga ikan agar dapat kembali ke kondisi normal. Ia mengaku kondisinya tidak menguntungkan sama sekali, selain itu kondisi Pasar Tambaklorok yang selesai dibangun dua bulan terakhir juga belum bisa menarik jumlah pengunjung.

Baca Juga: Polair Tangkap Kapal Bermuatan 108 Ton Solar yang Diduga Ilegal

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya